Laut Indonesia Butuh Pemuda Unggul, KKP Siap Dukung Anak Bangsa Sekolah Di Luar Negeri

Laut Indonesia Butuh Pemuda Unggul, KKP Siap Dukung Anak Bangsa Sekolah Di Luar Negeri
info gambar utama

Industri perikanan dan pemanfaatan laut di Indonesia membutuhkan banyak sekali generasi muda. Bukan hanya dalam hal pemanfaatan secara ekonomis tapi juga dalam hal penelitian. Oleh karena itu Menteri Kelautan dan Perikanan, Susi Pudjiastuti yang memliki visi memajukan industri perikanan Indonesia sampai jangka panjang, mencari anak-anak muda bangsa yang siap memajukan industri ini di masa depan.

"Saya mengundang anak-anak nelayan masuk STP (Sekolah Tinggi Perikanan) Jakarta. Saya kasih jatah 10 di STP, monggo," kata Susi saat pidato di acara penandatanganan MoU Daya Saing Produk dan Peningkatan Sumber Daya Perikanan dengan Perum Perindo, di Kepulauan Sangihe, Kamis (12/5/2016) seperti dikutip dari Detik Finance.

Tidak hanya itu, dirinya juga mencari anak-anak lulusan Sekolah Menengah Atas yang berkualitas untuk di sekolahkan ke luar negeri.

"Kedua, saya mencari anak-anak juara 1-5 di SMA-nya untuk jadi doktor bahari di luar negeri, ikut pendaftaran beasiswa akan ada 100 orang tiap tahun siap untuk membantu masyarakat," jelasnya.

Susi berharap, para bibit-bibit industri perikanan ini bisa menjaga kedaulatan maritim Indonesia di masa mendatang dan mampu memutus aktifitas ilegal di lautan Indonesia. Dirinya menjelaskan bahwa laut merupakan milik Indonesia, termasuk wilayah Tahuna yang merupakan pulau terdepan. Sebab menurutnya, bila kedaulatan Tahuna tidak terjaga NKRI dapat terancam.


Perempuan yang terkenal 'nyentrik' itu juga berharap masyarakat setempat bisa terus melestarikan budaya menangkap ikan ketimbang mencari profesi lain, misalnya membuka tambang di wilayah setempat.

"Masyarakat Tahuna harus punya prinsip mau hidup dari apa? Tambang? Ikan? Pariwisata? Kalau dari Tambang mau jadi apa? Kuli saja. Jangan mau, terlalu cantik wilayah Tahuna untuk dijadikan wilayah tambang, pemerintah juga jangan sampai mengizinkan penambangan di kabupaten ini," jelasnya.

Menurut Susi, bila terjadi penambangan, laut akan tercemar dan ikan akan hilang. Penambangan juga tidak membawa manfaat pada masyarakat luas. Sedangkan ikan, dapat menjadi bahan pangan untuk beramai-ramai. "Tambang tidak bisa dimakan," ujarnya.

Pernyataan mengajak anak-anak bangsa untuk sekolah kelautan bisa jadi adalah langkah strategis yang dapat menjadi jawaban terhadap krisis laut di Indonesia pada masa mendatang. Tawaran ini tentu saja bisa membuka pandangan bagi lulusan-lulusan sekolah menengah untuk tidak hanya befokus pada prestis sekolah tinggi tetapi juga harus mempertimbangkan kemanfaatan.

Sumber : Detik Finance
Sumber Gambar Sampul : www.stpbogor.bpsdmkp.kkp.go.id

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Artikel ini dibuat oleh Kawan GNFI, dengan mematuhi aturan menulis di GNFI. Isi artikel ini sepenuhnya menjadi tanggung jawab penulis. Laporkan tulisan.

Terima kasih telah membaca sampai di sini