Mahasiswa UNY Kembangkan Gel Penurun Demam dari Daun Kupu-kupu

Mahasiswa UNY Kembangkan Gel Penurun Demam dari Daun Kupu-kupu
info gambar utama

Tim mahasiswa Universitas Negeri Yogyakarta menggagas, meneliti, membuat, dan mengembangkan obat penurun panas demam pada anak dari daun kupu-kupu (Bauhinia variegata). Obat tersebut dibuat dalam bentuk gel.

"Daun kupu-kupu mengandung flavonoid, tanin, saponin, terpenoid, alkanoid, dan polifenol yang sangat bermanfaat bagi kesehatan seperti obat demam, antibakteri, pelancar buang air besar, dan obat batuk," kata koordinator tim mahasiswa UNY Shilvi Woro Satiti di Yogyakarta, Senin (4/6) pada Antara.

Menurut dia, ekstrak daun kupu-kupu mengandung zat antibakteri sehingga aman jika digunakan sebagai obat luar. Oleh karena itu, ekstrak daun kupu-kupu dapat dimanfaatkan sebagai obat penurun panas demam pada anak.

Daun Kupu-kupu. Image: republika.co.id
info gambar

"Obat penurun panas yang kami buat berbentuk plester gel yang praktis digunakan. Plester ini lebih alami, aman, nyaman, dan tidak menimbulkan iritasi pada kulit anak yang masih sensitif," katanya.

Pembuatan plester gel penurun panas demam itu diawali dari ekstraksi daun kupu-kupu," kata mahasiswa Program Studi Kimia Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (MIPA) UNY itu.

Menurut keterangan resmi UNY, Cara membuatnya adalah daun kupu-kupu direndam etanol kemudian ditutup aluminium foil selama tiga hari, kemudian disaring dan menghasilkan fitrat 1 dan ampas 1. Ampas 1 kemudian diberi etanol dan ditutup aluminium foil selama dua hari.

Kemudian disaring dan menghasilkan fitrat 2 dan ampas 2. Selanjutnya, filtrat 1 dan 2 dicampur, diuapkan dengan waterbath dan terbentuk ekstrak kental.

Foto: uny.ac.id
info gambar

Ia mengatakan alur proses pembuatan gel adalah 1 persen ekstrak daun kupu-kupu dilarutkan pada air panas bersuhu 500 Celcius, ditambah Na-CMC, gliserin, propilengrikol, dan air kemudian diaduk secara kontinyu. "

Hasilnya akan berbentuk gel, simpan dalam suhu ruang selama sehari," katanya.

Langkah terakhir adalah pembuatan kompres gel daun kupu-kupu. Gel ditimbang berukuran 3 gram kemudian dilekatkan pada plester dan diberi penutup plastik.

"Gel kompres herbal daun kupu-kupu yang kami beri nama Kombava itu siap digunakan dan di-packing dalam kardus. Kombava merupakan akronim dari Kompres Bauhinia Variegata," katanya, dikutip Liputan6.com.

Karya tim mahasiswa UNY itu berhasil meraih dana Dikti dalam Program Kreativitas Mahasiswa Kewirausahaan tahun 2018. Anggota tim mahasiswa UNY itu antara lain Shilvi Woro Satiti, Anissa Fitria, Fahayu Priristia, dan Anindya Muliawati.

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Jika Anda tertarik untuk membaca tulisan Indah Gilang Pusparani lainnya, silakan klik tautan ini arsip artikel Indah Gilang Pusparani.

Terima kasih telah membaca sampai di sini