Sungai Kalimas Dibuat Nambang ?

Sungai Kalimas Dibuat Nambang ?
info gambar utama

Nambang di Sungai Kalimas

Tak dapat dipungkiri lagi, Surabaya merupakan kota terbesar kedua setelah Daerah Khusus Ibukota Jakarta. Perkembangan yang pesat di daerah Surabaya menjadikannya sebagai kota yang maju di Jawa Timur. Selain itu, kini pertumbuhan penduduk di Surabaya pun meningkat dengan pesat. Bedasarkan detiknews.com, jumlah penduduk di Surabaya sepanjang Januari hingga akhir November 2016 tercatat sebanyak 30.675 orang. Pertumbuhan penduduk yang semakin pesat ini diikuti dengan perkembangan alat transportasi yang ada di Surabaya pula. Semakin padat penduduk di Surabaya, semakin banyak pula alat transportasi yang digunakan di Surabaya. Berbagai macam alat transportasi dapat dijumpai di Surabaya, dari alat transportasi tradisional hingga modern. Contohnya saja becak, becak motor, sepeda ontel, sepeda motor, mobil, bus dan perahu.

Di kota yang besar seperti Surabaya ini, jika dilihat lebih detail lagi tentang surabaya dapat dijumpai beberapa pengguna pengendara motor yang senang sekali memangkas waktu perjalanan mereka dengan menggunakan jalur alternatif agar terhindar dari macet. Hal yang sudah biasa bagi pengguna jalan khususnya bagi pengendara motor menggunakan jalur alternatif tetapi jalur alternatif kali ini berbeda dengan jalur alternatif yang biasa dilewati pengendara motor maupun mobil yang ada di jalanan arah ke kota malang. Sebagian penduduk Surabaya membuat jalur alternatif menggunakan kali yang mengaliri kota Surabaya. Jalur alternatif ini hanya bisa dilewati oleh pengguna motor karena jalur ini menggunakan perahu sebagai jembatan mereka melewati sungai yang mengaliri kota Surabaya. Alat transportasi ini disebut ‘nambang’. Alat transportasi ini terdapat di beberapa wilayah di Surabaya yaitu Karang Pilang dan Jambangan. Orang surabaya memberikan istilah ‘nambang’ dikarenakan tali yang digunakan untuk menarik perahu merupakan tali jenis tambang. Dengan begitu dapat didefinisikan bahwa ‘nambang’ merupakan kegiatan menyebrangi sungai dari hulu ke hilir menggunakan perahu yang ditarik dengan tali tambang.

‘Nambang’ merupakan hal yang cukup populer untuk penduduk sekitaran Surabaya. Setiap hari, mulai matahari terbit hingga terbenam penduduk sekitaran Karang Pilang dan Jambangan yang tinggal di pinggiran Sungai Kalimas bekerja keras menarik perahu yang bermuatan 7 hingga 10 motor tersebut dari hulu ke hilir dengan menggunakan tali tambang yang diikatkan pada kedua ujung sungai. Tanpa memberikan tarif minimal, pekerja ‘nambang’ bersusah payah dengan ikhlas menarik perahu dari hulu ke hilir. Tak ada kata lelah bagi mereka. Demi mendapatkan sesuap nasi mereka rela bekerja 24 jam nonstop. Tidak butuh waktu lama untik menarik perahu dari hulu ke hilir, hanya membutuhkan waktu kurang lebih 5 menit saja. Menurut penduduk Surabaya yang menggunakan jasa ‘nambang’, jasa ini sangat berguna bagi pengendara motor karena selain dapat menghindari macetnya Surabaya mereka juga akan lebih cepat datang di tempat tujuan mereka.

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Artikel ini dibuat oleh Kawan GNFI, dengan mematuhi aturan menulis di GNFI. Isi artikel ini sepenuhnya menjadi tanggung jawab penulis. Laporkan tulisan.

Terima kasih telah membaca sampai di sini