Kembangkan Daya Saing Difabel lewat Workshop “Kreasi untuk Beraksi”

Kembangkan Daya Saing Difabel lewat Workshop “Kreasi untuk Beraksi”
info gambar utama

Surabaya (18/5) GNFI bersama Mahasiswa DKV Universitas Kristen Petra, Surabaya melaksanakan workshop bertajuk “Kreasi untuk Beraksi” di Rumah “Tiara Handicraft” yang beralamat di Sidosermo, Surabaya.

Workshop ini ditujukan untuk memberi pengetahuan kewirausahaan kepada para Difabel agar mampu bersaing di era digital yang makin kreatif seperti sekarang.

Hadir sebagai pemateri Felicia Andrianto, Mahasiswa semester akhir jurusan DKV Universitas Kristen Petra serta Edy Pang dan Asrari Puadi selaku perwakilan dari GNFI.

Felicia Andrianto yang juga penggagas workshop menjelaskan pentingnya workshop ini dibuat agar teman-teman Difabel dapat mengasah terus potensi yang dimiliki.

“Workshop ini digagas untuk mengasah ide dan potensi teman-teman Difabel untuk meningkatkan kreatifitasnya dalam berwirausaha dengan ciri khas mereka sendiri, sehingga bukan rasa kasihan yang dilihat oleh orang awam, tetapi keunggulan produk dan usaha yang digeluti.” terang wanita yang biasa disapa dengan nama Feli.

(Felicia menjelaskan materi seputar Desain dan Branding/Rendy D. Putra)
info gambar

Ditambahkan dalam materinya, Feli menyebutkan pentingnya pengetahuan tentang bahasa visual untuk memulai sebuah usaha.

“Sebuah visual dapat mempengaruhi sejauh mana sebuah produk berbicara kepada audiens. Jadi, untuk mengembangkan sebuah usaha yang sesuai dengan target audiens yang dituju, perlu yang namanya pembelajaran dan pemahaman mengenai bahasa visual yang ada saat ini melalui sebuah desain dan brand,” jelasnya.

(Edy Pang mencontohkan logo GNFI yang memberi nilai khas dan menjelaskan nilai-nilai yang dibawa GNFI/Rendy D. Putra)
info gambar

Sementara Edy Pang, yang kesehariannya juga bergelut dibidang desain grafis menambahkan bahwa upaya branding sangat penting karena dapat menambah value dari suatu produk.

“Selain produk yang bagus, adanya brand yang baik, termasuk menggunakan kemasan, logo yang unik dan mudah diingat, dan atribut-atribut khas lainnya, maka kita akan dapat meningkatkan value dari sebuah produk yang kita buat.” jelasnya.

(Asrari Puadi berbagi pengalamanya seputar strategi promosi/Rendy D. Putra)
info gambar

Di kesempatan lain, Asrari Puadi, Executive Editor GNFI, menjelaskan trend promosi khususnya di media online hari ini selain kualitas juga menitikberatkan pada cerita dibalik produk tersebut.

“Ada namanya klinik kopi di Jogja yang kemaren masuk AADC 2, jadi kalau di situ kita datang selain disuguhkan kopi juga disuguhkan cerita tentang bagaimana proses kopi dibuat, siapa yang nanam dan lain-lain. Jadi kita merasa dekat (kenal) dengan kopi yang kita minum, jadi bisa dibilang..Kopi tanpa narasi, hanyalah air biasa berwarna hitam.” ujar Asrari mencontohkan.

Kegiatan ini diikuti belasan Difabel dari Sidoarjo dan Surabaya. Rencananya tindak lanjut dari kegiatan ini adalah re-branding Tiara Handicraft yang merupakan salah satu rumah produksi bagi para Difabel, mulai dari produk yang diolah hingga media promosi yang akan digunakan.


Sumber Gambar Sampul : Rendy D. Putra

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Artikel ini dibuat oleh Kawan GNFI, dengan mematuhi aturan menulis di GNFI. Isi artikel ini sepenuhnya menjadi tanggung jawab penulis. Laporkan tulisan.

Terima kasih telah membaca sampai di sini