UGM Raih 2 Penghargaan pada Kontes Robot Internasional di Korea Selatan

UGM Raih 2 Penghargaan pada Kontes Robot Internasional di Korea Selatan
info gambar utama

Prestasi membanggakan tak henti-hentinya diraih oleh anak bangsa di kancah internasional. Kabar kali ini datang dari negara gingseng, Korea Selatan, International Robot Contest (IRC) 2018 pada 11-13 Oktober lalu.

Gadjah Mada Robotic Team yang berasal dari Universitas Gadjah Mada (UGM), sukses juarai kontes robot internasional tersebut. Mereka meraih juara 1 untuk kategori Autonomous Curling dan juara 3 untuk Boxing.

Tim GMRT (Gadjah Mada Robotic Team) beranggotakan Ikrima Sabri (Fakultas Teknik), Tribagus Novandi Winantyo (Fakultas Teknik), Dini Nur Anisa (Fakultas Teknik), Muhammad Hadyan Akbar (Fakultas Teknik), Farchan Hakim Raswa (Fakultas MIPA) dan Arifandhi Nur Muhamad (Fakultas MIPA) dan juga dosen pembimbing mereka, Wahyono, Ph.D.

sumber : UGM

Salah satu anggota tim, Dini, mengatakan, ajang ini diikuti oleh 10 negara, 4 di antaranya adalah : Korea Selatan, Jepang, Hongkong dan Taiwan.

Menurut penjelasan Dini, Curling adalah perlombaan menendang bola hockey sampai tepat sasaran. Sasarannya yaitu daerah lingkaran yang terbagi menjadi tiga zona. Jika bola ada di zona kuning maka akan mendapat 1 poin, zona hijau 3 poin, dan zona merah 5 poin. Jarak antara titik awal menendang dengan titik sasaran adalah 6 meter dan setiap robot diberi kesempatan menyentuh bola (termasuk menendang) sebanyak 5 kali.

“Curling ada 2 macam, yaitu RC dan autonomous. Setiap tim diberi kesempatan mengumpulkan poin sebanyak 4 kali trial dan setiap trial diberi waktu 100 detik. Setiap tim berlomba untuk meraih poin sebanyak mungkin,”papar Dini yang dikutip dari rilis UGM.

Sekitar 25 tim yang berasal dari lima negara, yaitu Korea, Hongkong, Taiwan, Jepang dan Indonesia menjadi peserta RC curling dan autonomous curling. Tim UGM mendapatkan juara satu autonomous curling. Salah satu sebab robot UGM menang pada kategori ini karena tendangannya jauh.

Untuk boxing, sistem penilaiannya adalah setiap robot yang terjatuh akibat serangan dari lawan akan mengurangi nilai poin. Namun jika jatuhnya tanpa disengaja, maka hanya dikurangi setengah poin. Kekurangan yang dimiliki robot UGM adalah gerakan motion yang kalah lincah dibanding robot lain yang menggunakan kit.

Dini memaparkan ada kendala lainnya yaitu salah satu servo robot yang mereka bawa rusak sehingga pada hari pertama lomba robot tersebut tidak bisa digunakan. Akan tetapi, hal tersebut dapat mereka atasi dengan membeli servo baru yg kebetulan terdapat produsen penyedia servo di lokasi pameran perlombaan.

--

Sumber : https://www.ugm.ac.id/id/berita/17247-gmrt.raih.juara.kompetisi.robot.dunia.di.korea.selatan

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Artikel ini dibuat oleh Kawan GNFI, dengan mematuhi aturan menulis di GNFI. Isi artikel ini sepenuhnya menjadi tanggung jawab penulis. Laporkan tulisan.

Terima kasih telah membaca sampai di sini