Bakauheni Harbour City, Tujuan Alternatif Wisata Tepi Laut dan Penyeberangan

Bakauheni Harbour City, Tujuan Alternatif Wisata Tepi Laut dan Penyeberangan
info gambar utama

Berkolaborasi dengan PT ASDP Indonesia Ferry (Persero), Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf/Baparekraf) yang sedang mengembangkan tempat peristirahatan sebelum menyeberang sekaligus destinasi wisata baru yang terletak di kawasan tepi laut (waterfront tourism destination) yakni Bakauheni Harbour City (BHC).

“Tempat ini menjadi alternatif tujuan wisata. Apalagi Bakauheni menjadi gerbang awal wisatawan yang hendak menuju ke Pulau Sumatra,” kata Adyatama Kepariwisataan dan Ekonomi Kreatif Ahli Utama Kemenparekraf/Baparekraf, Nia Niscaya, dalam "The Weekly Brief With Sandi Uno", Senin (16/4/2024).

Perkembangan kawasan BHC diharapkan dapat memberikan dampak terhadap aktivitas sosial dan perekonomian khususnya di wilayah Lampung yang didukung oleh beberapa potensi yang ada di sekitarnya.

Cetak Sejarah, 42.145 Kendaraan Menyeberang dari Pelabuhan Merak saat Puncak Mudik

Terinspirasi dari waterfront Labuan Bajo

Direktur Utama PT. ASDP Indonesia Ferry (Persero), Ira Puspadewi, mengatakan pengembangan BHC ini sejalan dengan visi perusahaannya untuk menjadi yang terdepan dalam menghubungkan masyarakat dan pasar melalui jasa penyeberangan pelabuhan terintegrasi dan tujuan wisata waterfront.

“Bagaimana kita menjadi agent of development. Ketika Labuan Bajo yang telah berkembang semakin baik, artinya di situlah kehadiran negara untuk menjadi pembangkit ekonomi,” ujar Ira.

Berangkat dari kesuksesan pembangunan waterfront di Labuan Bajo, ASDP kemudian menginisiasi pembangunan waterfront di pelabuhan Lampung Selatan yang telah menjadi sumber ekonomi terbesar di kawasan tersebut.

Progres pembangunan tahap pertama di kawasan seluas 160 hektare itu hampir mencapai 100 persen. Diproyeksikan pada September 2024 distrik satu ini rampung digarap.

Pembangunan fase 1 baru tuntas secara utuh diperkirakan pada September. Adapun fasilitas yang dibangun di antaranya Krakatau Park, Masjid BSI, pusat komunitas dan budaya di Siger Park, Skybridge, hingga area parkir.

“Namun tahun baru kemarin saja, kami mengadakan event sudah ada 15 ribu orang dalam satu hari datang ke Bakauheni. Sementara lebaran ini ada lebih dari 30 ribu orang dalam lima hari. Dan lapangan kerja yang kita ciptakan kurang lebih 1.000 orang,” kata Ira.

Legenda Selat Sunda dan Gunung Krakatau, Tercipta dari Kemarahan Seorang Raja

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Jika Anda tertarik untuk membaca tulisan Muhammad Fazer Mileneo lainnya, silakan klik tautan ini arsip artikel Muhammad Fazer Mileneo.

Terima kasih telah membaca sampai di sini