Inilah Rupa 7 Makhluk Mitologi di Indonesia

Inilah Rupa 7 Makhluk Mitologi di Indonesia
info gambar utama

Indonesia kental dengan budaya dan unsur magis. Seperti negara lainnya, Indonesia juga memiliki makhluk mitologi yang tak kalah keren dan misterius. Tahukah kamu bagaimana bentuk makhluk-makhluk tersebut ?

Berikut adalah tujuh makhluk mitologi Indonesia yang dipercayai.

  1. Cindaku
3.bp.blogspot.com
info gambar

Manusia Harimau Dari Jambi. Makhuk ini dapat berwujud berupa setengah manusia setengah harimau. Menurut Legenda, Cindaku adalah ilmu batin yang diwariskan dari nenek moyang masyarakat Kerinci. Konon, mereka yang dapat berubah menjadi Cindaku adalah seorang yang murni dan memiliki kemampuan spiritual. Mereka hanya bisa berubah di tanah kelahirannya sendiri dan ketika dada nya bersentuhan dengan tanah.

Bagi warga Kerinci, hal tersebut bukanlah ilmu hitam yang digunakan untuk mempertahankan diri. Mereka percaya bahwa Cindaku merupakan ilmu yang diturunkan untuk menjaga batas hidup antara manusia dan harimau. Mereka baru bisa berubah menjadi harimau, apabila ada manusia yang melanggar perjanjian antara manusia dan harimau.

  1. Lembuswana, Hewan Suci dari Kerajaan Kutai
diwatanusantara.files.wordpress.com
info gambar

Merupakan hewan mitologi dari Kutai yang ada sejak zaman Kerajaan Kutai. Dan menjadi lambang Kerajaan Kutai hingga Kesultanan Kutai Kartanegara. Memiliki Semboyan “Tapak Leman Ganggayaksa”. Lembuswana adalah hewan yang disucikan karena merupakan hewan tunggangan Dewa Bathara Guru dalam menyebarkan petuah petunjuknya.

Lembuswana dicirikan sebagai berkepala singa, bermahkota (melambangkan keperkasaan seorang raja yang dianggap penguasa dan mahkota adalah tanda kekuasaan raja yang dianggap seperti dewa), berbelalai gajah (Leman artinya gajah, melambangkan dewa Ganesha sebagai dewa kecerdasan), bersayap garuda, dan bersisik ikan.

Makhluk ini sering dijadikan lambang atau simbol pada kerajaan-kerajaan zaman dahulu seperti Mulawarman dan di cungkup sultan prapen. Ia juda dipercaya sebagai penunggu sungai Mahakam. Ia tinggal di dasar sungai Mahakam. Penduduk setempat memiliki kepercayaan bahwa makhluk ini merupakan makhluk spiriual dari Raja Mulawarman, Raja Kutai pada masa kejayaan Hindu. Kini Lembuswana menjadi simbol kota Tenggarong, Kutai Kartanegara.

  1. Warak Ngendog dari Semarang
katadanrasa.files.wordpress.com
info gambar

Digambarkan sebagai hewan pemersatu 3 etnis mayoritas yang ada di Semarang. Bagian-bagian tubuhnya terdiri dari naga (yang identik dengan Cina), Bura dari Arab dan Kambing dari Jawa. Bernama Warak Ngendog, makhluk ini biasa dijadikan maskot dalam Festival Kebyaran yang dilaksanakan sebelum bulan puasa. Diperkirakan masyarakat mulai mengenal hewan ini mulai akhir abad 19. Warak Ngendog memiliki filosofi yang relevan dengan kehidupan manusia pada zaman apapun. Kata Warak berasal dari bahasa arab yang berarti suci. Sedangkan ngendhog atau bertelur dimaknai sebagai hasil setelah , yang didapat seseorang setelah menjalani proses suci berpuasa. Hewan ini merupakan simbol nafsu manusia. Badan yang bersisik, mulut yang menganga dan bertaring serta berwajah seram, menggambarkan nafsu yang harus dikalahkan dengan puasa.

  1. Ahool, Manusia Kelelawar Gunung Salak
https://dimensilain.com
info gambar

Ahool adalah monster terbang yang berbentuk seperti kelelawar raksasa. Beberapa pendapat mengatakan bahwa makhluk ini berjenis petrosaurus atau sejenis primata terbang. Seperti halnya monster-monster misterius lainnya, belum ada pembuktian dari ilmuwan atas keberadaan makhluk ini. Makhluk mitologi yang satu ini sangat sulit didokumentasikan dan hanya sedikit informasi yang didapat mengenai Ahool. Kabarnya, Ahool menempati hutan tropis di Jawa. Wujudnya digambarkan mempunyai kepala seperti monyet, mata hitam besar, cakar besar di lengan serta bulu berwarna abu-abu gelap yang menutupi tubuh. Konon bentangan sayap Ahool sepanjang 3 meter

Ahool pertama kali dilihat oleh Dr.Ernest Bartels yang pada saat itu sedang menyusuri Gunung Salak. Pada tahun 1925 Dr.Ernest Bartels yang sedang mejelajahi air terjun di lereng gunung salak, saat itu Kelelawar Raksasa menukik terbang diatas kepalanya. Dinamakan Ahool karena ia mengeluarkan suara berbunyi Ahool.

  1. Garuda
onelegend.ru
info gambar

Makhluk mitologi asli Indonesia yang juga merupakan simbol negara Indonesia. Merupakan tokoh dalam mitologi Hindu, Budha dan Mesir Kuno. Dalam Hindu-Budha ia merupakan wahana Dewa Wishnu, salah satu Trimurti, atau manivestasi Tuhan dalam agama Hindu. Digambarkan bertubuh emas, wajah putih, dan bersayap merah. Paruh dan sayapnya mirip elang, tetapi tubuhnya seperti manusia. Ukurannya sangat besar, hingga dapat menghalangi matahari. Ia juga dianggap sebagai raja para burung.

Di Jepang, garuda dikenal s ebagai Karura, makhluk ini bertubuh manusia dan berkepala elang. Konon makhluk ini dibawa ke Jepang untuk menyebarkan agama Budha. Karura merupakan pelafalan bahasa Jepang dari ata sansekerta Garuda.

  1. Ebu Gogo, Manusia Pendek dari Kepulauan Flores.
kompasiana.com
info gambar

Adalah makhluk menyerupai manusia yang muncul di mitologi Kepulauan Flores. Dalam bahasa Flores Ebu berarti nenek, dan Gogo berarti dia yang memakan segala. Di Flores tersebar cerita bahwa terdapat makhluk aneh yang tinggi nya hanya 1 meter dengan kepala sebesar buah jeruk dan berbulu lebat di sekujur tubuhnya. Ia dapat dikenali dari jalannya yang kikuk dan telinga nya yang menonjol. Ebu Gogo juga dikenal suka mengambil makanan penduduk secara sembunyi-sembunyi. Juga menculik anak-anak. Dipercaya Ebu Gogo telah punah karena diburu oleh penduduk Flores.

  1. Orang Bati dari Pulau Seram, Maluku
https://media.viva.co.id
info gambar

Adalah legenda hewan yang ada di Kepulauan Maluku. Makhluk ini bertubuh seperti manusia, namun bersayap seperti kelelawar. Dikisahkan Orang Bati tinggal di Gunung Kairatu dan suka menculik anak untuk disantap. Terkadang penduduk mendengar teriakan Orang Bati.


Sumber : Youtube.com
Sumber Gambar Sampul : diwatanusantara.files.wordpress.com

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Artikel ini dibuat oleh Kawan GNFI, dengan mematuhi aturan menulis di GNFI. Isi artikel ini sepenuhnya menjadi tanggung jawab penulis. Laporkan tulisan.

Terima kasih telah membaca sampai di sini