Bila ada penghargaan terhadap anak yang paling rajin ke sekolah sedunia, saya berani jawab anak Indonesia adalah yang paling rajin. kenapa? 1. Rela bergelantungan di atas tali di sepanjang sungai untuk sampai ke sekolah
keterangan gambar: Siswa Sekolah Dasar (SD) Inpres 657 Hulo, Desa Hulo, Kecamatan Kahu, Kabupaten Bone bertaruh nyawa di bekas jembatan gantung yang sudah ambruk Untuk sampai kesekolahnya, Selasa (10/3/2015). Mereka harus bergelantungan pada sebuah tali kawat sepanjang 30 meter lebih yang melintang di atas Sungai Hulo. Ironisnya, jika hujan, sejumlah murid tidak bisa masuk sekolah lantaran tali yang digunakan untuk melintas licin. Informasi yang diperoleh dari warga sekitar, jembatan itu sudah setahun lebih ambruk. Jembatan gantung ini menghubungkan Desa Biru, Cenrana dan Desa Palakka, Kecamatan Kahu. disadur dari tribun news2. Rela melawan arus banjir demi bisa belajar di sekolah
Keterangan gambar : Sejumlah siswa melintasi banjir usai mengikuti kegiatan belajar di Sekolah mereka di Kawasan Pasar Baru, Jakarta, Selasa (4/2). Banjir yang melanda sekolah tersebut tidak menyurutkan para pelajar untuk pergi ke sekolah. disadur dari antara3. Rela menantang debu letusan gunung berapi agar bisa masuk sekolah
keterangan gambar: Siswa SDN 040480 pergi ke sekolah menumpang kendaraan bak terbuka untuk melakukan kegiatan belajar ketika Gunung Sinabung menyemburkan material vulkanik, di Desa Sukandebi, Karo, Sumut (20/01). Untuk menghindari debu vulkanik erupsi Gunung Sinabung para siswa menggunakan masker. disadur dari tempo4. Rela berenang menyebrangi sungai demi pergi ke sekolah
keterangan gambar: Ratusan siswa SDN Hegar Waas, Desa Mekarsari, Kecamatan Agrabinta, Cianjur, Jawa Barat, terpaksa harus berenang menyeberangi Sungai Cisokan untuk berangkat sekolah akibat tidak adanya jembatan penghubung. disadur dari antara jawa barat kesemua fakta di atas menyatakan bahwa anak - anak di seantero Indonesia menunjukkan minat yang sangat tinggi terhadap pendidikan. secara tidak langsung, ini berarti bahwa anak-anak ini memiliki mimpi yang tinggi, dan menandakan bahwa kita akan punya generasi penerus di masa depan yang bermental pejuang. jadi, masih pesimis sama masa depan Indonesia? penulis adalah guru
keterangan gambar: Siswa Sekolah Dasar (SD) Inpres 657 Hulo, Desa Hulo, Kecamatan Kahu, Kabupaten Bone bertaruh nyawa di bekas jembatan gantung yang sudah ambruk Untuk sampai kesekolahnya, Selasa (10/3/2015). Mereka harus bergelantungan pada sebuah tali kawat sepanjang 30 meter lebih yang melintang di atas Sungai Hulo. Ironisnya, jika hujan, sejumlah murid tidak bisa masuk sekolah lantaran tali yang digunakan untuk melintas licin. Informasi yang diperoleh dari warga sekitar, jembatan itu sudah setahun lebih ambruk. Jembatan gantung ini menghubungkan Desa Biru, Cenrana dan Desa Palakka, Kecamatan Kahu. disadur dari tribun news2. Rela melawan arus banjir demi bisa belajar di sekolah
Keterangan gambar : Sejumlah siswa melintasi banjir usai mengikuti kegiatan belajar di Sekolah mereka di Kawasan Pasar Baru, Jakarta, Selasa (4/2). Banjir yang melanda sekolah tersebut tidak menyurutkan para pelajar untuk pergi ke sekolah. disadur dari antara3. Rela menantang debu letusan gunung berapi agar bisa masuk sekolah
keterangan gambar: Siswa SDN 040480 pergi ke sekolah menumpang kendaraan bak terbuka untuk melakukan kegiatan belajar ketika Gunung Sinabung menyemburkan material vulkanik, di Desa Sukandebi, Karo, Sumut (20/01). Untuk menghindari debu vulkanik erupsi Gunung Sinabung para siswa menggunakan masker. disadur dari tempo4. Rela berenang menyebrangi sungai demi pergi ke sekolah keterangan gambar: Ratusan siswa SDN Hegar Waas, Desa Mekarsari, Kecamatan Agrabinta, Cianjur, Jawa Barat, terpaksa harus berenang menyeberangi Sungai Cisokan untuk berangkat sekolah akibat tidak adanya jembatan penghubung. disadur dari antara jawa barat kesemua fakta di atas menyatakan bahwa anak - anak di seantero Indonesia menunjukkan minat yang sangat tinggi terhadap pendidikan. secara tidak langsung, ini berarti bahwa anak-anak ini memiliki mimpi yang tinggi, dan menandakan bahwa kita akan punya generasi penerus di masa depan yang bermental pejuang. jadi, masih pesimis sama masa depan Indonesia? penulis adalah guruCek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News
