Stasiun Kedundang Berdandan Jadi Kereta Bandara NYIA

Stasiun Kedundang Berdandan Jadi Kereta Bandara NYIA
info gambar utama
  • Stasiun Kedundang dipersiapkan jadi stasiun kereta bandara yang menghubungkan stasiun Tugu dan NYIA.
  • Ini merupakan pengaktifan kembali stasiun yang non-aktif sejak 2007 tersebut.
  • Selama masa renovasi, kereta bandara NYIA sementara akan singgah di stasiun Wojo.

Jelang dibukanya New Yogyakarta International Airport (NYIA) pada April 2019 mendatang, infrastruktur pendukung juga mulai diadakan. Salah satunya adalah stasiun kereta bandara di Kedundang.

Stasiun Kedundang yang tidak aktif sejak 21 Juli 2007 usai dibukanya jalur ganda lintas Yogyakarta-Kutoarjo, telah direnovasi dan akan segera diaktifkan lagi sebagai stasiun kereta bandara NYIA. Dipilihnya stasiun Kedundang karena letaknya yang terdekat ke NYIA (sekitar 6 Km), dibandingkan stasiun Wojo yang berjarak 9 Km.

Terletak di antara stasiun Wates dan Wojo, stasiun Kedundang akan terhubung langsung dengan stasiun Tugu sebagai stasiun utama di Yogyakarta. Stasiun ini sangat unik karena bangunannya yang bekas peninggalan Belanda, dengan ciri khas desain atap dan lubang ventilasi berbentuk bulat.

Konon, stasiun ini dibangun antara tahun 1876-1887 oleh perusahaan kereta api negara pemerintah Hindia Belanda, atau Staatsspoorwegen. Oleh karenanya corak stasiun ini khas era Perumka dan dindingnya bercat asli putih-biru.

Jika telah selesai direnovasi, langkah selanjutnya adalah membangun sub stasiun di Solo dan di sisi utara stasiun Tugu, juga pemasangan jaringan listrik di atas perlintasan rel. Penggunaan listrik ini dinilai akan lebih efektif operasionalnya ketimbang kereta Prameks yang menjadi kereta komuter Solo-Yogya.

Wajah stasiun Kedundang sebelum direnovasi | Foto: situsbudaya.id
info gambar

Renovasi stasiun Kedundang mencakup ruang tunggu dan keberangkatan kereta di lantai dua, tempat transit, wajah depannya, dan tempat jual-beli tiket. Untuk artsitekturnya tidak akan diubah lantaran sarat nilai historis tinggi.

“Untuk konektivitas jalur kereta sudah kami rencanakan stasiun sub di Kedundang. Nanti tinggal buat jalur ke kiri ke arah bandara baru Kulonprogo,” ujar Executive Vice President Daop VI Yogyakarta, Hendy Helmy, dikutip dari TribunJogja.

“Tinggal pasang rel, stasiun Kedundang diaktifkan dengan cara pasang persinyalan dan wesel (titik persimpangan),” imbuhnya, menjelaskan progres pembangunan kereta yang memakai daya listrik seperti KRL ini.

Proses pengaktifan kembali stasiun Kedundang saat ini masih dalam tahap administrasi, tapi diyakini tidak akan butuh waktu lama penyelesaiannya. Targetnya rampung tahun 2020. Jadi untuk sementara, akses kereta ke bandara NYIA akan memakai stasiun Wojo.

“Sekarang Wojo dulu, karena Kedundang belum terkoneksi dengan rel, nanti Kedundang dengan bandara terkoneksi dengan rel. Dari bandara kita hubungkan dengan stasiun Wojo juga,” ungkap Manager Humas PT. KAI (Persero) Daop VI, Eko Budiyanto, dikutip dari TribunJogja.

Selain pembangunan stasiun kereta bandara, akses ke NYIA juga ditambah atau diperbaiki. Ada jalan nasional Yogyakarta-Purworejo, dan underpass Jalur Jalan Lingkar Selatan (JJLS) yang menghubungkan NYIA, Bantul, dan Gunung Kidul. Ini adalah jalur yang melintasi obyek-obyek wisata di kawasan tersebut.


Sumber: TEMPO.co, CNBC Indonesia, situsbudaya.id, TribunJogja, Harian Jogja, SuaraMerdeka, Kumparan,

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Artikel ini dibuat oleh Kawan GNFI, dengan mematuhi aturan menulis di GNFI. Isi artikel ini sepenuhnya menjadi tanggung jawab penulis. Laporkan tulisan.

Terima kasih telah membaca sampai di sini