Beginilah Cara Untuk Mengembangkan Papua Lewat Penelitian

Beginilah Cara Untuk Mengembangkan Papua Lewat Penelitian
info gambar utama

Pada hari Sabtu, 21 Januari 2017 dari pukul 20.00 – 23.00 WIB Forum Tim Kajian Papua berkesempatan untuk menggelar kajian online perdana dengan narasumber Susan Stephani The. Ia adalah wakil kepala Bidang Pengkajian dan Penelitian (BPP) TKP PPI Dunia. Stephani yang merupakan anggota PPI Australia ini sedang menempuh pendidikan master di bidang ecotourism dan secara khusus peneliti ekowisata Papua Barat.

Stephani didampingi oleh moderator Izzudin Arafah Irawan dari Bidang Lapangan TKP PPI Dunia yang merupakan seorang peneliti sosial budaya Kabupaten Sorong dan Raja Ampat. Notulen juga dari Bidang Lapangan yaitu Chalilah Syahharbanu seorang putri daerah asli dari Papua Barat.

Kajian ini menghimpun beberapa fakta menarik yang dapat memajukan Papua lewat kontribusi penelitian.

Ceritakan sekilas tentang Forum Kajian Online ini?

Kajian online FTKP kali ini merupakan sesi perdana, yang pertama kalinya untuk TKP, maklum umurnya masih 1 bulan. Singkatnya kajian online itu sharing atau diskusi bersama mengenai topik-topik seputar Papua dan Papua Barat, pembicaranya bisa siapa saja dari PPI ataupun umum. Melalui sesi perdana kali ini, kami ingin emperkenalkan apa itu TKP, apa saja struktur bidang kerjanya dan juga apa sih kajian online itu. Kebetulan karena latar belakang saya lebih ke arah konservasi dan ekowisata, beberapa topik tentang pariwisata Papua Barat pada khususnya, juga akan dibahas hari ini.

Ceritakan sekilas tentang BPP ini?

BPP merupakan salah satu bidang kerja dari TKP, yang mempunyai wilayah tugas pada pelajar Indonesia di seluruh dunia terutama yang memiliki ketertarikan seputar Papua. Misi bidang ini adalah menghasilkan karya nyata untuk Papua dan Indonesia. Karya nyata di sini dapat berupa bentuk karya tulis (artikel, paper penelitian) ataupun kegiatan di lapangan.

Apa kontribusi pemateri untuk Papua saat ini?

Kebetulan di tahun 2017 ini saya sedang mengerjakan projek riset untuk disertasi S2 dengan mengambil tema ekowisata di Papua Barat, lebih tepatnya tentang Raja Ampat. Salah satu alasan kenapa memilih riset topik tentang Indonesia dan bukan Australia (yang pastinya akan lebih mudah), harapannya untuk menghasilkan sedikit pengetahuan tambahan untuk akademisi dan publik Indonesia. Mohon dukungannya ya teman-teman.

Apa sih yang dimaksud dengan Ecotourism atau ekowisata itu?

Sejauh ini belum ada definisi yang diterima secara universal, tapi kurang lebih ekowisata bisa dikatakan sebagai suatu bentuk aktifitas wisata ke area yang masih terbilang alami yang dilakukan untuk meminimalisir dampak negatif dari pariwisata pada umumnya, konservasi lingkungan serta melestarikan kehidupan dan kesejahteraan masyarakat lokal setempat.

Ceritakan sekilas tentang penelitian ekowisata Papua Barat yang sedang dikerjakan saat ini?

Judul penelitiannya sendiri adalah “Visitor’s Activity Participation and Satisfaction in Raja Ampat Ecotourism: An Application of Innovative Importance-Performance Analysis” Kenapa memilih riset topik mengenai Raja Ampat di Papua Barat? Karena sejauh ini, walaupun Raja Ampat sudah terkenal di mata dunia internasional dan dalam negeri, masih sedikit (hampir tidak ada) penelitian yang mengambil tema tentang pariwisata, kebanyakan lebih membahas tentang scientific data dan keanekaragaman hayati, mengingat lokasinya yang berada di pusat Coral Triangle.

Kenapa memilih riset topik mengenai Raja Ampat di Papua Barat?

Karena sejauh ini, walaupun Raja Ampat sudah terkenal di mata dunia internasional dan dalam negeri, masih sedikit (hampir tidak ada) penelitian yang mengambil tema tentang pariwisata, kebanyakan lebih membahas tentang scientific data dan keanekaragaman hayati, mengingat lokasinya yang berada di pusat Coral Triangle.

Kendala-kendala apa saja yang menghambat perkembangan pariwisata di Papua Barat?

Yang pasti akses transportasi dan informasi, selain itu juga mungkin dalam hal keterbatasan dukungan dari pemerintah dan masyarakat setempat. Keterbatasan tingkat pendidikan juga seringkali menjadi hambatan, karena banyak anak muda yang memilih bekerja daripada bersekolah (tuntutan ekonomi). Kemampuan berbahasa asing menjadi salah satu kunci perkembangan pariwisata, ini juga alasan mengapa banyak turis internasional lebih memilih untuk berwisata ke Bali. Adat istiadat yang berbeda di tiap daerah, bisa dibilang menjadi tantangan (bukan hambatan), seperti hak ulayat/tanah adat misalnya. Untuk Raja Ampat spesifik, upaya pemda setempat sangat positif. Sudah banyak perubahan yang terlihat selama 10 tahun belakangan, dari mulainya transparasi penyaluran dana Entry Fee baru-baru ini dan juga peran aktif masyarakat lokal sendiri (Homestay Association).

Bagaimana kita dapat membantu perkembangan Papua Barat atau Papua, baik dalam hal pariwisata ataupun secara umum?

Cara paling mudah adalah dengan mencoba mencari tahu dan menambah pengetahuan pribadi terlebih dahulu tentang Papua Barat/Papua, dari berbagai sumber dan juga dengan berdiskusi langsung dengan teman-teman asli Papua atau memiliki pengalaman langsung di masyarakat papua. Dengan modal pengetahuan ini, harapannya akan tumbuh rasa pengertian dan apresiasi mendalam tentang Papua sendiri dan dari situ kita bisa membantu mempromosikan berbagai hal tentang Papua, mulai dari pariwisata, prestasi anak muda Papua, organisasi-organisasi profit maupun non profit yang membantu nyata di lapangan. Istilahnya kita perlu menjadi good ambassador terlebih dahulu untuk Papua dan Indonesia.

Teman-teman juga bisa membuat tulisan/kajian ilmiah sesuai dengan minat dan keahlian masing-masing, dengan didukung fakta dan sumber yang terpercaya. Dan dengan berkunjung secara langsung jika memang ada kesempatan, baik itu berlibur, kunjungan sosial, penelitian dll, dengan tentu saja bertanggung jawab (menghormati adat istiadat, menjaga kebersihan).

Mungkin ini hanya pendapat saya pribadi, teman-teman disini pasti punya masukan juga, sangat dipersilahkan untuk tanggapannya nih.


TKP PPI Dunia atau kependekan dari Tim Kajian Papua - PPI Dunia merupakan salah satu tim kajian yang lahir atas inisiasi Perhimpunan Pelajar Indonesia se-Dunia. TKP (Tim Kajian Papua) hadir untuk mendukung perkembangan masyarakat di propinsi Papua Barat dan Papua (disingkat menjadi ‘Papua’).

Melalui kajian online perdana ini TKP PPI Dunia hendak menyampaikan pesan kepada seluruh pelajar Indonesia di manapun berada untuk mengambil bagian dalam membangun bangsa secara bersama-sama. “Berkontribusi Membangun Pariwisata Papua Barat” sejalan dengan visi TKP PPI Dunia yaitu “Eksis memberi kontribusi nyata untuk Papua dan Indonesia” dan yang menjadi fokus TKP pada tahun 2017 ini adalah di wilayah Papua Barat dengan menghasilkan: Kajian, Tulisan, dan Sumber Daya Manusia yang berkualitas.

Semoga TKP PPI Dunia ini bisa eksis menjadi wadah untuk mempersatukan seluruh pelajar Indonesia di manapun berada yang memiliki perhatian khusus pada Papua dan Papua Barat.

Sumber : PPI Dunia

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Artikel ini dibuat oleh Kawan GNFI, dengan mematuhi aturan menulis di GNFI. Isi artikel ini sepenuhnya menjadi tanggung jawab penulis. Laporkan tulisan.

Terima kasih telah membaca sampai di sini