#LocalPride, Fesyen Lokal Indonesia Kembali Bangkit dan Mendunia

#LocalPride, Fesyen Lokal Indonesia Kembali Bangkit dan Mendunia
info gambar utama

“Cintai Produk Lokal!”, “Gunakan Produk Anak Bangsa!”.

Kalimat itu sempat membuat saya justru meremehkan produk lokal, khususnya pada merek pakaian. Kalau memang kualitasnya bagus, mengapa harus susah-susah menunjukkan status “lokal”? Namun ternyata ini bukan sekedar “memaksa” untuk mencintai, melainkan menyadari besarnya potensi yang dimiliki negeri ini.

Menurut yang dituliskan oleh Kementerian Perindustrian RI, salah satu desainer ternama Indonesia, Dina Midiani mengatakan bahwa fesyen menyumbang 40 persen dari seluruh ekonomi kreatif di Indonesia. Ini membuat fesyen menyumbang Pendapatan Domestik Bruto (PDB) terbesar kedua setelah kuliner.

Badan Ekonomi Kreatif (BEKRAF) Indonesia melalui newsletter-nya “Retas” edisi Juni 2018 menuliskan beberapa prestasi dan pencapaian dari industri fesyen Indonesia. Salah satunya adalah bisnis custom clothing, yaitu produksi pakaian dan perlengkapannya dipersonalisasi untuk masing-masing individu.

Menurut Triawan Munaf, Kepala BEKRAF, menyebutkan bahwa custom clothing tidak hanya kreatif namun juga memiliki karakter dan kualitas bernilai tinggi.

Mungkin teman-teman sudah mengetahui fenomena RI 1, Presiden Jokowi yang menggunakan jaket denim dan menyetir motor chopper saat Asian Games 2018 berlangsung, yang sampai disebut mirip Dilan.

Jaket berlukis ini dibuat dengan desain khusus untuk sang presiden. Menurut pengamat fesyen, Sadikin Gani, menyebutkan bahwa ekosistem bisnis custom clothing sedang mendapatkan banyak perhatian baik dari anak muda Indonesia.

Salah satu sepatu custom lokal buatan merek Never Too Lavish | Sumber: Temanmain.com
info gambar

Monstore, merek lokal yang bekerja sama dengan Marvel

Nicholas Yudha, Michael Chrisyanto, dan Agatha Carolina, tiga kawan sejak SMP yang merintis Monstore sejak tahun 2008. Mereka sepakat untuk membuat Monstore dengan konsep yang kuat di setiap desainnya, karena gambar yang bagus tidak cukup. Perlu ada cerita dan konsep pada gambar yang dicetak di kaos.

Jenama lokal yang mendunia | Sumber: Wanita Indonesia
info gambar

Salah satu visi Monstore adalah mengundang anak-anak muda di Indonesia untuk menyukai seni. Ini dilakukan dengan mengundang banyak seniman lokal yang tidak memiliki platform untuk mempromosikan karya mereka. Monstore menjadi salah satu dari lima merek lokal yang berangkat bersama BEKRAF menuju US Trade Show, parade perdagangan di Amerika Serikat.

Sepatu streetwear Jokowi

Berasal dari Bandung, produsen sepatu ini bernama Saint Barkley (SB). Didirikan oleh Alvi dan David, kemudian Ami, Muhammad, Ozom, dan Ei bergabung. SB menggunakan fabrikasi dalam proses produksi, sehingga tidak lagi disebut sebagai produk lokal handmade. Inspirasi dari SB adalah komunitas musik dan skateboard di Bandung.

Jokowi melihat-lihat Sepatu | Sumber: MainBasket
info gambar

Namun konsep streetwear ini tidak hanya disukai oleh anak-anak muda, terbukti dari ketertarikan Presiden Jokowi untuk membelinya di acara Jakarta Sneakers Day (JSD). Awalnya Ami menolak ajakan untuk tampil di sana karena masih dalam proses produksi. Namun di hari ketiga pameran, Jokowi datang untuk membeli produk mereka yang merupakan merek lokal satu-satunya.

Munculnya Tagar #LocalPride

Kehadiran media sosial seperti YouTube dan Instagram membuat kehidupan konsumen dan produsen semakin mudah. Seperti yang dikatakan oleh Nicholas Yudha, pemilik Monstore, bahwa semua orang mudah untuk membuat suatu jenama.

Cukup unggah di media sosial secara rutin. Begitu pula dengan konsumen yang tidak perlu mendatangi langsung kios seperti dulu, cukup melihat ulasan orang-orang yang telah mencoba terlebih dahulu.

Ide ini yang kemudian diadopsi oleh akun Instagram @localprideindonesia. Akun yang memiliki 70 ribu pengikut ini berisi showcase produk fashion lokal Indonesia. Baik desain sepatu, baju, maupun cerita di balik suatu merek.

Tidak hanya itu, banyaknya ulasan di YouTube tentang produk fesyen lokal membuat tagar #LocalPride menjadi sering digunakan. Bahkan tagar ini menjadi suatu kebanggaan sendiri anak-anak muda Indonesia untuk memamerkan fashion lokal.

Apa kamu juga siap membanggakan potensi negerimu?

#LocalPride.

Catatan kaki: BEKRAF | Kemenperin

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Artikel ini dibuat oleh Kawan GNFI, dengan mematuhi aturan menulis di GNFI. Isi artikel ini sepenuhnya menjadi tanggung jawab penulis. Laporkan tulisan.

NG
AI
Tim Editor arrow

Terima kasih telah membaca sampai di sini