Keceriaan yang Tersisa dari September

Keceriaan yang Tersisa dari September
info gambar utama

Bumi Ibu Pertiwi kembali bergejolak. Pergolakan di dunia politik terjadi, kebakaran hutan terulang lagi, yang membuat resah masyarakat negeri ini. September, bulan yang identik dengan kata 'ceria', seakan berganti tagline menjadi September Derita.

Apa yang terjadi di Indonesia betul-betul membuat hati kita miris. Di sebagian Sumatera dan Kalimantan, untuk bernapas agar tetap bernyawa saja, mereka harus mempertaruhkan nyawa. Kemudian di Jakarta, sebuah lembaga yang paling diandalkan untuk membasmi virus korupsi, justru dilemahkan kekuatannya.

Itu belum ditambah keributan yang terjadi sebelumnya seperti di Papua, di depan kantor Bawaslu, Tanah Abang dan Slipi, lalu konflik antara KPAI dan PB Djarum. Sepertinya September 2019 menjadi puncak ketidakberesan situasi negara kita tercinta.

Rakyat pun langsung bergerak. Sejumlah mahasiswa di beberapa daerah turun ke jalan untuk menyuarakan aspirasi mewakili rakyat. Di depan kantor DPR/MPR Jakarta, di jalan Gejayan Yogyakarta, di alun-alun Balai Kota Malang, lautan manusia memenuhi jalanan. Pun di kota-kota lainnya, para muda-mudi berunjuk rasa, menyerukan suara, keprihatinan pada Indonesia.

BACA JUGA: Kode S.O.S. untuk Bumi

RKUHP dan UU KPK menjadi pemicu utama pergerakan rakyat yang turun ke jalanan. Pasal-pasal kontroversial di RKUHP seperti pasal penghinaan Presiden, pasal aborsi, pasal persetubuhan di luar penikahan, pasal kecerobohan memeliharan hewan, dan pasal yang mengatur kumpul kebo, dinilai terlalu mengurusi kehidupan masyarakat, padahal di kursi-kursi para petinggi negara, ada kasus-kasus yang belum tuntas diusut.

Kemudian revisi UU KPK yang melemahkan kekuatan KPK, juga menjadi perhatian tersendiri. Revisi UU no. 30 tahun 2002 tentang Komisi Pemberantasan Korupsi, oleh Indonesia Corruption Watch (ICW) dibedah dengan menunjukkan 15 titik lemah KPK di dalamnya.

Terganggunya kewenangan penyadapan KPK, tergerusnya kewenangan pimpinan KPK, beberapa perkara yang boleh dihentikan jika mencapai tingkat kerumitan tertentu, penghilangan kewenangan KPK membuka kantor perwakilan, dan KPK yang bukan lagi lembaga negara independen, termasuk segelintir poin dari 15 titik lemah yang dibeberkan ICW.

Niat hati hendak mengubah KUHP peninggalan Belanda ke KUHP karya anak bangsa, tapi pemerintah justru kian membuat rumit negara.

BACA JUGA: Memek yang Sangat Lezat dari Aceh

Parahnya, panasnya situasi politik ditambah dengan hawa panas dari kebakaran hutan dan lahan (karhutla) yang masih saja terus mendera sebagian Sumatra dan Kalimantan seperti dia Pekanbaru, Jambi, dan Palangka Raya. Bahkan langit di Jambi sampai memerah akibat karhutla.

Kevin/Marcus juara China Open 2019 | Foto: PBSI
info gambar

Secuil keceriaan yang masih tersisa

Harus diakui situasi di beberapa wilayah Indonesia sedang tidak kondusif, tapi juga harus diperhatikan kata "beberapa" tidak berarti "semua". Di segelintir anak bangsa yang berjuang mengharumkan nama Indonesia, masih ada secuil keceriaan yang terpancar dari mereka.

Minggu (22/9) Timnas U-16 Indonesia sukses memastikan kelolosan ke Piala Asia U-16 2020 di Bahrain. Pencapaian ini membuat Garuda Asia sebagai satu-satunya perwakilan Asia Tenggara di turnamen tahun depan. Juga, menjadi partisipasi ketujuh mereka sepanjang sejarah.

BACA JUGA: Indonesia Dipastikan Lolos ke Piala Asia U-16 2020

Beralih ke arena badminton, pasangan Kevin Sanjaya/Marcus Gideon berhasil menggenggam trofi juara China Open 2019. Menariknya, mereka melakukannya usai mengalahkan pasangan Indonesia lainnya, Mohammad Ahsan/Hendra Setiawan. Partai final ini menjadi ulangan laga puncak Blibli Indonesia Open 2019, yang juga dimenangi The Minions.

Kemudian di bidang paralayang, nama Indonesia juga membubung tinggi di pentas dunia. Tim Paralayang Indonesia untuk pertama kalinya menjuarai Kejuraan Dunia Paralayang yang diadakan di Serbia.

Tak hanya di dunia olahraga yang menariknya, tetap menunjukkan prestasi walau Menpora-nya menjadi tersangka kasus suap, bidang-bidang lain pun masih menyumbang kabar baik untuk negara ini.

LRT Bandung sudah selesai proses lelangnya dan telah diumumkan rencana pembangunannya. Kemudian jalur rempah Indonesia berhasil masuk Warisan Budaya UNESCO. Bahkan sebuah perusahaan semen nasional dinobatkan sebagai perusahaan terbaik di Asia Tenggara.

***

Semua aspek kehidupan selalu memiliki dua sisi. Jika sisi buruk mendominasi, akan selalu ada sisi baik yang coba mengobati, Begitu pun jika kabar baik yang membanjiri, ada kalanya kabar buruk datang agar kita melakukan introspeksi.

Semoga semua kekisruhan ini cepat berlalu, dan Indonesia kembali bersatu.

Referensi: tirto.id | detik.com

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Artikel ini dibuat oleh Kawan GNFI, dengan mematuhi aturan menulis di GNFI. Isi artikel ini sepenuhnya menjadi tanggung jawab penulis. Laporkan tulisan.

AI
AH
Tim Editor arrow

Terima kasih telah membaca sampai di sini