Surabaya Sebentar Lagi Kalahkan New York

Surabaya Sebentar Lagi Kalahkan New York
info gambar utama

Memperoleh segudang penghargaan nampaknya tak pernah bikin puas wali kota Surabaya, Tri Rismaharini, atau yang akrab disapa Bu Risma. Pada awal tahun 2019, tak tanggung-tanggung Surabaya sudah menorehkan prestasi dengan membawa pulang lima penghargaan sekaligus.

Lima penghargaan yang datang dari dalam dan luar negeri tersebut meliputi Online Popular City Guangzhou Award 2018, Adipura Kencana kategori Kota Metropolitan, Nirwasita Tantra kategori Kota Besar, Kinerja Pengurangan Sampah, dan Sekolah Adiwiyata.

Bu Risma menyampaikan, di samping diperolehnya penghargaan-penghargaan tersebut, tujuan utama dalam menata kota Surabaya adalah menyejahterakan warganya.

Sebelumnya, di pertengahan September tahun lalu, Risma sendiri didapuk menjadi presiden United Cities and Local Goverment (UCLG) Asia Pasific periode 2018-2020. Terpilihnya Bu Risma sekaligus mengakhiri forum resmi kongres UCLG Aspac ke-7 yang diadakan di Surabaya saat itu.

Sekretaris Jenderal UCLG Asia Pacific, Bernadia Irawati Tjandradewi mengatakan, Risma terpilih secara aklamasi dalam pemilihan presiden ini. Apa itu aklamasi? Aklamasi adalah persetujuan yang dinyatakan secara lisan oleh seluruh peserta rapat atau musyawarah.

"Mereka memilih Bu Risma karena memang beliau sudah terkenal bukan hanya di tingkat nasional, tapi juga di tingkat internasional," ujar Bernadia seusai pemilihan di Dyandra Convention Hall, dikutip dari detikcom.

Bernadia menambahkan, terpilihnya Risma menunjukkan banyak pihak dari berbagai negara di Asia Pasifik percaya bahwa terpilihnya wali kota Surabaya ini bisa membawa perubahan dan bisa menjadi contoh bagi daerah-daerah lain di berbagai negara. Sebagaimana yang sudah ia lakukan di Surabaya.

Yang terbaru, Risma mencanangkan pembangunan taman lebih banyak di Kota Surabaya. Meski saat ini setidaknya sudah terdapat sekitar 400 taman di Kota Pahlawan, tak lantas membuat Risma puas.

"Lho, kita itu memiliki target 30% di Surabaya itu adalah kawasan terbuka hijau. Target saya menurunkan suhu udara di Surabaya menjadi 20°-22°C. Saya yakin kita mampu, wong buktinya aku udah menurunkan 2°C kok. Dulu kan suhu di Surabaya ada di 34°-36°C, sekarang berada di kisaran 30°-32°C. saya ga ngomong ngawur lho, ini ada datanya. Sekarang kalau pagi, Surabaya di beberapa titik tertutup kabut," ujar Risma saat ditemui wartawan di peresmian Taman Harmoni, Kamis siang (16/5).

Ia juga menambahkan, meski Surabaya sudah memiliki 400 taman, menurut Risma, semuanya memiliki konsep masing-masing. Ia memberi contoh, Taman Harmoni yang memiliki konsep sebagai taman bunga sedangkan Taman Pakal dan Taman Undaan yang memiliki konsep Taman Buah.

Kepala badan Perencanaan Pembangunan Kota (Bappeko), Eri Cahyadi menjelaskan, saat ini Taman Harmoni direncanakan akan memiliki jembatan penyebrangan orang (JPO) yang menghubungkan antara taman bagian utara dan selatan.

"Kita memiliki dua lahan yang terpisah dengan milik perseorangan. Kita usahakan untuk membebaskan hal tersebut untuk dibuat JPO," ungkapnya.

***

Berdasarkan pengamatan yang saya lakukan secara pribadi, Kota Surabaya yang saat ini memiliki luas total 326,81 km2 (data BPS 2016), maka total Ruang Terbuka Hijau (RTH) yang direncanakan adalah seluas 98,043 km2. Bila dikonversi, kira-kira seluas 9804.3 hektare, setara 2.801 lapangan sepak bola berstandar FIFA. Hebat memang.

Bila terlaksana, maka konsep 30% RTH Surabaya akan mengalahkan beberapa kota besar dunia seperti Paris (9,5%), Warsawa (17%), dan New York (19,7%). Angka tersebut masih di bawah di London yang mencapai 33 persen dan Roma 34,8 persen. Itu saja dua kota di Eropa tersebut adalah ranking 9 dan 10 kota dengan persentase RTH terbanyak di dunia.

Bila dibandingkan dengan kota-kota besar di Asia, saat ini terdapat dua kota yang memiliki RTH terbaik menurut skyscrappercity.com, dua kota tersebut adalah Hong Kong (40%) dan Singapura (47%).

Risma mengatakan, masyarakat Surabaya harus bersiap untuk ikut menjaga dan merawat Kota Surabaya. "Seperti apapun usaha pemkot mempercantik kota kita kalau warga tidak ikut serta membantu dan integrasi maka tidak akan berjalan baik," ujarnya.

Saat ditanyai perihal adanya pihak yang memanfaatkan taman tersebut sebagai tempat berpacaran, Risma mengaku tak risau dengan hal tersebut. "Ya pacaran ya pacaran aja asal tahu batasan," jelasnya sambil tertawa.

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Artikel ini dibuat oleh Kawan GNFI, dengan mematuhi aturan menulis di GNFI. Isi artikel ini sepenuhnya menjadi tanggung jawab penulis. Laporkan tulisan.

MN
AI
Tim Editor arrow

Terima kasih telah membaca sampai di sini