Meriahnya Parade Pegon, Tradisi Kuno dari Bumi Pandhalungan Jember

Meriahnya Parade Pegon, Tradisi Kuno dari Bumi Pandhalungan Jember
info gambar utama

Masyarakat di kawasan pesisir Kabupaten Jember kembali menggelar parade Watu Ulo Pegon (Waton) pada Minggu (21/4). Tradisi mengarak pegon ini dilakukan sejak tahun 1989 setiap hari ketujuh Hari Raya Idulfitri.

Adapun pegon merupakan alat transportasi tradisional yang menggunakan sapi. Dulu sering digunakan untuk membawa penumpang, namun sekarang digunakan untuk mengangkut barang material, seperti pasir maupun bata.

Parade Pegon tahun ini dimulai dari Balai Desa Sumberejo menuju Pantai Watu Ulo. Pegon yang ditarik dua ekor sapi berjalan sejauh enam kilometer mengantar warga desa berwisata ke pantai yang menjadi ikon Bumi Pandhalungan.

Pegon, kendaraan tradisional yang langka

Masyarakat menghias pegon dengan berbagai ornamen bernuansa budaya Jawa. Setiap pegon bagaikan tunggangan keluarga kerajaan. Motor penggerak, dua ekor sapi juga didandani dengan pernak-pernik dari atas kepala hingga kaki-kakinya.

Bupati Jember Hendy Siswanto mengatakan, saat ini pegon sudah sangat langka di Indonesia. Menurutnya, Jember adalah satu-satunya daerah yang tetap melestarikan dan menggunakan pegon dalam kegiatan sehari-hari.

Tradisi mengarak pegon juga dilakukan dengan ritual siram sapi. Hendy menjelaskan, warga setempat menilai sapi sangat berharga karena membantu setiap pekerjaan masyarakat. Dia mengajak masyarakat yang memiliki pegon agar tetap menjaga kendaraan tradisional ini.

Baca juga Batik Labako, Perwujudan Budaya dan Identitas Masyarakat Jember

Diusulkan jadi warisan budaya takbenda

Pemerintah Kabupaten Jember mengusulkan kegiatan “Parade Pegon” yang digelar pada puncak Lebaran Ketupat sebagai warisan budaya takbenda. Pihaknya akan membawa tradisi ini ke Kemenparekraf dan Kemendikbud Ristek.

“Parade Pegon merupakan budaya warga pesisir yang dilakukan dari tahun ke tahun dan lintas generasi sehingga harus dijaga kelestarian budaya itu,” kata Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Jember Bambang Rudyanto.

Parade Pegon telah menjadi tradisi turun temurun masyarakat setempat. Semua kusir pegon turut mengenakan pakaian tradisional mulai dari ublang hingga pakaian batik. Tari-tarian dan gunungan hasil bumi juga disajikan sebagai wujud rasa syukur kepada alam.

Baca juga Pantai Papuma dan Wisata Alam Menarik di Kabupaten Jember

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Jika Anda tertarik untuk membaca tulisan Firdarainy Nuril Izzah lainnya, silakan klik tautan ini arsip artikel Firdarainy Nuril Izzah.

Terima kasih telah membaca sampai di sini