Museum MACAN Umumkan Pameran Besar Perupa Ternama dari Australia pada 2024

Museum MACAN Umumkan Pameran Besar Perupa Ternama dari Australia pada 2024
info gambar utama

Museum MACAN mengumumkan pameran tunggal perupa ternama asal Australia, Patricia Piccinini untuk pertama kalinya di Indonesia, yang akan dibuka untuk umum pada tanggal 25 Mei 2024 hingga 6 Oktober 2024.

Pamerena berjudul CARE ini akan dikurasi oleh Tobias Berger. Sebagai pameran survei berskala besar dari Piccinini, CARE akan menampilkan lebih dari empat puluh patung ukuran hidup, tiga instalasi video berukuran besar

Lahir di Sierra Leone pada tahun 1965, Patricia Piccinini memulai karirnya dengan mempelajari anatomi, spesimen kuno, dan patologi di museum medis, yang kemudian menjadi dasar pengembangan karya seninya.

Museum MACAN Gelar Sirkus di Tanah Pengasingan: Oyong-oyong Ayang-ayang

Piccinini memadukan material sintetis, seperti silikon dan serat kaca (fiberglass), serta plastik ABS, dengan bahan organik, termasuk rambut serta hewan taksidermi ke dalam patung-patungnya, untuk menghasilkan makhluk imajiner yang tampak surealis.

Dikenal dengan karya patung makhluk khayali alami dan mekanis yang bergaya hiperealistis, praktik artistik Patricia Piccinini mengeksplorasi bentuk-bentuk baru mengenai tubuh, seksualitas, dan rasa welas asih.

“Karya-karyanya merefleksikan batas-batas yang semakin samar antara yang artifisial dan yang alami; mempertanyakan pemahaman kita mengenai hubungan dengan dunia sekitar dan memperlihatkan masa depan di mana manusia dan makhluk lain dapat hidup berdampingan, bukan hanya di ruang yang sama, tetapi juga dalam bentuk tubuh yang sama,” tulis rilis tersebut.

Diakui secara global

Venus Lau, Direktur Museum MACAN mengaku bangga bisa mempersembahkan CARE, pameran tunggal besar pertama Patricia Piccinini di Indonesia. Karena Piccinini dikenal dengan visinya yang dapat menjelajahi isu-isu kritis dalam masyarakat kontemporer

“Kami juga sangat senang dapat bekerja dengan Tobias Berger sebagai kurator untuk proyek ini,” paparnya.

Dijelaskan oleh Venus, CARE merupakan pameran yang membahas mengenai hubungan dan keintiman sebagai perasaan yang universal dan terhubung dengan audiens dari mana saja, termasuk di Indonesia.

Libatkan 24 Perupa dari Asia-Pasifik, Museum Macan Persembahkan Voice Against Reason

Isu-isu global terkini mengenai ekologi dan hubungannya dengan keanekaragaman hayati serta bioteknologi juga menjadi gagasan utama dalam pameran ini. Melalui pameran CARE, diharapkan penonton bisa melihat persilangan dari bentuk-bentuk kehidupan imajiner, menyentuh isu-isu berkelanjutan mengenai spesies yang terancam punah di Indonesia.

“Pameran ini juga akan diperkaya dengan konteks lokal lainnya yang akan kami umumkan segera.”

Impian lama

Tobias Berger, kurator berkata CARE di Museum MACAN adalah pengalaman seni visual yang imersif dalam berbagai aspek, sebuah perjalanan melalui ruang-ruang imajinatif, alam, dan ide-ide yang dihidupkan oleh sang perupa.

Sama halnya dengan Patricia Piccinini yang berkata sudah lama memiliki impian untuk bekerja sama dengan Museum MACAN. Dia mengaku senang dapat membawa pameran yang luar biasa ini ke Jakarta.

Museum MACAN Terbitkan Buku untuk Mengenal Dua Dekade Karya Melati Suryodarmo

“CARE adalah pameran besar pertama saya di Indonesia, dan Museum MACAN adalah tempat yang tepat untuk pameran ini karena ruangnya yang tidak hanya indah namun MACAN juga memiliki audiens yang beragam,” jelasnya.

Dia merasa CARE adalah sebuah kesempatan yang sangat baik untuk bisa terhubung dengan para pengunjung mengenai isu-isu yang memengaruhi, mulai dari lingkungan hingga kehidupan urban kontemporer.

“Saya rasa, akan sangat menarik melihat bagaimana intensitas dari kota Jakarta bertaut dengan itensitas dari karya-karya yang akan ditampilkan nanti.” .

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Jika Anda tertarik untuk membaca tulisan Rizky Kusumo lainnya, silakan klik tautan ini arsip artikel Rizky Kusumo.

Terima kasih telah membaca sampai di sini