Pekan Film Indonesia di Tanah Amerika

Pekan Film Indonesia di Tanah Amerika
info gambar utama

Pada pekan ini diadakan Pekan Film Indonesia di Kota New York, Amerika Serikat. Kegiatan ini merupakan inisiasi dari Forum Masyarakat Film Indonesia (IFF) di New York yang didukung secara penuh oleh Konsulat Jenderal Indonesia di New York. Sebanyak lima film feature dan empat film pendek akan diputar dalam pekan film yang berlangsung selama dua hari di Teater Anthology Film Archives yang berkapasitas 187 orang.

Film – film yang akan ditayangkan adalah Filosofi Kopi, Vakansi yang Janggal dan Penyakit Lainnya, A Copy of My Mind, Someone’s Wife in The Boat of Someone’s Husband, Maryam, The Fox Exploits The Tiger’s Might, Prenjak, Belenggu, dan Negeri di Bawah Kabut. Beberapa dari film yang akan diputar itu telah memenangkan penghargaan internasional, seperti Maryam (2014) yang dinobatkan sebagai film pendek terbaik dalam ajang Orrizonti 71 Mostra Internazonale d’Arte Cinematografica 2014 di Venezia, Italia. Selain itu Prenjak/In The Year of Monkey (2016) yang merupakan pemenang dalam Leica Cine Discovery Prize-Best Short Film, 55th Semaine de La Critique pada Festival Film Cannes tahun 2016 ini.

Para penonton Pekan Film Indonesia dapat membayar 5 Dolar AS (Rp64.650) untuk menyaksikan satu buah film dan 10 Dolar AS (Rp129.300) untuk tiket sehari penuh. Para penonton tidak hanya disuguhkan dengan penayangan film, namun juga berkesempatan untuk mencicipi berbagai hidangan khas Indonesia seperti kopi dan makanan ringan lainnya.

Lutfi Kurniwan, ketua panitia Pekan Film Indonesia mengatakan bahwa kesembilan film yang dipilih merupakan hasil seleksi dari ribuan film yang ada. Film – film yang diputar memberikan gambaran Indonesia dari berbagai sudut pandang yang berbeda baik itu sosial, ekonomi, politik, dan budaya sehingga masyarakat New York bisa melihat warna – warni Indonesia yang sesungguhnya.

Dalam pagelaran yang untuk pertama kalinya dilakukan di New York ini, IFF berencana agar acara ini dibuat sebagai acara tahunan sehingga sinema Indonesia bisa hidup dan menjangkau masyarakat di luar Indonesia.




Sumber : antaranews.com
Sumber Gambar Sampul :Indonesian Film Forum New York

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Artikel ini dibuat oleh Kawan GNFI, dengan mematuhi aturan menulis di GNFI. Isi artikel ini sepenuhnya menjadi tanggung jawab penulis. Laporkan tulisan.

Terima kasih telah membaca sampai di sini