Wilayah laut Maluku Utara memiliki keanekaragaman hayati cukup melimpah, terutama jenis biota laut. Salah satunya adalah mamalia dugong. Kondisi laut yang banyak memiliki ekosistem lamun padat biasanya menjadi tempat utama dugong mencari makan.
Dikutip dari https://kkp.go.id/djprl/lpsplsorong/artikel/34537-habitat-dugong-di-perairan-wilayah-indonesia-timur-maluku-maluku-utara-papua-dan-papua-barat) menyebutkan bahwa Dugong (Dugong dugon) merupakan salah satu dari 35 jenis mamalia laut di perairan indonesia yang dapat ditemui di habitat padang lamun. Mamalia Dugong adalah bagian dari ordo Sirenia. Sementara semua anggota Sirenia adalah mamalia laut herbivor, dan telah beradaptasi dengan baik dengan lingkungan lautnya.
Ordo Sirenia terdiri atas dua family, yaitu Trichechidae dan Dugongidae. Dugong adalah salah satu dari dua anggota family Dugongidae; anggota lainnya, yaitu Sapi Laut Steller (Hydrodamalis gigas) telah punah akibat perburuan di abad ke-18, hanya 30 tahun setelah ditemukan.
Klasifikasi Dugong berdasarkan Muller (1766) adalah sebagai berikut:
Menurut data Loka Pengelolaan Sumberdaya Pesisir dan Laut (PSPL) Sorong, secara khusus penelitian potensi habitat dugong di perairan Maluku Utara belum dilakukan. Namun dengan dilihat dan adanya beberapa kejadian terdamparnya dugong di beberapa pesisir dan periaran laut Maluku Utara mengindikasikan bahwa, ada potensi habitat dugong.
Baca Selengkapnya