Liberika, Si Unik Dari Tanah Gambut

Liberika, Si Unik Dari Tanah Gambut
info gambar utama

Meski tidak setenar arabika dan robusta, kopi jenis liberika bisa dapat kita nikmati di Indonesia. Dikutip dari jurnalbumi.com, kopi liberika diambil dari nama tempat ditemukannya jenis kopi ini yakni di daerah Liberia. Meskipun begitu, kopi jenis ini juga tumbuh secara liar di beberapa daerah di Benua Afrika.

Kopi ini baru masuk ke Indonesia pada tahun 1878 saat Belanda membawa kopi liberika untuk menggantikan tanaman kopi arabika yang rusak terserang penyakit karat daun atau Hemelia vastatrixi (HV). Namun, layaknya arabika tumbuhan ini juga terserang penyakit yang sama. Kemudian liberika diganti dengan jenis robusta.

Berbeda dengan jenis arabika dan robusta, liberika dapat hidup di tanah gambut. Tanah gambut sendiri merupakan jenis tanah yang terbentuk dari sisa tumbuhan setengah membusuk dan tidak terurai. Selain itu, liberika juga dapat bertahan hidup di dataran rendah.

Liberika dapat di temui di Desa Kumpai Batu Atas, salah satu desa di Kabupaten Kotawaringin Barat, Kalimantan Tengah. Desa ini tercatat sebagai wilayah penghasil liberika. Desa ini tengah digalakkan sebagai agrowisata tanaman kopi liberika. Desa ini juga membantu memperkenalkan kopi liberika dan pengalaman menikmatinya kepada yang ingin berkunjung.

Dikutip dari Tempo, kopi jenis ini awalnya dibawa transmigran asal Malang, Jawa Timur, ke Kotawaringin Barat. Salah satu pemilik kebun sekaligus Ketua Kelompok Tani Kumpai Batu Atas, Sutrisno, mengatakan bahwa liberika telah ditanam sejak transmigran menetap pada 1977.

Liberika memiliki banyak perbedaan dengan jenis kopi lainnya. Pertama, pohon-pohon kopi liberika lebih tinggi dibandingkan dengan pohon kopi arabika. Selanjutnya, buah kopi yang dihasilkan memiliki ukuran lebih besar.

Perbedaan yang dimiliki liberika semakin menonjol ketika kopi telah selesai diolah dan siap untuk diminum. Liberika memberikan rasa asam dan manis sedikit mirip arabika, tetapi memberikan kesan fruity setelah diteguk. Untuk aroma yang dikeluarkan, kopi ini mempunyai aroma seperti pohon nangka. Tak jarang, di Jawa Timur, kopi ini sering dinamai kopi nangka.


Sumber:jurnalbumi.com, Tempo, Detik

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Artikel ini dibuat oleh Kawan GNFI, dengan mematuhi aturan menulis di GNFI. Isi artikel ini sepenuhnya menjadi tanggung jawab penulis. Laporkan tulisan.

Terima kasih telah membaca sampai di sini