Aturan Dasar Penulisan Angka Romawi untuk 4, 6, 8, 9, 11, 12 dan Penggunaannya

Aturan Dasar Penulisan Angka Romawi untuk 4, 6, 8, 9, 11, 12 dan Penggunaannya
info gambar utama

Angka Romawi, dengan simbol-simbolnya yang unik, sering kali menimbulkan kebingungan bagi banyak orang. Namun, memahami aturan penulisan dan penggunaannya merupakan hal yang penting dalam berbagai konteks, baik akademis maupun profesional, lho.

Kawan akan menemukan angka romawi saat menulis atau membaca dokumen ilmiah atau buku-buku klasik, terutama di bidang sejarah, hukum dan filsafat, Angka romawi juga terdapat pada penamaan dan penanggalan sejarah, jam analog, dan penomoran bab.

Nah, untuk Kawan yang masih bingung dalam penulisan angka romawi, artikel ini hadir sebagai panduan untuk membantu Kawan menguasai pengetahuan tentang angka Romawi. Simak penjelasannya berikut ini.

Apa itu Angka Romawi

Angka Romawi adalah sistem penomoran yang digunakan oleh orang Romawi kuno yang masih eksis hingga saat ini. Sistem ini menggunakan kombinasi huruf dari alfabet Latin (I, V, X, L, C, D, dan M) untuk mewakili angka.

Angka dibentuk dengan menggabungkan simbol-simbol tersebut dalam berbagai kombinasi dan urutan yang berbeda. Simbol-simbol tersebut kemudian dijumlahkan. Misalnya, I + I + I, ditulis sebagai III, yang bernilai 3.

Untuk menulis angka 11, Kawan dapat menambahkan X (10) dan I (1) dan menuliskannya sebagai XI. Untuk angka 22, Kawan tambahkan X dan X, I dan I, sehingga menjadi XXII.

Sejarah Angka Romawi

Sejarah angka Romawi dimulai sekitar abad ke-8 hingga ke-9 SM, bertepatan dengan pendirian kota Roma kuno di sekitar Bukit Palatine. Sistem penomoran ini bertahan lebih lama daripada kekaisaran Romawi itu sendiri. Angka Romawi tetap umum digunakan di sebagian besar dunia yang dikenal hingga abad ke-14 ketika digantikan oleh sistem Arab, yang diperkenalkan ke Eropa pada abad ke-11.

Sistem angka Romawi diturunkan dari angka Etruscan kuno, yang diadaptasi dari simbol Yunani Attic.

Sistem ini memiliki beberapa kekurangan. Angka Romawi tidak memiliki simbol untuk nol (0) dan tidak ada metode nyata untuk menghitung di atas beberapa ribu selain menambahkan garis di sekitar angka untuk menunjukkan kelipatan.

Meskipun demikian, keterbatasan tersebut tidak menghalangi para intelektual dan arsitek Romawi kuno untuk membangun sebuah kerajaan besar. Keterampilan matematika yang cukup besar diperlukan untuk menjalankan masyarakat dan ekonomi yang kompleks, serta untuk membangun monumen besar seperti Colosseum dan Arc Constantine.

Penggunaan Angka Romawi di Era Modern

gambar jam dengan angka romawi
info gambar

Meskipun angka Arab telah menjadi sistem penomoran utama di era modern, angka Romawi masih memiliki beberapa kegunaan penting, antara lain:

  1. Penomoran Bab dan Sub-bab:

Angka Romawi sering digunakan dalam penomoran bab dan sub-bab dalam buku ilmiah, karya klasik, dan dokumen resmi. Contohnya, buku "Sejarah Romawi" karya Edward Gibbon menggunakan angka Romawi untuk penomoran bab.

  1. Penamaan Abad, Raja, Paus, dan Peristiwa Sejarah:

Abad, raja, paus, dan peristiwa sejarah sering kali dinamai dengan menggunakan angka Romawi. Contohnya, Abad Pertengahan disebut sebagai "Abad ke-X" dan Paus Yohanes Paulus II disebut sebagai "Paus Yohanes Paulus II".

  1. Penandaan Waktu pada Jam Analog Klasik:

Jam analog klasik, seperti jam saku dan jam dinding tradisional, umumnya menggunakan angka Romawi untuk penanda waktu.

  1. Penomoran Daftar dan Poin dalam Presentasi dan Laporan Formal:

Penggunaan angka Romawi dalam presentasi dan laporan formal dapat memberikan kesan profesional dan estetik.

  1. Kegunaan Lainnya:

Angka Romawi juga digunakan dalam berbagai bidang lain, seperti:

  • Penamaan spesies tumbuhan dan hewan
  • Penandaan rumus kimia
  • Penomoran volume dalam ensiklopedia dan kamus
  • Penamaan bagian dalam konstitusi

Contoh Penggunaan Angka Romawi:

Berikut adalah beberapa contoh penggunaan angka Romawi dalam kehidupan sehari-hari:

  • Judul buku: "Sejarah Romawi Abad ke-XX"
  • Sub-bab: "Bagian I. Kehidupan Politik"
  • Nama raja: "Raja Louis XIV"
  • Paus: "Paus Yohanes XXIII"
  • Jam: "Pukul IV sore"
  • Daftar poin dalam presentasi: "I. Pendahuluan II. Pembahasan III. Kesimpulan"

Bilangan Dasar Angka Romawi

  • I = 1 (satu)
  • V = 5 (lima)
  • X = 10 (sepuluh)
  • L = 50 (lima puluh)
  • C = 100 (seratus)
  • M = 1000 (seribu)
  • I = 1 (satu)
  • II = 2 (dua)
  • III = 3 (tiga)
  • IV = 4 (empat)
  • V = 5 (lima)
  • VI = 6 (enam)
  • VII = 7 (tujuh)
  • VIII = 8 (delapan)
  • IX = 9 (sembilan)
  • X = 10 (sepuluh)

Aturan Dasar Penulisan Angka Romawi

Berikut adalah penjelasan lengkap tentang aturan dasar penulisan angka Romawi:

1. Simbol dan Nilai:

Terdapat tujuh simbol utama dalam angka Romawi, yaitu:

  • I = 1

  • V = 5

  • X = 10

  • L = 50

  • C = 100

  • D = 500

  • M = 1000

2. Penulisan Angka:

  • Angka Romawi ditulis dari kiri ke kanan.

  • Nilai angka dihitung dengan menjumlahkan nilai simbol-simbol penyusunnya.

Contoh:

  • VI = 5 + 1 = 6

  • CX = 100 + 10 = 110

  • MDCCCLXXXIII = 1000 + 500 + 800 + 50 + 30 + 3 = 1883

3. Aturan Pengurangan:

Angka Romawi memiliki aturan pengurangan untuk nilai yang lebih kecil di depan nilai yang lebih besar:

  • I di depan V atau X: IV = 4 (5 - 1), IX = 9 (10 - 1)

  • X di depan L atau C: XL = 40 (50 - 10), XC = 90 (100 - 10)

  • C di depan D atau M: CD = 400 (500 - 100), CM = 900 (1000 - 100)

4. Penulisan Angka yang Tidak Berurutan:

Angka yang tidak berurutan dapat ditulis dengan dua cara:

Pengulangan:

Dalam penggunaan angka Romawi, tidak semua simbol dapat diulang. Simbol-simbol yang dapat diulang termasuk I, X, C, dan M, sedangkan simbol-simbol seperti V, L, dan D tidak boleh diulang. Contoh berikut memberikan gambaran yang lebih jelas:

  • I = 1

  • II = 2

  • III = 3

  • IV = 4

Dari contoh ini, terlihat bahwa setelah tiga kali pengulangan, simbol tidak akan diulang kembali untuk keempat kalinya. Alasannya, angka yang memiliki lebih dari tiga simbol identik tidak boleh muncul secara berurutan.

Penggabungan:

  • Menggabungkan simbol-simbol angka Romawi dengan aturan dasar.

  • Contoh:

    • 4 = IV (5 - 1)

    • 9 = IX (10 - 1)

    • 14 = XIV (10 + 4)

Contoh Penulisan Angka yang Tidak Berurutan:

Angka

Pengulangan

Penggabungan

4

IIII

IV

6

VI

VI

9

IIIIIIIIIII

IX

10

XXXXXXX

X

11

XXXXXXXI

XI

12

XXXXXXXII

XII

14

XXXXXXXIIII

XIV

16

XXXXXXXVI

XVI

19

XXXXXXXVIIII

XIX

Contoh Studi Kasus Konversi Angka Desimal ke Romawi

Berikut adalah beberapa contoh studi kasus konversi angka desimal ke Romawi:

Contoh 1: Konversi angka desimal 2023 ke Romawi.

Langkah-langkah:

  1. Bagi 2023 dengan 1000, menghasilkan hasil bagi 2 dan sisa 23.
  2. Simbol Romawi untuk 2000 adalah MM.
  3. Bagi 23 dengan 100, menghasilkan hasil bagi 0 dan sisa 23.
  4. Tidak ada simbol Romawi untuk 0, jadi kita lewati langkah ini.
  5. Bagi 23 dengan 10, menghasilkan hasil bagi 2 dan sisa 3.
  6. Simbol Romawi untuk 20 adalah XX dan untuk 3 adalah III.
  7. Gabungkan simbol-simbol Romawi: MM + XX + III.

Hasil: Angka desimal 2023 dalam angka Romawi adalah MMXXIII.

Contoh 2: Konversi angka desimal 1984 ke Romawi.

Langkah-langkah:

  1. Bagi 1984 dengan 1000, menghasilkan hasil bagi 1 dan sisa 984.
  2. Simbol Romawi untuk 1000 adalah M.
  3. Bagi 984 dengan 500, menghasilkan hasil bagi 1 dan sisa 484.
  4. Simbol Romawi untuk 500 adalah D.
  5. Bagi 484 dengan 100, menghasilkan hasil bagi 4 dan sisa 84.
  6. Simbol Romawi untuk 400 adalah CD dan untuk 80 adalah LXXX.
  7. Gabungkan simbol-simbol Romawi: M + D + CD + LXXX.

Hasil: Angka desimal 1984 dalam angka Romawi adalah MDCDLXXXIV.

Contoh 3: Konversi angka desimal 354 ke Romawi.

Langkah-langkah:

  1. Bagi 354 dengan 100, menghasilkan hasil bagi 3 dan sisa 54.
  2. Simbol Romawi untuk 300 adalah CCC.
  3. Bagi 54 dengan 50, menghasilkan hasil bagi 1 dan sisa 4.
  4. Simbol Romawi untuk 50 adalah L.
  5. Gabungkan simbol-simbol Romawi: CCC + L + IV.

Hasil: Angka desimal 354 dalam angka Romawi adalah CCCLIV.

Nah, itu dia informasi lengkap aturan dasar penulisan angka romawi dan penggunaannya dalam sehari-hari. Semoga bermanfaat!

Referensi:

https://p2k.stekom.ac.id/ensiklopedia/Angka_Romawi

https://www.detik.com/edu/detikpedia/d-6673713/begini-cara-menulis-angka-romawi-yang-benar-serta-contohnya

https://byjus.com/maths/roman-numerals/#Definition

https://historylearning.com/a-history-of-ancient-rome/history-of-roman-numerals/

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Jika Anda tertarik untuk membaca tulisan Zihan Berliana Ram Ghani lainnya, silakan klik tautan ini arsip artikel Zihan Berliana Ram Ghani.

ZG
MS
Tim Editor arrow

Terima kasih telah membaca sampai di sini