Yuk, #BeraniMimpi Patungan Air Untuk Sikka!

Yuk, #BeraniMimpi Patungan Air Untuk Sikka!
info gambar utama

Indonesia terletak pada garis astronomi 6o LU (Lintang Utara) - 11o LS (Lintang Selatan) dan 95o BT (Bujur Timur) - 141oBT (Bujur Timur) yang membuat Indonesia memiliki dua musim, yaitu musim kemarau dan hujan, yang masing-masing terjadi selama enam bulan dalam setahun. Letak tersebut juga membuat Indonesia memiliki iklim tropis dengan ciri kelembapan udara, tingkat penyinaran matahari dan curah hujan yang tinggi.

Namun siapa sangka, di tengah kaya dan suburnya tanah Indonesia tersebut, ternyata masih ada beberapa wilayah di Indonesia yang tidak terjamah sumber air. Daerah tersebut biasanya berada di wilayah pedalaman yang tidak terjangkau pipa air di pusat kota. Dengan demikian, masyarakatnya hanya dapat mengandalkan air hujan, yang apabila sedang musim kemarau, maka akan lebih sulit mendapat air.

Begitulah yang terjadi di wilayah Sikka, Nusa Tenggara Timur (NTT). Tepatnya di desa Hepang dan desa Wolomotong. Dengan aksesibilitas air tersebut, banyak persoalan-persoalan yang terjadi sebagai efeknya. Hal ini yang melatarbelakangi gerakan kampanye #BeraniMimpi tahun ini yang rutin diselenggarakan oleh Wahana Visi Indonesia (WVI), yaitu sebuah yayasan sosial kemanusiaan Kristen.

Yayasan yang berfokus pada kesejahteraan anak tersebut telah menyelenggarakan kegiatan serupa sejak tahun 2016 di lokasi yang berbeda-beda. Tahun 2018 ini, WVI berencana membantu persoalan air di Sikka (NTT) yang juga sangat berdampak pada kelayakan hidup anak-anak di sana, setelah sebelumnya kampanye #BeraniMimpi dilakukan di Sumba Barat Daya dan Wamena, Papua.

“Ternyata anak-anak di sana (Sikka) harus berjalan kaki untuk mencari air, dan mereka harus berjalan 1-2 km sambil mengangkat jeriken-jeriken air dari sumber air terdekat hingga ke rumah mereka”, terang Agnes Wulandari, People and Culture Director WVI, pada peluncuran kampanye #BeraniMimpi 2018 yang bertajuk “#BeraniMimpixAir untuk Sikka” hari Selasa (07/08) lalu di Gedung 33, Jakarta.

“Kemudian karena harus mengambil air tiap pagi, (anak-anak di Sikka) jadi terlambat ke sekolah. Dampaknya tentu saja anak-anak jadi mengantuk dan lelah, sehingga tidak fokus di kelas, lalu nilainya jelek”, tambahnya. “Karenanya kita berharap agar kampanye #BeraniMimpi ini dapat mendekatkan air kepada mereka”.

Adapun kampanye #BeraniMimpi tahun ini, seperti kampanye sebelumnya, memakai metode crownfunding (urun dana). Bagi masyarakat yang ingin berpastisipasi, dapat langsung mengakses alamat https://beranimimpi.id baik sebagai fundraiser mau pun sebagai donatur. Untuk memeriahkan kegiatan urun dana tersebut, WVI akan memberikan hadiah berupa voluntourism ke Sikka bagi tiga penggalang dana terbanyak! Voluntourism adalah melakukan kegiatan sukarela sekaligus berjalan-jalan menikmati keindahan alam.

Kegiatan urun dana ini akan dibuka hingga 20 September 2018. Lalu dana yang terkumpul akan digunakan untuk membangun pipa-pipa air yang dekat dengan desa mereka, dengan target Panjang pipa 12 km. Pipa-pipa tersebut nantinya akan di sambungkan dari pipa air di kota dengan bantuan PDAM setempat. Tentu saja semakin banyak dana yang terkumpul, semakin banyak dan Panjang pipa yang dihasilkan, yang tentunya akan lebih membantu masyarakat Sikka, khususnya anak-anak di sana.

Wah, pasti seru, ya, membantu orang-orang di Sikka sambil menikmati keindahan alam Sikka yang masih asri! Yuk, ikut bantu anak-anak Sikka agar mereka tidak perlu lagi mengangkut air jauh-jauh, dan tetap bisa fokus bersekolah!

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Artikel ini dibuat oleh Kawan GNFI, dengan mematuhi aturan menulis di GNFI. Isi artikel ini sepenuhnya menjadi tanggung jawab penulis. Laporkan tulisan.

Terima kasih telah membaca sampai di sini