Produsen Kayu Singapura Investasi Rp406 miliar di Kawasan Industri Batang

Produsen Kayu Singapura Investasi Rp406 miliar di Kawasan Industri Batang
info gambar utama

Produsen kayu ternama Singapura, PT Sampoerno Kayoe, berinvestasi sebesar 25 juta dolar AS atau setara Rp406 miliar di Kawasan Industri Terpadu Batang (KITB), Jawa Tengah. Perusahaan itu telah menandatangani perjanjian pemanfaatan lahan tanah industri seluas 5,2 hektare dengan PT KITB (Grand Batang City), Jumat (19/4/2024).

"Perusahaan ini merupakan investor yang kali pertama menanamkan investasi pada 2024," ungkap Direktur Utama PT KITB Ngurah Wirawan dalam keterangan tertulis di Batang, Sabtu (20/4/2024).

Sampoerna Kayoe, anak usaha PT Sumber Graha Sejahtera, sebetulnya berasal dari Indonesia. Perusahaan ini selama 40 tahun memproduksi wood pellet, bahan bakar alternatif yang terbuat dari serbuk kayu. Sampoerna Kayoe berhasil menorehkan perjalanan gemilang dengan mengusung konsep green product dan green process, serta berambisi menembus target 100 persen ekspor. Saat ini, produk-produk Samperna Kayoe digunakan sebagai bahan bakar pembangkit listrik biomassa di Jepang.

Hadirkan Pusat AI di Solo, Perusahaan AS Investasi Rp3 Triliun

Menurut Wirawan, pengolahan limbah menjadi wood pellet tak hanya bermanfaat, tapi juga ramah lingkungan dan sejalan dengan visi Grand Batang City untuk mewujudkan kawasan industri yang berkelanjutan. Dia menjelaskan, wood pellet itu akan digunakan sebagai bahan bakar pembangkit listrik tenaga biomassa atau biomass power plant untuk mengurangi emisi gas rumah kaca dan berkontribusi terhadap energi terbarukan.

Wirawan juga memperkirakan, perusahaan itu dapat menyerap 173 orang tenaga kerja, 68 persen di antaranya pekerja lokal.

"Kami senang dengan keputusan perusahaan itu untuk berinvestasi di PT KITB. Ini menunjukkan kepercayaan mereka terhadap potensi industri di daerah ini karena akan memberikan dorongan signifikan bagi pembangunan ekonomi regional," tutupnya.

Sementara itu, Direktur PT Sampoerna Kayoe Johanes Ibrahim Tjendana menyampaikan, kolaborasi perusahaannya dengan PT KITB bakal membawa manfaat besar bagi kedua belah pihak. Itu termasuk menciptakan lapangan kerja baru, orientasi ekspor, hingga mendorong pertumbuhan ekonomi lokal.

"Kami berharap investasi ini dapat menjadi langkah awal dalam memperkuat industri biomassa di Indonesia dan kontribusi kami dalam mendukung ketahanan energi berkelanjutan," ucap Ibrahim.

Pemerintah Target 16 Smelter Selesai di 2024, Investasi Rp182 Triliun

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Jika Anda tertarik untuk membaca tulisan Afdal Hasan lainnya, silakan klik tautan ini arsip artikel Afdal Hasan.

Terima kasih telah membaca sampai di sini