Bulan Juni, Pertama Kalinya Satelit Buatan Kampus Indonesia Meluncur Ke Angkasa

Bulan Juni, Pertama Kalinya Satelit Buatan Kampus Indonesia Meluncur Ke Angkasa
info gambar utama

Teknologi satelit Indonesia semakin dibutuhkan untuk berbagai macam kebutuhan, seperti komunikasi dan pengawasan wilayah. Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (LAPAN) sebagai lembaga pemerintah yang menangani perihal riset dan teknologi antariksa telah bekerja sama dengan Institut Pertanian Bogor (IPB) untuk menciptakan Satelit A3. Satelit tersebut dikabarkan akan siap diluncurkan pada 10 Juni 2016 nanti.

Sebagaimana dilansir oleh Republika.co.id Senin (25/4) satelit pertama yang merupakan hasil kerja sama antara LAPAN dengan institusi kampus tersebut akan diluncurkan dari Shriharikota, India. Hal tersebut membuat Satelit A3 menjadi satelit kedua milik Indonesia yang diluncurkan lewat badan antariksa India setelah Satelit A2 diorbitkan pada tahun 2015 yang lalu.

Kepala Bagian Hubungan Masyarakat LAPAN Jasyanto menerangkan, satelit LAPAN-A3 merupakan satelit yang memiliki berat 115 kilogram. Dilengkapi dengan alat pengindraan yang berupa empat bonds multispectral imager ini beresolusi 18 meter dengan swath 100 kilometer. Satelit ini nantinya akan membawa misi penginderaan jauh eksperimental yakni mengukur medan magnet bumi. Lebih khusus satelit ini akan digunakan sebagai alat memantau sumber daya pangan.

Melalui satelit tersebut nantinya operator dapat mampu mengidentifikasi tutupan dan penggunaan lahan. Selain itu dapat melakukan pemantauan lingkungan dan misi pemantauan kapal laut. Menurut Jasyanto melalui analisis satelit, kebijakan pemerintah terkait dengan pangan seperti impor akan bisa lebih diawasi.

Sebab selama ini kebijakan impor beras menimbulkan perdebatan. Meski produktivitas lahan bisa diperkirakan, luasan areal panen sulit dipercaya. Dengan pencitraan satelit, luas areal panen dan produktivitas lahan yang beragam bisa dihitung lebih akurat.

"Ke depan, penentuan luasan panen padi tak memakai angka ramalan karena konversi lahan pertanian terjadi," kata Rektor Institut Pertanian Bogor Herry Suhardiyanto pada sosialisasi persiapan peluncuran Satelit Lapan A3/IPB dan Hasil Operasi Satelit Lapan A2/Orari di Pusat Teknologi Satelit Lapan, Rancabungur, Bogor, seperti dikutip dari Kompas.com

Program satelit ini merupakan bagian dari upaya mewujudkan pembangunan keunggulan kompetitif perekonomian. Karena teknologi satelit bakal mendukung akurasi data dalam perencanaan masa tanam lahan persawahan yang akan berimplikasi langsung pada peningkatan ketahanan pangan.

LAPAN-A3 yang dikerjakan bersama antara LAPAN dan IPB merupakan sebuah bukti bahwa sumber daya manusia Indonesia mampu untuk membangun sebuah teknologi satelit. Sebelumnya, LAPAN juga telah berhasil meluncurkan satelit LAPAN A1/LAPAN-TUBSAT pada 2007. Kemudian satelit LAPAN A2/Orari pada 2015 dengan menumpang roket milik India. Lapan A2/Orari adalah satelit ekuatorial pertama milik Indonesia dan dirakit di Indonesia.

Sumber : Kompas.com ; Republika.co.id
Sumber Gambar Sampul :LAPAN-A2/

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Artikel ini dibuat oleh Kawan GNFI, dengan mematuhi aturan menulis di GNFI. Isi artikel ini sepenuhnya menjadi tanggung jawab penulis. Laporkan tulisan.

Terima kasih telah membaca sampai di sini