Grandmaster Catur ASEAN Takluk di Tangan Bocah 10 Tahun Asal Bekasi

Grandmaster Catur ASEAN Takluk di Tangan Bocah 10 Tahun Asal Bekasi
info gambar utama

Tak pernah terbayangkan bagi seorang bocah asal Bekasi bernama Aditya Bagus Arfan bisa menjadi Juara 1 ASEAN Age Chess Championship U10 di usianya yang masih terbilang muda, yakni 10 tahun.

Selain itu, Aditya juga menjadi satu-satunya pecatur dari 30 pecatur dari berbagai negara yang berhasil mengalahkan grandmaster pertama di ASEAN yaitu Eugenne Torre.

Perkenalan bocah kelahiran tahun 2006 ini di dunia catur juga tergolong unik. Dilansir dari Adityabagusarfan.net, Rabu 4 Januari 2017, saat usianya beranjak 4,5 tahun, dia melihat orang yang sedang bermain catur di kampung halaman kakeknya dan meminta sang kakek untuk mengajarinya.

Pecatur Aditya Bagus Arfan (adityabagusarfan.net). ©2017 Otonomi.co.id
info gambar

Saat tiba dirumah, Aditya pun meminta bermain catur dan dengan terpaksa sang ayah meminjam papan catur dari tetangga terdekat. Ketika ia mulai bermain, ayahnya kaget karena anaknya bisa bermain catur dengan langkah yang tepat.

Tidak butuh waktu lama bagi kedua orangtuanya untuk langsung menawarkannya mengikuti kursus di sekolah catur Utut Adianto, dan siswa SD IT Global Insani itu menyetujuinya. Sejak saat itu, ia mulai mengikuti kejuaraan dari tingkat regional, provinsi, nasional, ASEAN, hingga internasional.

Bahkan ia mampu mengalahkan grandmaster catur se-ASEAN. Keberhasilannya mengalahkan grandmaster tersebut didaftarkan ke dalam Rekor MURI karena rekor sebelumnya tercatat atas nama Utut Adianto.

Namun sayang, setelah persetujuan dari Muri, piagam belum bisa ditebus karena terkendala administrasi yang harus diselesaikan. Kemenangannya di Thailand tidak lepas dari peran serta donasi #temanaditya dan sponsor dari PT LEN INDUSTRI (Persero).

Selain prestasi tersebut, Aditya yang telah dua kali juara nasional berturut-turut kategori junior itu juga pernah bertanding di Rusia untuk mewakili Indonesia di Olimpiade Children 2016.

Tak hanya itu, ternyata ia merupakan atlet termuda yang berusia di bawah 10 tahun yang hadir di Olimpiade Children tersebut. Adityapun mengundang pemberitaan, dia diwawancara oleh jurnalis dari Rusia.

Walau tidak membawa medali dari ajang di Rusia, Aditya menebus kekalahannya tersebut dengan menjadi 5 terbaik di kejuaraan catur internasional di Malaysia.

Dari 230 peserta dan 14 negara yang mengikuti pertandingan itu, Aditya meraih medali emas kategori U10 karena mampu mengalahkan pecatur senior dari Inggris, India, Thailand, Singapura, dan Malaysia.

Sumber : Otonomi.co.id

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Jika Anda tertarik untuk membaca tulisan Akhyari Hananto lainnya, silakan klik tautan ini arsip artikel Akhyari Hananto.

Terima kasih telah membaca sampai di sini