Tradisi Misalin di Ciamis, Ketika Anak-anak Keramasan Jelang Bulan Ramadan

Tradisi Misalin di Ciamis, Ketika Anak-anak Keramasan Jelang Bulan Ramadan
info gambar utama

Menjelang bulan Ramadan, warga Desa Cimaragas, Kabupaten Ciamis, Jawa Barat menyelenggarakan Tradisi Misalin di Situs Galuh Salawe. Tradisi ini sudah dilakukan oleh masyarakat secara turun temurun.

Tradisi Misalin terdiri dari dua kata yaitu mi berarti kegiatan atau melakukan, sedangkan salin artinya mengganti. Makna dari Tradisi Misalin adalah sebuah kegiatan untuk mengganti perilaku untuk lebih baik lagi menjelang bulan Ramadan.

Cara Khatam Al-Qur’an Saat Ramadan? Terapkan Teknik One Day One Juz Berikut

Inti dari Tradisi Misalin adalah ziarah dan doa bersama di Situs Galuh Salawe Prabu Sang Hyang Cipta Permana. Setelah itu dilanjutkan penampilan atraksi budaya dengan menampilkan berbagai kesenian dan diakhiri dengan botram atau makan bersama.

“Ini merupakan sebuah tradisi dan sudah masuk dalam Warisan Budaya Tak Benda. Sebuah pengabdian masyarakat bahwa kita sebagai masyarakat adat Salawe tidak melupakan sejarah leluhur,” ujar Aip Syarifudin, Budayawan Ciamis yang dimuat dari Detik.

Proses Tradisi Misalin

Tradisi Misalin diawali dengan gotong royong masyarakat membersihkan area makam leluhur di Situs Galuh Salawe. Lalu pada malam hari, panitia menggelar ngadamar dengan berkeliling kampung menginformasikan tradisi itu.

Sebelum puncak acara, digelar kegiatan Kuramasan atau keramas kepada anak-anak. Hal ini sebagai simbol pada saat akan melaksanakan ibadah puasa harus bersih atau bersuci. Puncak dari tradisi ini adalah doa bersama di makam para leluhur.

Menilik Tradisi Nyekar yang Sudah Dilakukan ketika Zaman Majapahit

Selanjutnya para warga saling bersalaman, lalu makan bersama sebagai wujud kebersamaan antar warga. Kemudian kegiatan ini diakhiri dengan atraksi budaya dengan menampilkan berbagai kesenian khas Cimaragas dan Ciamis, lalu makan bersama.

Budayawan Ciamis Aip Syarifudin mengatakan Tradisi Misalin ini juga memiliki makna untuk meninggalkan segala perbuatan dosa. Sehingga pada saat melaksanakan ibadah di bulan Ramadan dalam keadaan bersih.

“Intinya dalam menghadapi ibadah puasa ini kita harus mengintropeksi diri. Mengganti perbuatan jelek menjadi perbuatan yang lebih baik,” jelasnya.

Masuk Warisan Budaya Tak Benda

Tradisi Misalin sudah masuk dalam Warisan Budaya Tak Benda (WBTB). Penetapan ini dimaksudkan agar tradisi ini tetap lestari. Banyak makna dalam tradisi ini yang diharapkan terjaga sampai anak cucu kelak.

“Tradisi ini sudah berlangsung ratusan tahun, digelar setiap menyambut bulan Ramadan. Kegiatan ini tidak hanya memiliki tersurat atau tampak, tapi juga banyak yang tersirat,” jelasnya.

Sering Dengar Ramadhan Kareem dan Marhaban ya Ramadhan? Ini Arti dan Penggunaannya

Bupati Ciamis, Herdiat Sunarta mengatakan Tradisi Misalin merupakan hasil cipta karya dan karsa yang memiliki nilai tinggi. Selain Misalin, tatar Galuh Ciamis juga memiliki banyak budaya atau tradisi sesuai dengan karakter masyarakat.

“Kabupaten Ciamis memiliki kebudayaan yang beragam, salah satunya Misalin. Tradisi ini mempunyai nilai budaya tinggi, tidak hanya yang tampak tetapi juga yang tersirat,” tuturnya.

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Jika Anda tertarik untuk membaca tulisan Rizky Kusumo lainnya, silakan klik tautan ini arsip artikel Rizky Kusumo.

Terima kasih telah membaca sampai di sini