Sejak awal kehadirannya, ojek online banyak menimbulkan pro-kontra. Namun pada 2 tahun terakhir, ojol (ojek online) menjadi pilihan yang terbaik ketika masyarakat mengalami kesulitan mencari angkutan atau transportasi masal.
Sebelumnya, Gojek dan Grab adalah 2 pilihan utama ketika memilih ojol. Saat ini sudah banyak 'duplikasi' yang sama seperti dua pemain tersebut. Sebuah aplikasi bari transportasi online telah diperkenalkan ke publik masyarakat dengan nama Bonceng.
Bonceng mengklaim bahwa aplikasinya berbeda dengan aplikasi ojol yang sudah ada. Salah satu unggulannya adalah membebaskan segala potongan atau pun beban biaya transaksi kepada driver.
Dikutip dari Liputan6.com dan Dream.co.id, aplikasi ini hanya meminya syarat driver dapat menerima pesanan jasa yang masuk. Setiap bayaran yang diperoleh akan sepenuhnya masuk kantong driver.
Sistem tarif juga berbeda dengan aplikasi lainnya. Tarif yang dikenakan adalah harga cluster berdasar radius jarak perjalanan yang dikelompokkan dalam beberapa harga yang bulat, mulai dari Rp.5000, Rp 10.000, Rp 15.000, Rp 20.000 dan seterusnya.
Di aplikasi ini konsumen juga dapat memesan layanan penjemputan sesuai dengan waktu yang diinginkan hingga tujuh hari ke depan.
Aplikasi ini juga memiliki panic button untuk menjamin keselamatan penumpang dan driver. Bila terjadi sesuatu yang tidak diinginkan oleh driver ataupun penumpang, tinggal tekan tombol tersebut dan langsung otomatis tersambung dengan kantor polisi, layanan ambulans, hingga kontak orang terdekat,
Ketika ditanya soal nama aplikasi, manajemen Bonceng mengatakan ingin membuat brand yang tidak terbebani dengan istilah kebarat-baratan dan dapat menunjukkan jati diri asli Indonesia. Warna dominan dari jaket dan helm pengemudi adalah warna merah dan putih.
Bonceng akan mulai merekrut driver pada 28 Oktober, bertepatan dengan Hari Sumpah Pemuda. Dan Bonceng mulai mengenalkan diri pada 10 November bertepatan dengan Hari Pahlawan.
