Indonesia Negara yang Kaya, Namun Minim Pengelolaan

Indonesia Negara yang Kaya, Namun Minim Pengelolaan
info gambar utama

Seburuk apapun kondisi ekonomi Indonesia, konser artis dunia yang digelar di tanah ini akan tetap ramai. TIket dengan harga jutaan akan ludes dalam hitungan hari. Orang – orang Indonesia sangat kaya. Orang - orangnya senang menghabiskan uang untuk membelikan barang dari luar negeri. Mengunjungi tempat – tempat Indah di luar negeri. Namun orang Indonesia lupa untuk menjual sesuatu yang ada Indonesia ke luar negeri.

Indonesia merupakan secuil surga yang ada di bumi. Pariwisata Indonesia memiliki potensi yang sangat besar. Banyak destinasi wisata yang menjadi tempat favorit wisatawan asing. Bahkan banyak alam Indonesia yang belum tersentuh tangan pemerintah. Sehingga potensinya menjadi redup.

Ada wisata yang telah dibangun dan dipromosikan, tetapi materi promosinya lebih banyak diisi wajah pejabat daerah. Tidak cukup rasanya hanya membuat reklame besar dan menempel stiker di badan bis sebagai bentuk promosi. Konektifitas daerah potensi wisata juga perlu diperhatikan.

Pemerintah kini mulai sadar, pembangunan infrastruktur sedang kencang – kencangnya. Hal ini dilakukan untuk mendukung potensi agar menjadi sebuah industri.

Puluhan bahkan ratusan motif batik siap dijual, musik di daerah – daerah juga siap dilantunkan. Bangsa Indonesia harus bisa membawa potensi itu ke penjuru dunia. Mengenalkannya dengan bangga sebagai kekayaan Indonesia.

Musik Korea dan Jepang mampu mebawa penikmatnya untuk belajar bahasa Korea dan Jepang, agar lebih mendalami dalam menyanyikannya. Tentu berlaku juga bagi Indonesia. Banyak karya anak bangsa yang laku di negara lain. Seperti Iwa K. yang dulu pada masanya sering diundang untuk manggung di Jepang.

Band Indie­White Shoes and The Couples Company meluncurkan albumnya di luar negeri. Mereka digandeng oleh label rekaman asal Amerika atas karya yang dibuat. Dari ke semua pencapaian musisi tanah air itu kesemuanya menggunakan bahasa Indonesia dalam setiap karya yang dicipta. Bukan alasan lagi jika Bahasa Indonesia tidak bisa mendunia.

Melihat pencapaian itu, ternyata karya anak bangsa setara dengan karya orang - orang di luar negeri. Hanya saja Indonesia belum merasa percaya diri untuk menciptakan karya di tingkat dunia dengan kemasan Indonesia.

“Indonesia is not a poor country, it’s a rich country poorly managed,” ucap Miguel yang berdarah Spanyol.

Sumber: Menemukan Indonesia (Pandji Pragiwaksono)

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Artikel ini dibuat oleh Kawan GNFI, dengan mematuhi aturan menulis di GNFI. Isi artikel ini sepenuhnya menjadi tanggung jawab penulis. Laporkan tulisan.

Terima kasih telah membaca sampai di sini