Sembilan Desainer Indonesia Berpartisipasi Dalam Pameran Terbesar Di Eropa Timur

Sembilan Desainer Indonesia Berpartisipasi Dalam Pameran Terbesar Di Eropa Timur
info gambar utama

Sebanyak sembilan desainer Indonesia mengakhiri penampilan mereka di ajang pameran fashion terbesar di Eropa Timur, yakni Collection Premire Moscow (CPM) Sabtu lalu (02/09). CPM diikuti oleh 27 negara antara lain Indonesia, Rusia, Perancis, Tiongkok, Jerman, Italia, India, Turki, Jepang, Spanyol, Ukraina dan Swedia.

Pada CPM yang kedua kalinya ini, Indonesia difasilitasi oleh Direktorat Jenderal Industri Kecil Menengah Kementerian Perindutrian RI.

“Lebih dari 1000 merek fashion internasional tampil di ajang itu dan berlangsung dari 30 Agustus sampai 2 September," kata Enjay Diana selaku Sekretaris I Pelaksana Fungsi Pensosbud KBRI Moskow pada Antara, Jumat (1/09).

Indonesia sendiri menampilkan sembilan produk merek fashion yang sudah ternama di negeri sendiri yaitu Dian Pelangi, Kabana by Itang Yunasz, Ekuator, Huraira Leather Bag, Kasha by Sjully Darsono, Kalyana, Devyros, Teha Bags dan Warnatasku.

Rancangan desainer Indonesia ini tidak hanya dipamerkan di paviliun Indonesia, tetapi juga diperagakan oleh para peragawati dan peragawan Eropa dalam acara fashion parade di ruangan khusus fashion show yang dihadiri banyak pengunjung.

Parade Fashion Indonesia di Rusia | Tribun News
info gambar

Minat pengunjung terhadap produk Indonesia cukup tinggi. Yanina Litvinovich, warga Rusia asal St. Petersburg mengaku sangat berminat ketika menyaksikan fashion parade Indonesia.

“Saya ingin sekali melihat paviliun Indonesia. Koleksi pakaiannya sangat bagus-bagus,” ucap Yanina Litvinovich.

CPM merupakan salah satu pameran dagang fashion paling bergengsi di Eropa yang menawarkan spektrum fashion terlengkap. Pembeli tidak hanya datang dari Rusia, namun juga dari berbagai negara di Eropa. Mereka dapat bertemu langsung dengan produsen untuk melakukan pemesanan dan transaksi.

“Alhamdulillah, ada pemesanan dari pembeli asal Polandia sebanyak 200 ribu buah tas serta peminat lainnya dari Amerika,” ujar Siti Huraira, pemilik Huraira Leather Bag yang berbasis di Surabaya.

Sementara itu, ini merupakan kunjungan pertama bagi Dian Pelangi ke Moskow. Menurutnya, ajang ini sendiri merupakan peluang pasar yang besar bagi produk pakaian Indonesia, termasuk pakaian muslim.

“Rusia sangat menarik dan memiliki penduduk Muslim yang cukup besar,” jelas Dian Pelangi.

Wahid Supriyadi sebagai Dubes RI untuk Federasi Rusia merangkap Republik Belarus, sangat mendorong dan mendukung penuh pelaku usaha Indonesia untuk meraih pasar Rusia dan Eurasian Economic Union.

“Tekstil dan garmen Indonesia masuk dalam daftar 10 besar produk ekspor Indonesia ke Rusia,” tambah M. Wahid Supriyadi.

Selain itu, produk pakaian dengan motif batik dan tenun mulai dikenal di Rusia, setelah Festival Indonesia di Moskow pada 2016 lalu. Oleh karena itu, keikutsertaan Indonesia kali ini akan semakin memperkenalkan produk fashion Indonesia di Eropa Timur, khususnya Rusia.

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Artikel ini dibuat oleh Kawan GNFI, dengan mematuhi aturan menulis di GNFI. Isi artikel ini sepenuhnya menjadi tanggung jawab penulis. Laporkan tulisan.

Terima kasih telah membaca sampai di sini