Rencana Hadirkan Kereta Gantung di Empat Area di Indonesia Ini, Dimana Saja?

Rencana Hadirkan Kereta Gantung di Empat Area di Indonesia Ini, Dimana Saja?
info gambar utama

Kereta gantung adalah sebuah kereta yang menggantung yang berjalan menggunakan kabel. Jalur kereta gantung umumnya berupa garis lurus dan hanya dapat berbelok pada sudut yang kecil di stasiun antara. Awalnya kereta gantung digunakan pada tempat-tempat wisata misalnya di daerah bersalju, daerah pegunungan seperti pegunungan Alpen, atau taman hiburan, namun kini telah juga digunakan untuk transportasi umum di daerah perkotaan seperti misalnya di kota Medellin, Colombia.

Di Indonesia sendiri kereta gantung baru terdapat di beberapa kawasan seperti kereta gantung TMII yang memiliki 85 kabin penumpang yang menempuh 3 stasiun A, B dan C. Jalur membentuk huruf "V" dan jarak tempuh keseluruhan yaitu 2.688 m dengan ketinggian mencapai 20 m dari permukaan tanah, kereta gantung gondola yang ada di Taman Impian Jaya Ancol yang berfungsi sebagai sarana rekreasi dan transportasi di lingkungan internal Taman Impian Jaya Ancol, dan kereta gantung yang ada di Pulau Kumala, Kota Tenggarong, Kalimantan Timur yang berfungsi sebagai penghubung dari tempat wisata Pulau Kumala dengan daratan Kalimantan di sisi Tenggarong Seberang sebelah timur sungai.

Dari tiga lokasi kereta gantung yang tersedia di Indonesia, dua diantaranya terletak di kota Jakarta. Sebentar lagi, untuk dapat menikmati suasana berkereta gantung ria, tidak perlu menunggu hingga berkunjung ke Jakarta atau Tenggarong dulu.

Pembangunan kereta gantung telah menjadi agenda bagi pemerintah setempat di tiga kawasan ini guna peningkatan pendapatan ekonomi melalui sektor wisata. Berikut ketiga kawasan yang memiliki rencana pembangunan kereta gantung:

1. Kota Batu

Setelah melalui beberapa tahap, Kereta Gantung ini mengalami perubahan Jalur. Yakni jalur yang pertama dari Agro Wisata sampai ke Tlekung, namun mengalami perubahan dari Agro Wisata ke Beji atau ke Oro-Oro Ombo. Keduanya sama-sama melalui jalur selatan.

Salah satu lokasi di Paralayang Kota Batu yang akan dijadikan rute Kereta Gantung, Selasa (25/4/2017) | Foto: Sany Eka Putri
info gambar

Mantan Wali Kota Batu, Eddy Rumpoko mengatakan, yang rute awal ini sudah ada studi kelayakannya. Namun pihaknya masih menimbang-nimbang dari beberapa aspek. Mulai dari nilai investasi, lahan, hingga perhitungan bisnis.

Saat ini masih dalam studi kelayakan, dan tinggal menunggu hasilnya. Dipilihnya rute kedua ini karena untuk menghindari pemukiman padat dari penduduk.

Tidak menutup kemungkinan, ketika rute melewati pemukiman padat penduduk malah terjadi kekhawatiran yang berlebih.

Pada rute kedua nanti Eddy menjelaskan panjangnya nanti sekitar 4 kilometer, dan tinggi minimal 25 meter.

2. Surabaya

Kota Surabaya terus menambah kawasan yang akan dijadikan sebagai ikon. Salah satunya di kawasan Surabaya Timur, yang akan dibangun kereta gantung menyusuri kawasan pantai.

Kepala Dinas Perumahan Rakyat, Permukiman, Cipta Karya dan Tata Ruang Kota Surabaya Eri Cahyadi, menyatakan, pembangunan akan dimulai akhir April 2018.

"Kemarin sudah melakukan tinjauan lapangan untuk menentukan titik untuk tiang," kata Eri saat ditemui detikcom di ruang kerjanya, Kamis (5/4/2018).

Untuk jalur kereta gantung, rencananya akan dimulai dari lapangan tembak Tambak Wedi (proses pembangunan) hingga kawasan kampung nelayan Cumpat, Bulak. "Tidak sampai akhir tahun 2018, kereta gantung sudah bisa dioperasikan," tambah dia.

Jembatan Suramadu | Foto: Hadnys / nettik
info gambar

Kepala Bappeko Surabaya Agus Iman Sonhaji mengatakan pembangunan fisik di Suramadu sisi Surabaya sudah disiapkan. "Bahkan pengerasan tanah untuk tiang pancang di sisi itu sudah dikerjakan," kata Agus.

Nantinya, kereta gantung itu akan bertolak dari sisi kiri jembatan Suramadu (Tambak Wedi) kemudian akan melintas pelan di atas jembatan megah ini menuju sisi kanan jembatan.

"Perlahan tengah disiapkan. Target kami hingga akhir tahun kereta gantung ini sudah terealisasi hingga jarak dekat. Minimal melintasi Jembatan Suramadu," imbuhnya.

3. Kawah Ijen

Saat ini pariwisata di Banyuwangi semakin berkembang. Dengan segala kekayaan alam yang dimiliki, wisata di sana mengarah ke kelas dunia.

Salah satu destinasi wisata unggulan Banyuwangi yang sedang disorot Kementerian Pariwisata adalah Kawah Ijen. Keindahan Blue Fire yang dimiliki membuat banyak wisatawan yang terpikat.

Blue fire kawah Ijen | Foto: KOMPAS/BAHANA PATRIA GUPTA Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul
info gambar

Namun sayangnya, akses menuju Kawah Ijen masih sangat sulit. Untuk itu, pemerintah daerah setempat akan selalu memberikan yang terbaik agar destinasi wisata ini makin menarik perhatian wisatawan. Salah satunya adalah dengan membangun cable car atau kereta gantung menuju Puncak Kawah Ijen.

Hal itu pun diungkapkan oleh Plt Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Banyuwangi, M.Y. Bramuda, yang mengatakan pihaknya akan segera membangun cable untuk memudahkan para wisatawan melihat keindahan Blue Fire.

"Nanti sesuai grand design, cable car dibuat dari Paltuding sampai titik atas, di ketinggian tertinggi," katanya kepada brilio.net

4. Bali

Pemerintah Kabupaten Badung berencana membangun kereta gantung sepanjang 8 km di wilayah Badung Utara.

Air tejun Nung Nung | Sumber: Tempat Wisata di Bali
Air tejun Nung Nung | Sumber: Tempat Wisata di Bali

Kepala Dinas Pariwisata Kabupaten Badung I Made Badra mengemukakan, lokasi pembangunan kereta gantung rencananya di Desa Pelaga, Kecamatan Petang. “Nanti dari Jembatan Tukad Bangkung menuju ke Air Terjun Nungnung dengan panjang 4 km, jadi bolak balik 8 km,” katanya, Minggu (20/11) kemarin.

Dengan perkiraan jarak tempuh kurang lebih satu jam, para wisatawan bisa menikmati pemandangan alam nan hijau yang ada dibawahnya. “Jadi wisatawan akan disuguhkan pemandangan alam di sana,” kata Badra lagi. Selain kereta gantung, sebagai pelengkap dari keberadaan kereta gantung, pemerintah juga berencana membangun sejumlah wahana pendukung.


Sumber: Suryamalang | detiknews | Brilio | nusabali

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Artikel ini dibuat oleh Kawan GNFI, dengan mematuhi aturan menulis di GNFI. Isi artikel ini sepenuhnya menjadi tanggung jawab penulis. Laporkan tulisan. Artikel ini dilengkapi fitur Wikipedia Preview, kerjasama Wikimedia Foundation dan Good News From Indonesia.

Terima kasih telah membaca sampai di sini