Produk Lokal Laku Rp1.428 Triliun dalam Business Matching 2024

Produk Lokal Laku Rp1.428 Triliun dalam Business Matching 2024
info gambar utama

Produk dalam negeri laku sebesar Rp1.428,25 triliun dalam Business Matching 2024 yang digelar Kementerian Perindustrian pada 4—7 Maret. Pendapatan sebanyak itu diperoleh dari komitmen pengadaan barang oleh kementerian, lembaga, dan pemerintah daerah, senilai Rp585,69 triliun dan perusahaan BUMN sejumlah Rp842,56 Triliun.

“Angka tersebut jumlahnya lebih tinggi dibandingkan periode sebelumnya yang hanya mencapai angka komitmen Rp1.157,47 triliun,” ujar Menteri Perindustrian RI Agus Gumiwang Kartasasmita saat penutupan Business Matching 2024 di Denpasar, Bali, Kamis (7/3).

Business Matching kali ini diikuti 4.437 peserta yang berasal dari kementerian, lembaga, pemerintah daerah (K/L/PD), badan usaha, asosiasi, dan perusahaan industri. Dalam acara itu, Agus menyampaikan bahwa hingga saat ini realisasi penyerapan produk dalam negeri telah mencapai Rp213,68 triliun, lebih tinggi daripada periode sebelumnya yang berjumlah Rp181 Triliun.

Ragam Gerakan Cintai Produk dalam Negeri di Tengah Surga Impor

Sebanyak Rp146,94 triliun direalisaikan oleh K/L/PD dan Rp66,74 triliun dari BUMN.

“Kami optimistis, jumlah ini masih akan terus bertambah dan diharapkan dapat mencapai Rp250 triliun di akhir triwulan I-2024,” imbuh Agus.

Saat Business Matching 2024 digelar, Kementerian Pertahanan RI bersama PT Len dan PT Pindad melakukan penandatanganan kontrak penggunaan produk dalam negeri sebesar Rp2,24 triliun dari total Rp9,3 triliun. Kontrak tersebut mencakup pengadaan amunisi, senjata, kendaraan tempur, kendaraan taktis, serta sistem alat peralatan pertahanan dan keamanan atau alpalhankam.

Bukan itu saja, Kementerian PUPR RI juga turut meneken kontrak penggunaan produk dalam negeri bersama sejumlah mitra antara lain: PT Adhi Karya, PT Brantas Abipraya, PT Wijaya Karya, CAMC Engineering Co., Ltd., dan PT Waskita Karya. Kontrak tersebut bernilai Rp2,09 triliun dari total Rp16,4 triliun dan dikucurkan untuk membiayai proyek pembangunan bandara VVIP, gedung sekretariat presiden, serta jalan feeder di Kawasan IKN.

“Ini membuktikan bahwa produk dalam negeri ternyata sudah memiliki kemampuan dan kualitas yang bisa memenuhi kebutuhan dari Kementerian Pertahanan dan PUPR,” tambah Agus.

Produk Lokal RI Ramaikan Pameran Haji dan Umrah Terbesar se-Dunia di Arab Saudi

Per 7 Maret 2024, sebanyak 2.558 satuan kerja di K/L/PD telah menyelesaikan penginputan rincian data kebutuhan produk dalam negeri dengan nilai komitmen Rp134,03 triliun. Para produsen harus segera memenuhi pesanan itu.

Agus menguraikan bahwa, sektor konstruksi bangunan sipil, jalan, dan gedung perkantoran, mendapat pesanan paling banyak dari K/L/PD, diikuti senjata, amunisi, bahan bakar, mesin keperluan khusus, serta bahan farmasi dalam negeri.

“Selama tiga hari pelaksanaan Business Matching, nilai komitmen tersebut meningkat sebesar Rp53 triliun, setelah sebelumnya proses detailing juga dilakukan sejak awal Januari 2024,” pungkas Agus.

Laku Keras di Arab Saudi, Produk Bahan Bangunan RI Cetak Transaksi Rp240 Miliar

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Jika Anda tertarik untuk membaca tulisan Afdal Hasan lainnya, silakan klik tautan ini arsip artikel Afdal Hasan.

Terima kasih telah membaca sampai di sini