Ribuan orang Indonesia berbaris untuk mendapatkan cangkir kopi mereka dengan harapan untuk mempertahankan tradisi kopi yang sudah ada sejak zaman kolonial Belanda.
"Semuanya siapkan gelasmu!" seorang menyerukan kepada sekitar 4.000 penduduk setempat dan pengunjung yang menghirup kopi Kawa Daun di sebuah festival minggu ini di Batusangkar di pulau Sumatra.

Daerah ini adalah tempat asal bagi teknik pengolahan kopi yang tidak biasa, dimana kopi tersebut berasan dari proses mengekstrak rasa dari daun tanaman daripada biji kopinya.
Ini adalah minuman kuno yang populer di masa kolonial dimana keadaan yang membuat penduduk setempat tidak banyak yang mampu membeli biji kopi yang diekstrak.
Jadi mereka merebus daun yang dibuang dan menyajikan minuman yang memiliki rasa pahit tersebut dalam cangkir yang terbuat dari batok kelapa kering.
"Saya senang bahwa kami dapat menyediakan sebanyak 4.000 cangkir kopi - ini adalah rekor lokal baru," kata Abdul Hakim, kepala kantor pariwisata setempat.

Tetapi orang-orang di area terpencil Indonesia harus rela untuk memotong waktu bekerja mereka untuk mengalahkan rekor nasional yang ditetapkan tahun lalu yang melibatkan sekitar 1,9 juta orang meminum secangkir kopi yang dibuat dengan cara konvensional.
Di sebuah kedai kopi terbuka dekat festival, Efrizon 37 tahun sedang menyeruput secangkir Kawa Daun jauh dari orang-orang lainnya.
"Minuman ini baik untuk Anda dan membuat tubuh Anda terasa hangat," katanya mengomentari minuman lokal tersebut.
"Dan Anda punya batok kelapa yang unik ini sebagai wadah pengganti gelas."

Kompetisi kopi ini adalah bagian dari festival seni dan budaya Minangkabau yang berlangsung selama lima hari, termasuk upacara kuliner yang dikenal sebagai Bajamba di mana ratusan wanita berjalan dalam sebuah prosesi dengan nampan besar berisi makanan di atas kepala mereka menuju sekelompok orang yang merasakan lapar yang duduk di lantai saling berhadapan, siap untuk menyantap hidangan cabai lokal dan rendang.
Pada hari Sabtu, lusinan pembalap yang tak kenal takut akan berkompetisi menangkap ekor lembu jantan yang ganas untuk balapan basah dan liar melintasi sawah.
Sumber: Jakarta Post
Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News