Setelah mengumumkan akan membangun sistem transportasi berkecepatan tinggi di Indonesia, perusahaan teknologi Amerika Hyperloop Transportation Technologies (HTT) yang Maret lalu mendirikan joint venture (JV) di Indonesia bernama PT Hyperloop Transtek Indonesia (HTI) beberapa hari lalu mengumumkan bahwa pihaknya sudah memulai konstruksi Hyperloop di Spanyol.
Menurut HTT, pembangunan Hyperloop diharapkan segera diluncurkan pada awal 2018 nanti di pusat R&D HTT di Toulouse, Perancis. Namun, saat itu nanti masih akan dilakukan integrasi dan optimisasi sebelum akhirnya resmi diluncurkan ke publik. Menurut keterangan dari HTT kepada GNFI, setelah konstruksi selesai dan diluncurkan di Perancis, kapsul ini diprediksi hadir di Indonesia tahun 2020.
"Untuk saat ini kami masih melakukan studi kelayakan. Nah, nanti sesudah diluncurkan di Perancis itu, rencananya kapsul Hyperloop-nya ini akan hadir di Indonesia tahun 2020 tapi masih belum untuk dioperasikan, baru hadir saja," HTT menjelaskan ketika dihubungi GNFI lewat telepon.
Studi kelayakan yang dilakukan di antaranya adalah memastikan di mana sistem transportasi ini akan dibangun hingga studi keamanan sistem transportasi super cepat ini terhadap penumpang.
Sementara itu, berdasarkan rilis yang diterima oleh GNFI, kapsul HTT yang dibangun dengan kolaborasi bersama Carbures S.A sudah melahirkan spesifikasi akhir dari kapsul ini:
- Panjang 30 meter
- Diameter 2,7 meter
- Berat 20 ton
- Kapasitas penumpang 28-40 orang
- Kecepatan mencapai 1223 km/jam (760 mph)
Sebagaimana disampaikan oleh pihak HTT, saat ini HTT masih melakukan studi kelayakan pembangunan kapsul Hyperloop di Indonesia, tepatnya Jakarta. Menurut Dwi Putranto Sulaksono, salah satu pendiri Hyperloop Transtek Indonesia seperti ditulis oleh VOA Indonesia, studi kelayakan pembangunan Hyperloop diperkirakan memakan waktu satu tahun dan akan diawali di Jakarta.
“Treknya atau rutenya sedang kita evaluasi atau pelajari, rute mana yang tidak terlalu sulit tapi sangat diperlukan oleh penduduk Jakarta, khususnya padat area yang mana nanti akan bisa mengurangi atau bahkan menghilangkan waktu yang lama bagi seseorang untuk pergi dan pulang dari rumah ke tempat kerja dan kembali ke rumahnya,” ujar Dwi seperti ditulis VOA. Dwi berharap sistem Hyperloop ini bisa terwujud di Indonesia dalam kurun waktu kurang dari sepuluh tahun.
Memang sejak awal mengumumkan, pimpinan HTT Bibop Gresta sudah menunjuk Jakarta sebagai tempat dibangunnya moda transportasi super duper cepat ini. Alasan paling mendasarnya adalah karena Indonesia dan khususnya Jakarta adalah salah satu wilayah paling padat di dunia. "Kemacetan adalah salah satu masalah besar di sana, karena itu Hyperloop akan mentransformasi wilayah itu," tegas Bibop.
Bibop Gresta memastikan bahwa pihaknya sudah punya beberapa orang berbakat global untuk membuat Hyperloop. “Kerja sama dengan para ahli menjamin bahwa kami dapat membangun solusi yang tidak hanya lebih cepat, tapi lebih baik untuk Jakarta. Hyperloop hadir karena kami membangun perusahaan ini dengan cara yang lebih pintar,” tegasnya.
Untuk mengingat lagi, Hyperloop adalah sistem transportasi masa depan yang berkecepatan tinggi, disebut-sebut lebih cepat dari kecepatan suara, yakni lebih dari 1.200 kilometer per jam. Konsep sistem transportasi ini pertama kali dicetuskan oleh Elon Musk tahun 2013, pendiri Tesla Motors dan SpaceX. Musk kemudian melemparkan idenya ini ke pada publik, menawarkan pada siapa saja yang bisa mewujudkan Hyperloop ini.
Buat Indonesia, khususnya Jakarta jelas sistem transportasi seperti ini amat diperlukan mengingat macetnya ibukota yang selalu bikin siapa saja yang berada di jalan raya mengelus dada. Dengan Hyperloop yang punya kecepatan super tinggi itu, Jakarta ke Yogyakarta bisa hanya ditempuh dalam waktu 25 menit. Wah, tak sabar menyaksikan Hyperloop hadir di Indonesia!
*
GNFI
Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News
