Keistimewaan Mie Gacoan, Produk Asli Indonesia yang Dikunjungi Jokowi di NTB

Keistimewaan Mie Gacoan, Produk Asli Indonesia yang Dikunjungi Jokowi di NTB
info gambar utama

Presiden RI, Joko Widodo berhasil menghebohkan warga Mataram, Nusa Tenggara Barat. Orang nomor satu di Indonesia itu tiba-tiba memasuki kedai food and beverages (FnB) yang tampak ramai oleh pengunjung. Kedai FnB yang didatangi Jokowi di Mataram itu ialah Mie Gacoan.

Kedatangan Presiden Jokowi di Mie Gacoan Mataram, NTB tentu saja langsung membuat heboh para pengunjung. Apalagi, Jokowi tampak mengenakan pakaian santai, yakni kaos hitam lengan panjang (long sleeve) yang dipadukan dengan celana warna hitam.

Presiden Jokowi tampak ditemani oleh Menteri PUPR Basuki Hadimuljono, Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman, Pj. Gubernur NTB Lalu Gita Ariadi, dan Wali Kota Mataram Mohan Roliskana.

Yogi, Kepala Cabang Mie Gacoan Kota Mataram mengungkapkan dirinya tidak menyangka presiden mampir di kedai yang baru buka sebulan itu. Presiden Jokowi tampak memesan menu andalan di kedai tersebut, yakni Mi Gacoan level 0 dan level 1.

"Saya terima kasih banget, sudah mau mampir, kita usahakan yang terbaik. Jujur kaget juga tiba-tiba didatengin, saya benar-benar terima kasih," jelas Yogi, dikutip dari Detik.com.

Mie Aceh yang Kaya Rempah, Sejarah, dan Budaya

Apa Istimewanya Mie Gacoan?

Mie Gacoan merupakan restoran mie asal Indonesia yang menjadi favorit masyarakat, terutama kawula muda. Keunggulan mie ini ialah menyajikan ragam menu mie dengan ciri khas rasanya yang pedas.

Keunggulan lainnya ialah harga yang ditawarkan Mie Gacoan cukup terjangkau, yakni di bawah Rp10.000. Hal ini yang menyebabkan Mie Gacoan digandrungi masyarakat.

Didirikan sejak 2016, Mie Gacoan telah tumbuh dengan pesat dan membuka cabang di berbagai wilayah Indonesia, tidak terbatas Jawa, bahkan hingga Nusa Tenggara Barat.

Mie Gacoan merupakan anak dari perusahaan PT Pesta Pora Abadi. Kantor pusat Mie Gacoan berada di Malang, Jawa Timur.

Nama "Mie Gacoan" diambil dari kata "Gaco" yang artinya “jagoan” atau “andalan” dalam bahasa jawa. Mie Gacoan memiliki misi untuk menjadi restoran yang menyediakan produk terbaik dengan harga yang sangat terjangkau untuk customer kelas menengah. Oleh krena itu, tidak heran jika Mie Gacoan menjadi tempat favorit bagi masyarakat indonesia, khususnya mahasiswa, pelajar dan keluarga.

Berburu Mie Glosor, Kuliner Khas Bogor yang Hanya Muncul ketika Ramadan

Kontroversi Mie Gacoan

Meski telah sukses di dunia FnB, Mie Gacoan tidak lepas dari kontroversi di tengah perjalannya. Tahun lalu, Mie Gacoan sempat hampir diboikot karena diisebut tidak memiliki sertifikasi HALAL dari MUI.

Direktur Utama LPPOM MUI Muti Arintawati sebagaimana dilansir dari Detik.com mengungkapkan bahwa Mie Gacoan telah memiliki sertfikat halal yang terbit pada 16 November 2022. Akan tetapi, Muti menyebut bahwa sertifikat halal tersebut merujuk pada makanan atau bahan makanan Mie Gacoan yang digunakan telah terjamin halal. Sementara itu, sertifikat untuk restorannya sendiri belum memiliki sertifikat tersebut.

“Yang sudah disertifikasi halal itu adalah untuk bahan setengah jadi yang akan dikirim kemudian ke outlet-outlet mereka. Kemudian diolah lagi dengan bahan bahan lain tentunya yang mereka beli sendiri dengan supplier… Jadi bukan outletnya yang disertifikasi halal. Ada dua hal dari sisi sertifikat yang berbeda, sertifikasi produk seperti halnya kalau bicara pabrik menghasilkan suatu produk kemudian akan digunakan untuk outletnya atau di restorannya. Kedua, proses sertifikasi untuk restorannya,” imbuhnya.

Hingga akhirnya, seluruh gerai restoran Mie Gacoan resmi mengantongi sertifikat halal dari Lembaga Pengkajian, Pangan, Obat-obatan, dan Kosmetik (LPPOM) Majelis Ulama Indonesia (MUI) per 22 Juni 2023.

Kehangatan Mie Jawa Godog, Kuliner Legendaris yang Kaya Akan Campuran Rempah

Selain perihal status Halal, Mie Gacoan juga sempat menjadi perbincangan mengenai nama yang digunakan. Saat itu, nama-nama pada menu yang digunakan pada Mie Gacoan merujuk pada nama hantu, misalnya Mie Setan, Mie Iblis, Es Genderuwo, Es Tuyul, Es Pocong, dan Es Sundel Bolong.

Nama-nama menu tersebut akhirnya diganti seiring pengajuan sertifikat Halal kepada LPPOM MUI. Dalam SK LPPOM MUI No: SK46/Dir/LPPOM MUI/XII/14 dan Fatwa MUI No 11 Tahun 2009 disebutkan ada beberapa kriteria nama-nama produk yang tidak bisa mendapatkan sertifikat halal, di antaranya:

  1. Nama produk yang mengandung nama minuman keras, contoh: root beer, es krim rasa rhum raisin, bir 0% alkohol.
  2. Nama produk yang mengandung nama babi dan anjing serta turunannya.
  3. Nama produk yang mengandung nama setan dan semacamnya.
  4. Nama produk yang mengarah kepada hal-hal yang menimbulkan kekufuran dan kebatilan.
  5. Nama produk yang mengandung kata yang berkonotasi erotis, vulgar, atau porno.

Saat ini, nama menu pada Mie Gacoan menggunakan nama permainan tradisional di Indonesia. Misalnya, Mie Gacoan merujuk pada mie khas mereka yang memiliki rasa pedas manis, Mie Hompimpa merujuk pada mie yang rasanya pedas asin, kemudian Mie Suit merupakan mie yang tidak memiliki rasa pedas sama sekali.

Kemudian ada pula Es Gobak Sodor yang menawarkan minuman dengan rasa manis dan dipadukan dengan buah-buahan segar, Es Petak Umpet yang menyajikan minuman segar dengan campuran buah, hingga Es Sluku Bathok yang merupakan kombinasi susu dan sirup moka.

Kenapa Saat Imlek Wajib Makan Mie Tapi Dilarang Makan Bubur?

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Jika Anda tertarik untuk membaca tulisan Aslamatur Rizqiyah lainnya, silakan klik tautan ini arsip artikel Aslamatur Rizqiyah.

Terima kasih telah membaca sampai di sini