Pulang Kampung, Jangan Lupa Bawa Buah Tangan Ini ya, Kawan!

Pulang Kampung, Jangan Lupa Bawa Buah Tangan Ini ya, Kawan!
info gambar utama

Lebaran sebentar lagi. Bagi Kawan-kawan yang merantau pastinya sudah bersiap untuk mudik, mulih dhilik (pulang sebentar) ke kampung halaman, berkumpul bersama keluarga di hari raya yang selalu dinantikan ini. Nah, tentu kita yang pulang ke rumah atau bertandang ke rumah saudara tidak ingin datang hanya dengan tangan hampa. Karena rasanya kurang santun bila bersilaturahmi tidak membawa sesuatu, begitu kata orang tua.

Apalagi yang datang jauh dari perantauan, jelas anggota keluarga akan menantikan buah tangan yang khas dari tempat merantau. Sekarang sudah ada banyak sekali pilihan oleh-oleh khas daerah yang sudah dimodifikasi dengan konsep yang modern. Tapi, pastinya akan lebih seru dan bermakna kalau oleh-oleh yang kita bawa adalah yang benar-benar otentik dari daerahnya.

Agar tak lupa dengan oleh-oleh khas daerah, tim GNFI memberikan rekomendasi buah tangan yang cocok dibawa saat mudik nanti dan dinikmati bersama keluarga ketika lebaran tiba.

Medan

Pancake durian

Keterangan Gambar (© Pemilik Gambar)

Kawan yang merantau di Medan, jangan lupa bawa sekotak pancake durian untuk dibawa pulang ke rumah. Kudapan ikonik Medan berbentuk dadar gulung inilah yang selalu diburu oleh para wisatawan sebagai oleh-oleh. Salah satu gerai penjual pancake durian di Medan adalah Durian Ucok.

Nah, jangan khawatir dengan keawetannya dan baunya karena staf Durian Ucok sudah punya trik khusus agar oleh-oleh ini tetap bisa dibawa hingga masuk ke dalam pesawat tanpa mengganggu penumpang lainnya. Pancake durian akan dibungkus dengan berlapis-lapis kotak, diisolasi sekencang-kencangnya dan tak lupa diberi bubuk kopi di dalamnya agar bau durian tidak semerbak kesana-kemari.

Bika Ambon

Keterangan Gambar (© Pemilik Gambar)

Kota Medan memang sangat terkenal buah duriannya. Tapi, kalau tidak suka buah nyentrik satu ini Kawan bisa membawa bika Ambon sebagai buah tangan. Kue ini konon terinspirasi dari kue khas Melayu, yaitu bika atau bingka. Mengapa namanya 'ambon' padahal berasal dari Medan? Menurut budayawan Muhar Omtatok, kue yang sudah dimodifikasi dari aslinya ini dulu amat populer di simpang jalan Ambon-Sei Kera Medan, maka jadilah namanya bika ambon.

Tidak sulit tentunya menemukan gerai-gerai penjual bika ambon di Medan. Kita cukup datang ke Jalan Mojopahit di kawasan Medan Petisah, di sana kita akan disambut berjajaran toko penjual bika ambon. Jumlahnya kurang lebih ada 30 toko.

Yogyakarta

Bakpia

Keterangan Gambar (© Pemilik Gambar)

Nah, yang dari Yogyakarta jelas tidak boleh melewatkan oleh-oleh paling legendaris dan ternama satu ini. Bakpia. Makanan kecil satu ini sudah jadi ikon-nya Kota Yogyakarta sebagai oleh-oleh khas. Bakpia terbuat dari tepung terigu untuk bagian kulitnya yang kemudian diisi dengan tumbukan kacang hijau. Seiring berjalannya waktu, bakpia punya makin banyak varian isi seperti cokelat, keju, durian, hingga green tea.

Gerai bakpia yang paling terkenal di Yogyakarta adalah Bakpia Pathuk 25. Tapi, tentu tidak ada salahnya Kawan mencoba toko bakpia lainnya. Bila penasaran dengan bakpia rasa green tea, Kawan bisa membelinya di Bakpia Merlino yang tokonya berada di Jalan Pakuningratan dan Jalan R.E Martadinata.

Gudeg kaleng

Keterangan Gambar (© Pemilik Gambar)

Untuk melepaskan rindu pada kuliner Kota Yogya tapi tidak ingin repot memasaknya sendiri di kampung halaman, gudeg kaleng bisa jadi solusinya. Gudeg juga sudah lama menjadi panganan khas Kota Yogyakarta yang selalu diburu oleh wisatawan dan tidak sedikit yang ingin membawanya sebagai oleh-oleh. Sayangnya, gudeg adalah makanan basah yang tidak tahan lama. Oleh karenanya, para pedagang gudeg kemudian membuat inovasi agar gudeg tetap bisa dijadikan oleh-oleh dan jadilah gudeg kaleng sebagai inovasinya.

Malang

Keripik buah-buahan

Keterangan Gambar (© Pemilik Gambar)

Malang sebagai kota yang tergolong dingin punya oleh-oleh khas yang unik dan lebih awet dibandingkan oleh-oleh khas daerah lainnya yang umumnya bersifat basah. Yup, Kota Malang yang terkenal dengan buah apelnya ini menawarkan keripik buah-buahan sebagai buah tangan. Tak cuma apel, varian keripiknya ada beragam seperti buah nangka, salak, pisang, hingga buah yang berair seperti melon, mangga, dan buah naga.

Di Malang, tempat yang banyak menjual keripik-keripik ini ada di daerah Sanan, yakni di Jalan Sanan no. 142, Malang. Selain keripik buah, ada juga keripik lainnya seperti keripik tempe dan keripik singkong. Psst, kalau membawa oleh-oleh ini harus hati-hati ya menyimpannya supaya tidak remuk sampai rumah nanti.

Apel Malang

Keterangan Gambar (© Pemilik Gambar)

Kalau oleh-oleh Malang yang satu ini sepertinya agak susah dibawa karena akan menambah beban bawaan jika membawa banyak-banyak. Daerah yang paling banyak menjual apel Malang biasanya berada di kawasan Batu, tapi tak perlu jauh-jauh kesana untuk mendapatkannya karena hampir di setiap sudut Kota Malang terutama di gerai pedagang buah pasti sudah tergantung satu karung buah apel yang hijau dan hijau-merah nan cantik.

Ada tiga jenis apel Malang yang diperjualbelikan, yakni apel manalagi dengan warna kulit yang sangat hijau, apel anna dengan warna kulit hijau-merah, serta apel rome beauty dengan warna kulit merah dengan sedikit hijau.

Surabaya

Sambal Bu Rudy

Keterangan Gambar (© Pemilik Gambar)

Kalau daerah lain kebanyakan menawarkan oleh-oleh khas yang manis-manis, hal ini cukup berbeda dengan Kota Surabaya. Ibukota Provinsi Jawa Timur ini memang terkenal dengan cita rasa makanan yang asin dan pedas, maka oleh-oleh yang tersedia pun kebanyakan cita rasanya begitu. Salah satu yang paling sering jadi buah bibir adalah sambal Bu Rudy.

Bu Rudy, pencipta dan pemilik produk makanan pendamping ini sebenarnya bukan orang asli Surabaya, melainkan Madiun. Pada awalnya Bu Rudy membuka warung makan khas Madiun. Tak disangka ternyata warung makannya ini laris manis dan salah satu menu yang paling disukai pelanggan adalah sambalnya. Kemudian Bu Rudy pun membuat sambal khas resepnya sendiri dan kini menjadi ikon oleh-oleh Surabaya.

Di Surabaya ada tiga gerai Depot Bu Rudy yang menjual khusus sambal Bu Rudy, yakni di Jalan Dharmahusada, Jalan Anjasmoro, dan Jalan Kupang Indah. Selain itu, Sambal Bu Rudy juga dijual di beberapa gerai oleh-oleh khas Surabaya lainnya.

Kerupuk ikan Kenjeran

Keterangan Gambar (© Pemilik Gambar)

Surabaya yang merupakan port city tentu memiliki hasil laut yang melimpah. Maka, jangan lewatkan untuk membeli kerupuk olahan ikan dan hasil laut di Kenjeran. Tak terkecuali kalau ada sanak saudara yang gemar ikan asin, jangan ragu untuk membelinya di sentra Pasar Ikan Kenjeran. Memasuki kawasan Kenjeran kita akan langsung disuguhi toko-toko penjual ikan asin dan keripik-keripik ikan yang beragam. Harganya pun sangat terjangkau untuk membeli dalam jumlah banyak sebagai oleh-oleh.

Bandung

Peuyeum

Keterangan Gambar (© Pemilik Gambar)

Peuyeum merupakan makanan khas tatar Pasundan yang berupa singkong fermentasi. Rupanya seperti tape, namun peuyeum biasanya bertekstur lebih keras dan warnanya lebih putih dibandingkan tape. Biasanya peuyeum dijual dengan digantungkan di langit-langit etalase atau bagi para penjual keliling peuyeum disimpan dalam keranjang besar yang sudah dilapisi daun pisang bagian dalamnya agar peuyeum tetap awet.

Bagi yang bepergian jauh, membawa peuyeum mungkin agak dilematis karena makanan satu ini sangat basah dan tidak tahan lama bila tidak disimpan dengan baik.

Oncom

Keterangan Gambar (© Pemilik Gambar)

Satu lagi makanan fermentasi khas Jawa Barat, khususnya di Bandung, oncom. Makanan ini merupakan produk fermentasi yang dilakukan oleh beberapa jenis kapang yang prosesnya mirip dengan pengolahan tempe. Bedanya, oncom sudah bisa dijual setelah kapang menghasilkan spora. Ada dua jenis oncom, yakni oncom merah dan oncom hitam.

Nah, bila ragu membawa oncom mentah, Kawan bisa membawa yang versi keripiknya sehingga bisa jadi camilan ketika berkumpul bersama keluarga di rumah. Awas, jangan dibuka kemasannya dalam perjalanan mudik karena bisa habis duluan sebelum sampai rumah.

Selamat mudik, Kawan! Hati-hati di jalan :)


*

GNFI

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Artikel ini dibuat oleh Kawan GNFI, dengan mematuhi aturan menulis di GNFI. Isi artikel ini sepenuhnya menjadi tanggung jawab penulis. Laporkan tulisan.

Terima kasih telah membaca sampai di sini