Penulis Sahril Samad, Bacan, Volunter Kabarpulau
Ratusan bahkan ribuan pohon mangrove tumbang. Sebuah badan jalan dibangun melintasi padatnya hutan mangrove di Desa Labuha Pulau Bacan Kabupaten Halmahera Selatan Provinsi Maluku Utara. Jalan itu juga telah dlakukan pemadatan dengan lebar hamper 4 meter dan panjang mencapai 700 meter.
Proyek jalan yang dibangun pemerintah desa Labuha ini ini mengorbankan hutan mangrove yang masuk daerah resapan air seluas 44,38 hektar di pusat ibukota Halmahera Selatan.
Jalan yang dibangun itu sebenarnya ingin membuka akses bagi petani. Namun ada dugaan kuat dengan terbukanya jalan tersebut bisa dimanfaatkan menjadi kawasan pemukiman baru. Jalan masuk yang dibuka di kawasan mangrove itu panjangnya mencapai 700 meter dari jalan utama Kota Labuha ke arah timur. Aktivitas pembangunan tersebut akhirnya dihentikan karena menyerobot daerah resapan air.
Kepala Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Halmahera Selatan Syamsudin Abbas, belum lama ini mengatakan, masalah ini dia sudah dikoordinasikan dengan Dinas Perumahan Rakyat dan Kawasan Permukiman (Perkim) Tata Kota dan Tata Ruang, karena ini menyangkut tata ruang. Menurut dia, soal kawasan ini sudah jelas peruntukannya. Yakni sebagai daerah resapan air sebagaimana tertuang dalam dokumen RTRW Kabupaten Halmahera Selatan.
Baca Selengkapnya