Di Suku Ini Perkawinan Sedarah Bukan Hal Tabu

Di Suku Ini Perkawinan Sedarah Bukan Hal Tabu
info gambar utama

Pernikahan satu turunan merupakan hal yang sangat ganjil di masyarakat umum. Selain dari norma yang berlaku di masyarakat dianggap tidak etis, pernikahan sedarah juga biasanya menghasilkan keturunan yang cacat atau keterbelakangan. Di suku ini, adalah hal biasa jika ayah menikahi putrinya sendiri, kakak menikahi adiknya atau ibu menikahi anaknya sendiri.

Mengenal Suku Polahi

Suku Polahi (Sumber : Joko Warino Blog)
info gambar

Suku Polahi merupakan julukan untuk suku terasing yang hidup dihutan pedalam Gorontalo. Suku ini merupakan pelarian ketika zaman penjajahan Belanda dan mengasingkan diri sehingga terhindar dari kolinialisme Belanda. Berkelompok dengan jumlah yang kecil, suku ini diperkirakan mencapai 500 orang yang tersebar di Kecamatan Ppaguyaman dan Sumawa. Suku Polahi tinggal di pedalaman hutan dan terisolir dari akses pendidikan sehingga mereka masih tetap primitif.

Masyarakat suku ini berinteraksi satu dengan lainnya menggunakan bahasa dengn dialek Gorontalo. Karena letak tinggalnya yang berada di pedalaman hutan, mereka memiliki agamanya sendiri dan berbeda dengan agama yang diakui di Indonesia. Mereka mengenal 3 sosok Tuhan, yakni Pulohuta yang digambarkan memiliki kuasa atas tanah, untuk itu jika ada yang ingin membuka hutan, mereka meminta izin dahulu kepada Pulohuta.

Tuhan lainnya yaitu Lati, sosok yang menghuni pohon-pohon besar dan air terjun, menurut suku Polahi, ukuran tubuh Lati hanya seukuran boeka kecil namun memiliki jumlah yang banyak. Tuhan yang ketiga yang mereka percayai adalah Lausala yang dipercayai memiliki mata merah, membawa pedang yang menyala dan bisa berpindah tempat dengan cepat.

Dulunya suku ini cukup ditakuti oleh siapa saja yang bertemu dengannya, konon katanya suku Polahi memiliki kesaktian yang dapat membuatnya menghilang. Jaman dulu, siapa saja yang bertemu orang suku Polahi yang sedang mencari hewan buruan akan langsung menyerahkan barang-barang yang mereka bawa karena ketakutan.

Alasan Kawin Sedarah

Keluarga Suku Polahi ( Sumber MgilangFL)
info gambar

Kebiasaan yang cukup mencengankan dari suku pedalaman ini adalah tradisi kawin dengan keluarganya sendiri. Faktor sejarah merupakan faktor utama fenomena ini. Dulunya, orang Polahi hanya berjumlah sedikit karena mereka melarikan diri dari kolonialisme Belanda. Untuk menghindari adanya bayar pajak kepada Belanda pada saat itu, mereka hidup didalam hutan belantara dan bertahan hidup secara nomaden, dari hutan satu ke hutan yang lainnya.

Akibat dari sedikitnya orang Polahi ini lah mereka tidak memiliki pilihan lain selain mengawini saudara atau pun anaknya sendiri. Meskipun kini suku Polahi telah sedikit membuka diri dengan peradaban, namun kawin sedarah ternyata sudah menjadi kebiasaan dan masih terus dilakukan oleh suku Polahi. Uniknya lagi, kawin sedarah yang secara medis bisa dipastikan memiliki keturunan yang cacat atau keterbelakangan tidak berlaku di suku ini. Hal ini menjadi sulit untuk dijelaskan karena pernikahan sedarah orang Polahi dapat melahirkan anak yang normal, bukan melahirkan anak yang cacat.

Sumber :

Diolah dari berbagai sumber

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Artikel ini dibuat oleh Kawan GNFI, dengan mematuhi aturan menulis di GNFI. Isi artikel ini sepenuhnya menjadi tanggung jawab penulis. Laporkan tulisan.

Terima kasih telah membaca sampai di sini