Jawa, Bali dan Nusa Tenggara, Dari 400 ribu Meter di Atas Bumi

Jawa, Bali dan Nusa Tenggara, Dari 400 ribu Meter di Atas Bumi
info gambar utama

Sebagai sebuah negeri yang dilewati garis katulistiwa, pulau-pulau di Indonesia seringkali terlihat terselimuti awan jika dilihat dari luar angkasa. Namun baru-baru ini, seorang astronot di International Space Station (ISS) mempunyai kesempatan memotret pulau-pulau di Indonesia yang sedang 'clear' tanpa awan. Menggunakan lensa pendek, seorang astronot berhasil memperlihatkan bentang alam di bagian timur Pulau Jawa yang membentang sampai Bali dan Nusa Tenggara Timur (NTT)


Saat akan diabadikan, cuaca di Indonesia sangat cerah. Terdapat satu titik yang mengepulkan asap, itulah Gunung Lawu yang menjadi pembatas Jawa Timur dan Jawa Tengah. 

Panorama ini memperlihatkan sebagian dari pulau utama di Indonesia, yakni Pulau Jawa. Dalam foto tersebut juga termasuk Bali, Lombok yang berada di tengah. Di kejauhan terlihat pula Pulau Sumba dan Pulau Timor, seluruhnya berjarak sekitar 1.600 kilometer dilihat dari luar angkasa. Refleksi sinar matahari sangat terlihat jelas dari laut Surabayakota terbesar kedua di Indonesia.

Indahnya | foto NASA.gov
info gambar



Di balik asap lokal, terdapat barisan gunung yang tergambarkan secara detil. Gunung berapi merupakan tulang punggung bagi seluruh pulau, yang seluruhnya terbentuk dari tubrukan lempeng tektonik Australia di selatan dan lempeng Asia di utara. Nama gunung berapi tersebut ditulis dengan huruf miring.

Sedangkan asap putih yang terekam di enam gunung berapi tersebut memperlihatkan gunung tersebut memang masih aktif. Meski begitu, asap hanya mencapai ketinggian 80 kilometer saja, asap tersebut bisa terlihat karena berada di dataran tertinggi.

NASA mengaku mewajibkan seluruh astronot mereka untuk mengirimkan pesan soal aktivitas gunung berapi dan kebakaran hutan, di mana hal itu bisa diamati dengan jelas dari luar angkasa.

Sumber : https://earthobservatory.nasa.gov/

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Jika Anda tertarik untuk membaca tulisan Akhyari Hananto lainnya, silakan klik tautan ini arsip artikel Akhyari Hananto.

Terima kasih telah membaca sampai di sini