Startup Moladin Hadirkan Cara Baru Membeli Motor di Indonesia

Startup Moladin Hadirkan Cara Baru Membeli Motor di Indonesia
info gambar utama
Jual beli secara daring di Indonesia semakin bermacam-macam bentuknya. Mulai dari barang sehar-hari hingga barang mewah. Seperti yang dilakukan oleh startup Moladin yang didirikan oleh Jovin Hoon dan Mario Tanamas yang berusaha memudahkan proses jual beli kendaraan roda dua secara daring.

Moladin merupakan situs jual beli motor daring yang didirikan sejak November 2017. Startup ini berusaha untuk bisa memudahkan proses pembelian sepeda motor sehingga lebih ringkas dan cepat. Menurut Co-Founder Moladin, Jovin Hoon sebelum adanya Moladin, pembelian motor akan membuat konsumen harus melakukan kunjungan berulang kali ke dealer sebelum membeli.

"Kemudian dilanjutkan dengan proses pembelian yang memakan banyak waktu dan rumit, mulai dari transaksi pembayaran hingga registrasi nomor plat. Inilah mengapa kehadiran Moladin dapat disambut baik masyarakat," jelas Jovin.

Menariknya, startup ini berusaha untuk menjadi rujukan daring segala hal tentang jual beli motor. Mengusung jargon "Ingat Motor, Ingat Moladin" harapannya, konsumen akan selalu mengingat Moladin ketika terpikirkan kebutuhan seputar motor. Sebab Moladin tidak hanya menyediakan wadah untuk mencari informasi seputar jual beli kendaraan tetapi juga menyediakan informasi tentang SAP (Spare Part, Apparel, Perawatan). Fitur ini akan memudahkan pemotor untuk mencari informasi tentang suku cadang, perlengkapan dan perawatan motor.

Nama Moladin sendiri berasal dari akronim dua kata yakni Motor dan Aladin. Nama Aladin dipilih karena Moladin berusaha untuk memberikan pengalaman yang ajaib kepada konsumen motor di Indonesia dengan mempermudah proses pembelian.

Solusi memudahkan proses jual beli motor inilah yang kemudian ternyata disambut baik oleh konsumen. Kini Moladin telah bermitra dengan lebih dari 40 dealer dan beberapa perusahaan kreditterbesar di Indonesia. “Pertumbuhan kami yang cepat menunjukkan validasi yang kuat atas apa yang kami sedang bangun. Kami sangat bersemangat dengan perjalanan kami ke depan untuk terus mengembangkan Moladin”, kata Jovin.

Itulah sebabnya, investor kemudian tertarik untuk melakukan investasi pada Moladin. Beberapa investor tersebut antara lain East Ventures, Berjaya Grop dan Ethos Partners yang mengumumkan pendanaam sebesar USD 1,2 juta atau sekitar Rp 17,1 miliar. Dana segar ini akan digunakan Moladin untuk mengembangkan bisnisnya ke beberapa wilayah Indonesia.

Managing Partner East Ventures, Willson Cuaca mengungkapkan bahwa Moladin mampu melihat peluang dengan menyelesaikan masalah yang dihadapi pembeli motor potensial yakni pembeli tidak harus bepergian jauh dan menunggu lama untuk membeli sepeda motor. "Kami melihat bagaimana volume penjualan Moladin pada 2018 telah meningkat tiga kali lipat sejak awal Januari. Ini menunjukkan kepercayaan pelanggan yang terus meningkat dalam membeli sepeda motor melalui Moladin. Kami percaya bahwa model bisnis mereka akan mendominasi pasar dengan semakin banyaknya orang yang merasa nyaman untuk membeli sepeda motor secara digital," ujarnya.

East Ventures sendiri merupakan perusahaan ventura yang telah malang melintang di Asia Tenggara dan Jepang. Portofolionya telah tersebar di berbagai negara seperti Indonesia, Singapura, Jepang, Malaysia, dan Thailand. Beberapa portofolio startup di Indonesia antara lain adalah Tokopedia, Traveloka, Mercari, Disdus (diakuisi oleh Groupon), Kudo (diakuisisi oleh Grab), Techniasia, Omise, IDNTimes, Ruangguru, Mokapos, Shopback, EVHive dan Loket (diakuisis oleh Go-jek)

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Artikel ini dibuat oleh Kawan GNFI, dengan mematuhi aturan menulis di GNFI. Isi artikel ini sepenuhnya menjadi tanggung jawab penulis. Laporkan tulisan.

Terima kasih telah membaca sampai di sini