Perairan di Indonesia dengan Kemunculan Lumba-Lumba (Bagian II)

Perairan di Indonesia dengan Kemunculan Lumba-Lumba (Bagian II)
info gambar utama

Pada artikel Perairan Indonesia dengan Kemunculan Lumba-Lumba (Bagian I), sudah disebutkan beberapa tempat atau laut di mana Kawan GNFI dapat melihat kemunculan lumba-lumba beserta atrkasinya di permukaan laut. Tempat-tempat tersebut adalah Pantai Lovina Bali, Perairan Taman Nasional Komodo, Teluk Kilauan Lampung dan Perairan Misool di Raja Ampat Papua. Nah, selain dari lima tempat tersebut, ternyata ada lagi lho beberapa perairan di Indonesia yang sering dikunjungi oleh kawanan lumba-lumba.

Berikut di bawah ini adalah perairan lain di Indonesia yang sering menjadi tempat munculnya lumba-lumba :

  1. Pulau Siladen
Pulau Siladen | Foto : TripAdvisor
info gambar

Pulau Siladen merupakan salah satu bagian dari Taman Nasional Bunaken di Sulawesi Utara. Kemunculan lumba-lumba di perairan Pulau Siladen memang tidak sesering di Pantai Lovina di Bali, namun Kawan GNFI dapat menjumpai lumba-lumba saat melewati perairan Pulau Siladen pada waktu-waktu tertentu terutama pada pagi hari. Lumba-lumba tersebut mengikuti kapal-kapal yang hendak menuju atau pun dari Pulau Siladen. Selain kemunculan lumba-lumba, Taman Nasional Bunaken pun tidak kalah mempesona dan menjadi salah satu destinasi bawah laut yang wajib dikunjungi.

  1. Wakatobi, Sulawesi
Wakatobi | Foto : Travelingyuk.com
info gambar

Wakatobi merupakan salah satu kawasan di Taman Nasional Wakatobi provinsi Sulawesi Tenggara. Wakatobi merupakan salah satu habitat lumba-lumba yang biasanya muncul dan menunjukkan atraksinya di permukaan air laut yang selalu menjadi penantian wisatawan. Tidak hanya atraksi lumba-lumba, Taman Nasional Wakatobi yang memiliki areal seluas 1,39 juta hektar ini memiliki keindahan alam yang layak untuk menjadi destinasi wisata bersama keluarga.

  1. Pulau Peucang, Banten
Pulau Peucang | Foto : Backpacker Jakarta
info gambar

Pulau Peucang berada di Selat Panaitan sebelah barat dan menjadi bagian dari kawasan Taman Nasional Ujung Kulon. Kawan GNFI dapat terjun ke laut langsung dan berenang bersama lumba-lumba di perairan Pulau Peucang ini. Banyak orang yang menyamakan kondisi alam Pulau Peucang dengan Florida Amerika Serikat. Karena berada di dalam kawasan Taman Nasional Ujung Kulon, maka Pulau Peucang juga termasuk dalam Warisan Budaya Dunia UNESCO yang ditetapkan untuk Taman Nasional Ujung Kulon, Banten.

Lumba-lumba merupakan hewan mamalia cerdas yang dapat berkomunikasi dengan koloninya. Oleh karena kecerdasannya, lumba-lumba seringkali menjadi pertunjukkan di berbagai taman hiburan. Namun, sebagai hewan yang habitat aslinya di lautan lepas ini sudah sepatutnya jika lumba-lumba tidak dieksploitasi hanya untuk kepentingan hiburan semata. Jadikan lumba-lumba sebagai media edukasi sehingga pengetahuan mengenai lumba-lumba dapat bertambah.

Alam bebas di Indonesia di mana lumba-lumba hidup dan mencari kehidupan telah disebutkan dalam artikel ini dan artikel sebelumnya. Oleh sebab itu, guna menjaga kelangsungan hidup lumba-lumba maupun satwa lainnya, sebagai manusia kita harus menjaga alam dan turut andil dalam mengajak orang sekitar kita untuk menjaga lingkungan juga.


Catatan kaki: Liputan6 | CNN

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Jika Anda tertarik untuk membaca tulisan Widhi Luthfi lainnya, silakan klik tautan ini arsip artikel Widhi Luthfi.

Terima kasih telah membaca sampai di sini