Nara Rakhmatia dan Jalan Terang Masa Depan Diplomasi Indonesia

Nara Rakhmatia dan Jalan Terang Masa Depan Diplomasi Indonesia
info gambar utama

Sudahkah anda melihat video Nara Rachmatia membacakan pernyataan resmi pemerintah Indonesia di PBB menanggapi pernyataan-pernyataan menyakitkan dari negara-negara kecil di Pasifik selatan terkait Papua? Siapapun yang menyusun pernyataan tersebut, GNFI mengucapkan "terima kasih"..rapi tersusun, mudah difahami, keras dan tegas, dan ..ada unsur "fun" yang membanggakan.

Jika anda belum melihatnya, mari kita lihat bersama video di bawah ini.

Ada yang istimewa di situ. Nara, tentu saja adalah diplomat muda Indonesia, dan (saya yakin juga) masih berusia muda. Dia diberi tugas oleh negara menyampaikan pernyatan tegas menolak berbagai pernyataan yang sampaikan oleh para kepala negara-negara di Pasifik Selatan. Dua tujuan dengan satu langkah; memberi pernyataan tegas, dan mengutus diplomat muda untuk hal 'ringan' seperti ini.

Menurut saya, ini langkah taktis yang perlu diapresiasi. Indonesia harus makin percaya diri, makin tegas, dan makin lantang berdiplomasi. Pemerintahan-pemerintahan sebelumnya sudah merintisnya.

Baca juga: Antara Hingar Bingar Pilgub DKI dan Perempuan Penjaga Marwah Negeri di New York

Dunia tempat kita hidup saat ini makin kompleks dan terus berubah serta berkembang, demikian juga kepentingan nasional kita makin menuntut perjuangan kita semua, termasuk perjuangan seluruh perwakilan Indonesia di forum internasional. Diplomasi yang mesti Indonesia jalankan tentulah diplomasi yang cerdas, cekatan, dan efektif dan tentu saja mampu mencapai target.

Kontingen Garuda | aau.ac.id
info gambar


Kita harus terus mengembangkan mentalitas bahwa Indonesia adalah negara yang besar, terbesar di Asean, dengan ukuran geografis yang tidak kecil, pun dengan populasi yang besar, juga anggota G-20. Para diplomat Indonesia pun perlu terus mengembangkan mindset ini, agar selalu percaya diri, mempunyai pandangan global, mengetahui misi besarnya, aktif, dan kreatif dalam mempromosikan dan membela kepentingan Indonesia di dunia luar.

Dan Indonesia pun mempunyai pengalaman dan peran yang tidak kecil dalam kancah diplomasi global. KAA, Gerakan Non Blok, ASEAN, Bali Democracy Forum (semoga diadakan lagi), adalah beberapa contoh inisiasi Indonesia dalam kancah global, selain juga perannya menjadi juru dari mulai dari Kamboja hingga Timur Tengah, Afrika dan tempat lain. Ribuan tentara perdamaian Indonesia pun turut serta menjadi agen agen penjaga perdamaian di berbagai benua sejak dulu.

Dan di era di mana informasi membanjir sepanjang waktu seperti ini, diplomat-diplomat muda yang secara 'nature' selalu terhubung dengan informasi-informasi, akan menjadi tulang punggung diplomasi Indonesia masa depan. Tentu harus selalu diperkuat dengan mindset dan mentalitas sebagai perwakilan negara besar dalam banyak hal.

Dan melihat Nara yang tak terlihat sedikitpun canggung ataupun grogi, kita melihat masa depan diplomasi Indonesia yang penuh energi, kuat, tegas, dan cerdas.

“Diplomacy is the art of telling people to go to hell in such a way that they ask for directions.” - Winston Churcill

(dari berbagai sumber)

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Jika Anda tertarik untuk membaca tulisan Akhyari Hananto lainnya, silakan klik tautan ini arsip artikel Akhyari Hananto.

Terima kasih telah membaca sampai di sini