Lokananta: Jejak Kehidupan Label Rekaman Indonesia

Lokananta: Jejak Kehidupan Label Rekaman Indonesia
info gambar utama

Surakarta merupakan rumah bagi banyak lokasi wisata yang kaya akan sejarah, termasuk Istana Surakarta, Museum Ranggawarsito, dan Museum Batik Danar Hadi.

Situs bersejarah lain yang kurang dikenal, Lokananta, pantas juga disebutkan dalam daftar tersebut.

Terletak di Jl. Ahmad Yani di Kabupaten Laweyan, Lokananta adalah lokasi penting bagi sejarah musik Indonesia. Seperti yang dikompilasi oleh kompas.com, berikut adalah beberapa fakta tentang bangunan yang tampaknya normal namun benar-benar unik ini.

1. Label rekaman pertama di Indonesia

Lokananta didirikan pada 29 Oktober 1956, kini ia berusia 63 tahun. Pendirinya adalah Oetojo Soemowidjojo dan Raden Ngabehi Soegoto Soerjodipoero, yang pada saat itu bekerja sebagai pegawai bank lokal.

Nama Lokananta, yang diterjemahkan menjadi "gamelan dari surga", diberikan oleh atlet dan penulis lagu Indonesia Raden Maladi.

2. Banyak musisi legendaris Indonesia merilis karirnya disini

Musisi terkenal pada masanya melakukan rekaman di Lokananta, termasuk Gesang, Waldjinah, Titiek Puspa, Bing Slamet, Manthous, dan Sam Saimun. Walaupun nama-nama tersebut mungkin tidak dapat dikenali saat ini, pengaruhnya terhadap dunia musik Indonesia tidak dapat disangkal.

3. Memiliki koleksi piringan hitam dalam jumlah yang banyak

Lokananta memiliki ruang penyimpanan yang diisi dengan piringan hitam tua.

Sejak awal, Lokananta telah merekam musik, tetapi juga mengarsipkan banyak musik yang dihasilkannya. Musik-musik tersebut terutama direkam dalam dua bentuk; duplikat kaset dan kaset audio, yang sebelumnya mereka simpan sebagai catatan sejarah. Contohnya termasuk koleksi dari Waldjinah, Aneka Warna Orchestra, Orkestra Kerontjong Tjendrawasih dan banyak lagi.

Mereka juga menyimpan salinan master dari banyak lagu, termasuk lagu kebangsaan asli "Indonesia Raya" dengan berbagai bait.

4. Mengoperasikan studio rekaman vintage yang berfungsi sepenuhnya

Kunjungan ke Lokananta tidak akan lengkap tanpa kunjungan ke studio rekamannya yang legendaris. Keadaannya masih berfungsi penuh, dengan beberapa artis modern seperti Glenn Fredly dan White Shoes dan Couples Company pernah melakukan rekaman di sana.

Kualitas audionya luar biasa, dengan dua keping sejarah teknis audio yang menonjol: mixer Trident Series 80B dan speaker UREI 801, diproduksi oleh pelopor audio James Bullough Lancing, dapat ditemukan di sini. Mereka dikatakan sebagai salah satu dari sedikit dari jenis mereka yang pernah dibuat oleh Lancing.

5. Mengarsip mesin audio dari sejarah modern

Lokananta memiliki ruang khusus untuk berbagai mesin teknik audio vintage, seperti mesin kontrol kualitas dan generator pola dari tahun 1980, perekam video VHS dari tahun 1990 dan bahkan power amplifier dari tahun 1960.

Koleksi yang tersedia tidak hanya itu saja, mesin-mesin tersebut terlihat hampir kuno dan berbentuk kotak, meskipun begitu mereka sangatlah terawat. Banyak yang masih bisa digunakan sampai sekarang.


Catatan kaki: Jakarta Post

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Artikel ini dibuat oleh Kawan GNFI, dengan mematuhi aturan menulis di GNFI. Isi artikel ini sepenuhnya menjadi tanggung jawab penulis. Laporkan tulisan.

Terima kasih telah membaca sampai di sini