Pelaksanaan Bimbingan Teknis Penyusunan Bahan Ajar BIPA di Sumatra Utara

Pelaksanaan Bimbingan Teknis Penyusunan Bahan Ajar BIPA di Sumatra Utara
info gambar utama

Pada tanggal 2—3 April 2024, Balai Bahasa Sumatera Utara sukses menyelenggarakan Bimbingan Teknis (Bimtek) Penyusunan Bahan Ajar Bahasa Indonesia bagi Penutur Asing (BIPA) di Hotel JW Marriot Medan, Jl. Putri Hijau No. 10.

BIPA, singkatan dari Bahasa Indonesia bagi Penutur Asing, merupakan program yang dirancang untuk mengajarkan Bahasa Indonesia kepada penutur bahasa selain bahasa Indonesia itu sendiri. Penutur asing yang bisa menjadi peserta program BIPA mencakup individu yang berasal dari berbagai latar belakang bahasa seperti bahasa Inggris, Korea, Mandarin, Arab, Spanyol, Jepang, dan lain sebagainya.

Program BIPA menjadi salah satu upaya dalam memperluas jangkauan penggunaan bahasa Indonesia secara internasional. Untuk mencapai tujuan tersebut, pengajar BIPA diharapkan memiliki standar kompetensi yang telah ditetapkan, sebagaimana yang diatur dalam Permendikbud Nomor 27 Tahun 2017.

Standar kompetensi ini memberikan pedoman yang jelas bagi pengajar BIPA dalam menyusun dan menyampaikan materi pembelajaran dengan efektif serta memastikan kualitas pengajaran Bahasa Indonesia yang optimal kepada peserta BIPA.

Dengan demikian, program BIPA dapat menjadi sarana yang efektif dalam memperkenalkan bahasa Indonesia kepada dunia internasional serta meningkatkan pemahaman dan penguasaan bahasa Indonesia di kalangan penutur asing.

Strategi Efektif dalam Mengajar Bahasa Indonesia untuk Penutur Asing (BIPA)

Tujuan Program BIPA

Program BIPA (Bahasa Indonesia bagi Penutur Asing) memiliki beberapa tujuan utama:

Memfasilitasi Pembelajaran Bahasa Indonesia

Program BIPA bertujuan untuk memberikan fasilitas dan sarana bagi penutur asing untuk mempelajari bahasa Indonesia dengan efektif. Ini bisa dilakukan melalui berbagai metode pembelajaran, seperti kursus bahasa, program penukaran budaya, dan sumber belajar lainnya.

Mempromosikan Bahasa dan Budaya Indonesia

Program BIPA juga bertujuan untuk mempromosikan bahasa Indonesia sebagai bahasa internasional dan menjadikannya sebagai alat komunikasi yang lebih luas di antara berbagai komunitas internasional.

Selain itu, melalui program ini, budaya Indonesia juga dipromosikan kepada penutur asing, memungkinkan mereka untuk lebih memahami dan menghargai keanekaragaman budaya di Indonesia.

Membangun Jembatan antara Budaya

Program BIPA berfungsi sebagai jembatan budaya antara Indonesia dan negara-negara lain. Dengan mempelajari bahasa Indonesia, penutur asing dapat memperdalam pemahaman mereka tentang budaya Indonesia, serta memperluas hubungan sosial dan ekonomi antara Indonesia dan komunitas internasional.

Siswa di Jepang Raih Predikat Sangat Unggul dalam Uji Kompetensi Bahasa Indonesia

Menyediakan Kesempatan Akademik dan Profesional

Melalui program BIPA, penutur asing dapat memperoleh kesempatan akademik dan profesional yang lebih luas di Indonesia. Dengan memahami bahasa dan budaya Indonesia, mereka dapat terlibat dalam berbagai bidang, seperti pendidikan, perdagangan, pariwisata, dan lain-lain.

Bahasa Indonesia telah diakui sebegai bahasa Internasional oleh UNESCO pada Senin, 20 November 2023 lalu. Oleh karena ini penting dilakukan bimbingan teknis untuk peningkatan pengajar maupun penyusunan bahan ajar BIPA.

Pengajaran BIPA kepada pembelajar banyak mengalami kendala tentunya. Salah satunya sulitnya ditemukan buku buku bahan ajar BIPA di toko- toko buku.

Ketidaksesuaian level bahasa Indonesia bagi Penutur Asing (BIPA) yang diajarkan sering kali terjadi karena kurangnya pemahaman atau keahlian yang memadai dari para pengajar terhadap materi yang disampaikan. Meskipun terdapat banyak buku bahan ajar yang tersedia. Namun, konten-konten tersebut sering kali kurang mendalami tentang kekayaan budaya dan adat istiadat Indonesia.

Hal ini menimbulkan hambatan dalam memahami dan mengaplikasikan materi secara menyeluruh. Untuk mengatasi hal tersebut, kegiatan pengembangan modul oleh para peserta menjadi langkah yang sangat diperlukan. Dengan demikian, para peserta dapat secara aktif berkontribusi dalam menciptakan materi yang lebih sesuai dengan kebutuhan lokal, menggali kekayaan budaya setempat, dan memastikan bahwa materi yang diajarkan relevan dengan konteks budaya yang beragam di Indonesia.

Bahasa Indonesia Kian Mendunia, Bagaimana Capaian dan Langkah Selanjutnya?

Melalui kegiatan ini, diharapkan bahwa setiap peserta dapat mengeksplorasi dan mendalami berbagai aspek budaya lokal dari berbagai daerah di Indonesia. Hal ini akan membantu dalam memperkaya konten pembelajaran BIPA dengan memasukkan elemen-elemen budaya yang mewakili kekayaan warisan budaya Indonesia.

Dengan demikian, para peserta tidak hanya belajar bahasa Indonesia, tetapi juga memahami konteks budaya yang melingkupinya. Sebagai contoh, dengan mengintegrasikan unsur-unsur budaya seperti tradisi, seni, dan kebiasaan masyarakat lokal dalam modul pembelajaran, para peserta akan lebih mudah untuk memahami dan menghargai keberagaman budaya yang ada di Indonesia.

Selain itu, dengan adanya pengembangan modul oleh para peserta sendiri, maka materi pembelajaran akan lebih dapat disesuaikan dengan kebutuhan dan karakteristik masing-masing peserta. Setiap daerah di Indonesia memiliki ciri khas budaya yang berbeda-beda.

Oleh karena itu, modul pembelajaran yang dibuat secara kolaboratif oleh para peserta akan lebih mampu menjangkau dan memenuhi kebutuhan belajar peserta dari berbagai latar belakang budaya.

Dengan demikian, kesenjangan dalam tingkat pemahaman dan penerapan Bahasa Indonesia di kalangan peserta BIPA dapat diminimalkan, sehingga tujuan pembelajaran dapat tercapai secara lebih efektif dan menyeluruh.

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Artikel ini dibuat oleh Kawan GNFI, dengan mematuhi aturan menulis di GNFI. Isi artikel ini sepenuhnya menjadi tanggung jawab penulis. Laporkan tulisan.

TP
KO
Tim Editor arrow

Terima kasih telah membaca sampai di sini