Kusbini, Seniman Keroncong Pencipta Lagu “Bagimu Negeri”

Kusbini, Seniman Keroncong Pencipta Lagu “Bagimu Negeri”
info gambar utama

Padamu negeri kami berjanji

Padamu negeri kami berbakti

Padamu negeri kami mengabdi

Bagimu negeri jiwa raga kami

Tentunya Kawan GNFI sudah tidak asing dengan 4 baris kalimat di atas. Ya, 4 baris kalimat tersebut merupakan lirik dari lagu nasional Bagimu Negeri karya Kusbini. Kusbini mampu menciptakan lagu yang fenomenal sehingga dapat dinyanyikan oleh banyak orang pun menjadi salah satu lagu yang dapat dinyanyikan saat upacara pengibaran bendera. Mengingat lagunya yang begitu fenomenal, mari kita ulas sedikit tentang seorang Kusbini, yang ikut berjuang melalui karyanya berupa lagu yang dapat membangiktkan semangat nasionalisme.

Kusbini pencipta lagu Bagimu Negeri. | Foto : YouTube
info gambar

Kusbini adalah seorang seniman kelahiran 1 Januari 1910 dari desa Kemlagi, Kabupaten Mojokerto, Jawa Timur. Kusbini adalah seorang seniman musik yang beraliran keroncong, hal tersebut menjadi awal karirnya yang ia mulai bersama Jong Indisce Stryken Tokkel Orkest (JITSO) yakni salah satu komunitas musik keroncong di Surabaya. Namun, Kusbini pun menambah pengetahuannya tentang musik dengan mengikuti pendidikan musik Apollo di Malang hingga Kusbini mendapat julukan sebagai Buaya Keroncong dari teman-temannya karena selalu tampil sebagai penyanyi keroncong.

Kusbini menciptakan lagu Bagimu Negeri pada tahun 1942 ketika Kusbini bertemu dengan Bung Karno (Ir. Soekarno). Pada pertemuan tersebut Bung Karno menanyakan perihal ide untuk menciptakan sebuah lagu yang dapat membangkitkan semanagat juang yang diafirmasi oleh Kusbini. Lagu Bagimu Negeri ditetapkan sebagai lagu nasional pada tahun 1960. Kusbini tidak hanya menciptakan lagu Bagimu Negeri, namun juga beberapa lagu bertemakan kebangsaan lainnya yakni Cinta Tanah Air, Merdeka, Pembangunan dan Salam Merdeka.

Suasana Jalan Kusbini, Yogyakarta. | Foto : Satrio Guntoro

Aliran musik keroncong merupakan langkah awal Kusbini dalam duni seni, oleh sebab itu Kusbini banyak pula menciptakan lagu keroncong. Contoh lagu-lagu keroncong karya Kusbini yakni Keroncong Purbakala, Pamulatsih, Bintang Seja Kala, Keroncong Sarinande, Keroncong Moresko, Dwi Tunggal dan Ngumandang Kenang. Tidak hanya sekadar menciptakan lagu keroncong, namun Kusbini turut aktif dalam menyanyi dan bermain musik bersama Annie Landouw, S. Abdullah dan bersama Gesang Mastohartono. Kiprahnya dalam musik keroncong membuat Kusbini masuk dalam deretan musisi keroncong Indonesia era 1930 hingga 1955 yang mana pada masa itu pula hidup legenda keroncong Indonesia, yakni Gesang yang menciptakan lagu legendaris Bengawan Solo.

Pada masa penjajahan Jepang, Kusbini sempat bekerja di radio militer beranama Hoso Kanri Kyou yang artinya Pusat Jawatan Radio yang kini telah berubah nama menjadi Radio Republik Indonesia. Pada masa itulah, Kusbini banyak bertemu dengan sesama pencipta lagu, salah satunya Islmail Marzuki dan C. Simanjutak. Kiprah Kusbini dalam dunia musik tidak berhenti pada menciptakan lagu dan menyanyikannya, namun Kusbini juga turut andil dalam dunia pendidikan musik. Salah satu langkahnya yakni mendirikan Sekolah Olah Seni Indonesai (SOSI), juga menjadi salah satu pendiri dari Institut Seni Indonesia (ISI) Yogyakarta. Akhirnya, Kusbini wafat pada 28 februari 1991 di Pengok Yogyakarta. Nama Kusbini kini diabadikan menjadi nama salah satu jalan di Yogyakarta yakni Jalan Kusbini.


Catatan kaki: wikipedia | kumparan | tokoh.id

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Jika Anda tertarik untuk membaca tulisan Widhi Luthfi lainnya, silakan klik tautan ini arsip artikel Widhi Luthfi. Artikel ini dilengkapi fitur Wikipedia Preview, kerjasama Wikimedia Foundation dan Good News From Indonesia.

Terima kasih telah membaca sampai di sini