Indonesia Masuk Daftar Negara Ramah Vegetarian Tingkat Dunia

Indonesia Masuk Daftar Negara Ramah Vegetarian Tingkat Dunia
info gambar utama
Indonesia rupanya mampu terus memikat perhatian wisatawan dunia melalui kuliner. Selain memiliki keragaman yang luas, kuliner Indonesia juga dianggap memperhatikan aspek kesehatan seperti yang diungkap dalam The Global Vegeatian Index yang diterbitkan oleh Oliver's Travel.

Dalam indeks tersebut disebutkan bahwa Indonesia merupakan salah satu negara terbaik untuk menikmati hidangan vegetarian. Indonesia dinilai menempati urutan ke-16 dari 20 negara tertinggi dalam indeks tersebut. Kuliner Indonesia dianggap sebagai kuliner yang ramah vegetarian diantara 183 negara yang masuk dalam penilaian tersebut.

Dalam indeks tersebut, Oliver's Travel menggunakan beberapa indikator seperti tingkat perkapita konsumsi daging, jumlah restoran vegetarian dan jumlah orang pengonsumsi untuk setiap restoran vegetarian. Dari beberapa indikator tersebut kemudian dihasilkan nilai Global Vegetarian Index.

Indonesia sendiri dalam daftar tersebut memiliki statistik yang cukup menarik seperti dikatakan bahwa perkapita konsumsi daging di Indonesia adalah 11,6 kilogram. Angka ini dinilai relatif lebih rendah dibandingkan dengan negara-negara lainnya yang masuk dalam daftar 20 besar.

Kemudian dalam hal jumlah restoran vegetarian yang ada di Indonesia. Oliver's Travel menghitung bahwa jumlah restoran vegetarian di Indonesia berjumlah 438 restoran. Jumlah ini relatif cukup sedikit dibandingkan dengan negara-negara maju lainnya. Padahal restoran dinilai akan menjadi destinasi datangnya wisatawan untuk menikmati kuliner vegetarian di Indonesia.

Ketua Gabungan Industri Pariwisata Indonesia (GIPI) Didien Djunaedy menjelaskan bahwa wisata vegetarian ini bisa menjadi daya tarik bagi wisatawan mancanegara. "Kita harus terus berusaha untuk membuka market baru, seperti vegetarian. Kan sekarang market vegetarian di luar cukup besar. Saya kemarin dari Jepang, wisatawan di sana bilang mereka ingin lihat fasilitas vegetarina di Indonesia, karena Bali sudah sering," ujar Didien seperti dikutip dari Bisnis.com

Sedikitnya jumlah restoran vegetarian di Indonesia membuat jumlah perbandingan antara restoran dengan populasi sangat tajam. Satu restoran vegetarian kemudian harus berbanding dengan 602.720 populasi penduduk Indonesia. Hal ini berbeda dengan negara tetangga seperti Malaysia atau Thailand misalnya.

Malaysia yang menempati peringkat ketiga dalam indeks memiliki 1185 restoran vegetarian. Sehingga perbandingan antara restoran dengan populasi hanya sebesar 26.687 populasi per satu restoran. Sementara Thailand, menempati peringkat kedua dalam indeks telah memiliki 908 restoran dengan perbandingan sebesar 76.000 populasi per satu restoran. Thailand meski memiliki restoran lebih sedikit, negara Gajah Putih tersebut dianggap lebih sedikit mengonsumsi daging. Sehingga skor Global Vegetarian Index nya cukup tinggi.

Menanggapi hal ini, Sekretaris Jendral Indonesia Vegetarian Society (IVS), Susianto Tseng, memandang bahwa lambatnya pertumbuhan industri makanan vegan di Indonesia bisa jadi karena adanya mitos yang salah tentang makanan vegan/vegetarian. Selain itu persepsi tentang makanan vegan/vegetarian yang mahal membuat masyarakat enggan.

"Orang sering bilang restoran vegetarian mahal. Padahal yang dibandingkan adalah restoran di mall kelas atas. Jadi, bukan vegetariannya yang membuat mahal," jelas Susianto.

Ia pun menjelaskan bahwa sejatinya banyak makanan tradisional Indonesia yang sesuai dengan konsep vegetarian. Beberapa diantaranya adalah gado-gado, ketoprak, dan tempe. Makanan-makanan tersebut dinilai tidak hanya menyehatkan tetapi juga terjangkau.

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Artikel ini dibuat oleh Kawan GNFI, dengan mematuhi aturan menulis di GNFI. Isi artikel ini sepenuhnya menjadi tanggung jawab penulis. Laporkan tulisan.

Terima kasih telah membaca sampai di sini