Sejauh Mana Anda Mengenali Serabi?

Sejauh Mana Anda Mengenali Serabi?
info gambar utama

Serabi merupakan salah satu jenis makanan tradisional yang dikenal cukup luas di Indonesia. Secara umum masyarakat memaknai kata ‘serabi’ dengan makanan yang dibuat dari tepung beras dan santan yang dimasak diatas arang. Tahukah anda bahwa ada beberapa jenis serabi yang memiliki variasi yang cukup berbeda di seluruh pelosok Indonesia? Berikut sedikitnya ada 6 variasi serabi berdasarkan daerah asalnya:

  1. Serabi Solo

Serabi Solo dibuat dari tepung beras yang dicampur dengan santan dan dipanggang di atas arang. Serabi Solo memiliki ciri pinggiran tipis dan garing sedangkan bagian tengah lebih padat. Serabi solo umumnya tidak memiliki topping, namun ada juga yang diberi taburan berupa potongan buah pisang atau nangka.

serabi notosuman
info gambar

Serabi dari solo yang telah melegenda adalah Serabi Notosuman, sehingga seringkali orang menyebut Serabi Solo sebagai ‘Serabi Notosuman’. Serabi Notosuman konon katanya telah ada sejak tahun 1923. Dari dulu hingga sekarang, serabi ini hanya mempunyai dua rasa saja, yaitu coklat dan putih. Uniknya lagi, cara pengemasan serabi ini ada yang digulung.

  1. Serabi Bandung
serabi bandung. foto: pinimg.com
info gambar

Dibuat dari campuran tepung terigu, telur, dan air kelapa. Serabi bandung mempunyai dua rasa, yaitu manis gula merah dan asin oncom pedas. Biasanya Serabi Bandung dimakan dengan kuah kinca yaitu kuah dari campuran gula merah, santan, dan daun pandan. Serabi Bandung biasanya berwarna putih atau hijau. Kini serabi Bandung hadir dengan topping yang beraneka ragam seperti sosis keju, coklat keju, kornet, telur, dll.

  1. Serabi Jakarta
serabi jakarta. foto: bacaterus.com
info gambar

Serabi Jakarta sering disebut sebagai kue ape, bentuknya sepintas agak mirip dengan kue Serabi lainnya. Perbedaan utama ada pada bahan yang dipakai. Serabi Jakarta dibuat dengan menggunakan tepung terigu yang dicampur dengan susu, dan ditaburi dengan meses atau keju.

  1. Serabi Cirebon
serabi cirebon. foto: hipwee.com
info gambar

Bertekstur polos tanpa topping dan dibuat dari tepung beras, terigu, santan dan parutan kelapa. Rasanya gurih dan biasa disajikan bersama oreg tempe atau dage oncom. Ada juga serabi dengan variasi rasa manis yaitu serabi merah/ serabi kinca yang dibuat dengan mencampurkan gula merah ke adonan serabi sebelum dimasak. Serabi Cirebon teksturnya sama dengan Serabi Bandung yang semua bagiannya padat merata dan tidak garing.

  1. Serabi Minang
serabi minang. foto: i.ytimg.com
info gambar

Serabi asal minang disebut pinukuik. Rasa dan bahannya sama dengan surabi di pulau jawa kebanyakan.

  1. Serabi Mataram
serabi mataram. foto: files.wordpress.com
info gambar

Serabi Mataram memiliki berbentuk lebih bulat dan tidak begitu lebar. Teksturnya lebih halus dan ditengahnya ada butiran kelapa. Terkadang di atasnya disiram dengan gula aren.

Menurut cerita, serabi adalah hasil modifikasi pancake yang berasal dari Belanda. Hal ini dikarenakan Belanda yang menjajah Indonesia selama ratusan tahun. Oleh masyarakat Indonesia, pancake dibuat versi baru dengan bahan tepung beras dan santan. Kini serabi hadir dengan berbagai macam rasa, topping, dan tampilan yang unik. Seperti Serabi Bogor atau sering disebut sebagai Serabi Arab. Ini merupakan fenomena baru yang khusus dibuat dengan campuran tepung beras, tepung terigu, dan berbagai bahan lainnya untuk menciptakan rasa gurih yang khas. Toppingnya mulai dari oncom, mayonese, telur, potongan buah-buahan, bahkan es krim.

serabi arab. foto: cdninstagram.com
info gambar

Serabi ternyata juga merambah Berlin, Jerman. Disana ada kedai bernama warung surabi. Pemiliknya adalah Thomas, seorang koki yang berkali-kali datang ke Bandung dan kemudian terinspirasi. Ia memodifikai serabi di kedainya dengan topping salmon, keju, bebek dan ayam. Bagi vegetarian ia menyediakan topping tempe, jamur, dan ubi. Sangat menarik bukan?



Sumber : 1001wisata.comyoutube.com


Sumber Gambar Sampul : masakanlezat.com

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Artikel ini dibuat oleh Kawan GNFI, dengan mematuhi aturan menulis di GNFI. Isi artikel ini sepenuhnya menjadi tanggung jawab penulis. Laporkan tulisan.

Terima kasih telah membaca sampai di sini