Hotel Terbaik Dunia Ada di Indonesia!

Hotel Terbaik Dunia Ada di Indonesia!
info gambar utama

Keindahan dan kekayaan alam Indonesia patut kita syukuri dan banggakan. Mengapa tidak? Kelebihan Indonesia yang satu ini semakin hari semakin mendunia. Wonderful Indonesia sudah mendapat pengakuan di berbagai negara belahan dunia.

Siapa sangka kalau hotel terbaik dunia ada di Indonesia?

Dilansir dari web Kemenpar, Indonesia baru saja mendapatkan berita bahagia dari bidang pariwisatanya. Yaitu, Nihi Sumba Island atau yang dahulu disebut Nihiwatu baru saja kembali mendapatkan gelar sebagai Hotel terbaik dunia, World’s Best Awards (#1Hotel in The World) secara berturut-turut pada 2016 dan 2017 yang telah diumumkan oleh majalah Travel + Leisure pada hari Selasa, 11 Juli 2017.

Nihi Sumba Island terletak di Desa Hobawawi, Wanukaka, Sumba Barat, Nusa Tenggara Timur. Hotel mewah ini tidak hanya menyajikan hotel pada umumnya tetapi juga beberapa kegiatan dengan budaya lokal dan masyarakat lokal yang dapat dilakukan disana.

Seperti yang sudah tertera di website Nihiwatu, berbagai kegiatan yang dapat dilakukan di ressort tersebut adalah Snorkeling, Berselancar, Menunggang Kuda Sandelwood, kuda khas Sumba dan juga beberapa kegiatan untuk mengikuti kebudayaan lokal disana. Seperti adanya kelas memasak, menenun kain khas Sumba dan yang lainnya. Tentunya sangat unik dan jarang kita temukan di hotel manapun.

Di resort nan indah ini juga menyediakan rumah pohon unik jika kita ingin bermalam. Tentunya dengan kasur dan interior yang sangat mewah.

Website Nihi SUmba Island
info gambar

Nihi Sumba Island juga memiliki Sumba Foundation yang dibuat khusus untuk membantu kesejahteraan masyarakat Sumba. Yang disalurkan melalui bantuan kesehatan hingga pendidikan bagi masyarakat Sumba.

Selain itu Resort ini juga membantu perekonomian warga Sumba dengan mempekerjakan 400 karyawan yang 93% nya adalah penduduk asli Sumba.

Arief Yahya menjelaskan, meningkatnya kepercayaan insan pariwisata Indonesia baru-baru ini semakin meningkat dengan diterima ‘raport’ indeks daya saing Indonesia yang naik 8 peringkat ke peringkat 42 yang dikeluarkan secara resmi oleh World Economic Forum (WEF) pada 6 April 2017 lalu.

Dengan kenaikan peringkat TTCI, menurut Arief Yahya, pertama, otomatis level kepercayaan (confidence) diri bangsa ini naik dan secara internal, ke dalam negeri semakin percaya diri bahwa bangsa kita mampu bersaing di level dunia.

“Kita yakin, bahwa di sektor pariwisata kita bisa berkompetisi dan memenangkan persaingan. Karena itu, pilihan Presiden Jokowi yang menetapkan pariwisata sebagai core economy dan prioritas pembangunan kita juga sudah tepat,” kata Arief Yahya.

“Hebatnya kita naik 8 peringkat, sementara Malaysia turun 2 peringkat di posisi 26, Singapura juga turun 2 peringkat, dan Thailand naik hanya 1 peringkat di papan 34,” kata Arief Yahya. Indonesia memproyeksikan tahun 2019 nanti naik 12 level di posisi 30 besar dunia dari 141 negara yang dikalibrasi oleh TTCI WEF sehingga pariwisata Indonesia betul-betul diperhitungkan dan penting di level dunia.

Pada Januari hingga Juli 2017 pariwisata Indonesia mendapat sejumlah penghargaan internasional antara lain; ASEAN Homestay Awards dan ASEAN Community-Based Tourism (CBT) pada Januari 2017; Best of Show Cultural Display dan Best Dance World Heritage Cultural Center pada Los Angeles Travel and Adventure show Februari 2017; Bali mendapat penghargaan dari TripAdvisor sebagai Best Destination pada Maret 2017; Best Exhibitor di ITB Berlin Maret 2017; Kemenpar mendapat 2 penghargaan video meliputi kategori Historical & Culture dan kategori Sport & Adventure pada ajang International Tourism Film Festival April 2017; mendapat rangking ke-3 destinasi ramah muslim dunia oleh MasterCard-Crescent Rating Global Moslem Travel Index Mei 2017; dan World’s Best Awards (#1Hotel in The World) untuk Nihi Sumba Island, NTT dari majalah Travel + Leisure pada Juli 2017. (Biro Hukum dan Komunikasi Publik).


Sumber: Kemenpar | Nihiwatu

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Artikel ini dibuat oleh Kawan GNFI, dengan mematuhi aturan menulis di GNFI. Isi artikel ini sepenuhnya menjadi tanggung jawab penulis. Laporkan tulisan.

Terima kasih telah membaca sampai di sini