Yuk! Kenal Mereka yang Masuk Forbes 30 Under 30 Asia 2020 (2)

Artikel ini adalah artikel lanjutan tentang nama-nama anak Indonesia yang masuk dalam Forbes 30 Under 30 tahun 2020 Regional Asia. Kawan GNFI bisa baca artikel sebelumnya, ya.

Klik ini Yuk! Kenal Mereka yang Masuk Forbes 30 Under 30 2020 Asia (1)

Retail & Ecommerce

AVO Innovation Technology bergerak di bidang perawatan dan kecantikan kulit yang ramah lingkungan dengan merek Avoskin. Anugrah bilang, kalau bahan-bahan yang mereka gunakan dibeli langsung dari petani lokal di Jawa dan Bali. Sejak dilahirkan pada 2014, Avoskin sudah membuka lebih dari 100 toko di seluruh Indonesia.

Mantan konsultan McKinsey ini mendirikan perusahaan rintisan layanan logistik Indonesia yang membantu 25.000 penjual online kecil dan menengah. Shipper lulus dari akselerator Silicon Valley Y Combinator pada tahun 2019. Dan mendapatkan pembiayaan dari investor papan atas seperti Lightspeed Venture Partners, Floodgate, Insignia Ventures Partners, dan Convergence Ventures.

3. James Hadisurjo (25), Founder, Bridges Eyewear

Bridges Eyewear adalah anak perusahaan dari Optik Melawai yang sudah memiliki 25 toko di seluruh Indonesia. Bridges Eyewear memang dipasarkan dengan mengarah pada pasar generasi Millenial. Pada praktiknya, para pelanggan bisa memilih frame kacamata terlebih dahulu melalui jaringan daring.

4. Chrisanti Indiana (28), Cofounder, Sociolla.com

Kawan GNFI yang perempuan pasti sudah tahu, dong, dengan Sociolla.com? Platform untuk pembelian produk-produk kecantikan dan kebugaran di Indonesia. Sociolla sudah punya 1,5 juta ulasan daring dari situs informasi kecantikan Beauty Journal dengan 3 juta tampilan halaman setiap bulannya.

5. Elisa Suteja (28), Cofounder, Fore Coffee

Elisa Suteja adalah salah satu pendiri rantai kopi Indonesia, Fore Coffee. Setelah didirikan pada 2018, aplikasi perusahaan rintisan ini sudah menerima diunduh lebih dari 500.000 pesanan di aplikasinya. Pada tahun 2019, Fore Coffee juga bermitra dengan Airy untuk membuka 1.000 toko baru di seluruh Indonesia.

Social Entrepreneurs

1. Melia Winata (29), Cofounder, Du Anyam

Du Anyam adalah perusahaan sosial yang memproduksi dan mendistribusikan kerajinan anyaman. Spesialnya, perusahaan ini dikhususkan untuk meningkatkan mata pencaharian perempuan dan anak-anak di Indonesia. Hingga saat ini, Du Anyam sudah memiliki mitra pekerja hingga 1.100 perempuan dari 50 desa. Du Anyam juga pernah memenangkan penghargaan CECT Sustainability Award for Best Social Enterprise di Industri Kreatif pada tahun 2019 lalu. Sebelumnya, Du Anyam juga ditunjuk sebagai pembuat resmi Official Merchandise Asian Games di Indonesia pada tahun 2018.

2. Swietenia Puspa Lestari (25), Founder, Divers Clean Action

Organisasi yang dipimpin Swietenia adalah organisasi kaum muda yang berfokus pada pembersihan puing-puing laut. Hingga saat ini, Divers Clean Action (DCA) sudah memiliki sukarelawan lebih dari 1.500 yang berasal dari seluruh Asia Tenggara. Atas dedikasinya, Swietenia juga dinobatkan menjadi salah satu dari 100 wanita paling inspiratif dan berpengaruh versi BBC pada than 2019. Sebelumnya, pada tahun 2017, Swietenia bahkan pernah mewakili Indonesia di Konferensi Tingkat Tinggi tentang Perubahan Iklim, Perserikatan Bangsa-Bangsa, untuk membahas keterlibatan kaum muda terhadap isu-isu kelautan.

3. Isabel Wijsen (17) dan Melati Wijsen (19), Cofounders, Bye Bye Plastic Bags

Isabel dan Melati adalah anak Indonesia termuda yang masuk dalam Forbes 30 Under 30 tahun 2020 dari Indonesia. Diusianya yang masih pada belia ini mereka membuat advokasi dan petisi yang sudah dijalankan enam tahun tentang penolakan penggunaan plastik sekali pakai. Petisi mereka berperan dalam keputusan pemerintah Bali untuk melarang plastik sekali pakai tersebut sejak tahun 2018 lalu. Mereka memulainya dengan proyek Mountain Mamas, yang melatih para wanita lokal Bali untuk membuat tas yang dapat digunakan kembali. Isabel bahkan pernah ikut memimpin sesi terakhir Konferensi Tingkat Tinggi tentang Dampak Pembangunan Berkelanjutan di World Economic Forum’s New York. Membanggakan banget, ya!

Healthcare & Science

1. Audrey Maximillian Herli (27) dan Audy Chistopher Herli (28), Cofounders, Riliv

Adik-kakak ini berusaha meningkatkan perawatan kesehatan mental dan mengatasi stigma sosial terhadap orang-orang yang didiagnosis menderita penyakit mental. Atas dasar itulah mereka mendirikan perusahaan rintisan bernama Riliv yang dapat menghubungkan psikolog berlisensi dan menerima layanan konseling profesional secara daring. Pada tahun 2017, Riliv masuk dalam finalis kontes ‘Story Search’ Google Business Group’s dan dianugerahi sebagai Best Sustainable Startup oleh Koran Tempo.

Consumer Technology

1. Leonard Hartono (29), Founder, SpaceStock.com

Leonard memulai bisnisnya dengan membangun SewaKantorCBD sebuah agensi real estate komersial dengan penggunaan teknologi. Tahun lalu, perusahaan tersebut berekspansi ke pasar perumahan dan berganti nama menjadi SpaceStock. Hingga kini, sudah terdaftar ribuan perusahaan yang terverifikasi. Fitur virtual reality juga menjadi fitur unggulan agar pengguna bisa memilih properti secara daring tanpa harus mengunjungi langsung ke tempat.

Entertainment & Sports

1. Marcus Fernaldi Gideon (28) dan Kevin Sanjaya Sukomuljo (24), Bandminton Players, Men’s Doubles

Pasangan ganda putra yang disebut The Minions ini mampu memecahkan rekor dengan bertahan di peringkat nomor 1 dunia selama 117 pekan secara beruntun. Pasangan ini juga disebut-sebut sebagai Raja Super Series dalam tur Badminton World Federation (BWF) sejak 2017 lalu. Tahun 2017-2018 memang merupakan puncak prestasi mereka. Delapan pertandingan telah dimenangkan oleh mereka selama tur BWF tahun 2018.

2. Isyana Sarasvati (26), Penyanyi

Penyanyi pop Indonesia di bawah label Sony Music Entertainment Indonesia ini memang punya banyak penggemar, ya. Terbukti dengan pengikut Twitternya yang mencapai 7 juta dan 93 juta penonton video musiknya di Youtube. Isyana juga pernah menuliskan lagu Asia’s Who We Are pada penutupan perhelatan Asian Games 2018. Siapa yang baper dengar lagunya?

3. Nicole Zefanya (21), Penyanyi

Penyanyi dengan nama panggung NIKI ini kini memang tinggal di Los Angeles. Meski begitu, dirinya masih ditetapkan menjadi penyanyi asal Indonesia yang Go International bersama dengan Rich Brian. Keduanya sama-sama dinaungi oleh 88rising. Keduanya juga menjadi penyanyi Indonesia pertama yang tampil pada festival musik Coachella tahun ini.

Nah, itulah sederet nama anak Indonesia yang sudah membanggakan nama Indonesia dengan masuk ke dalam Forbes 30 Under 30 tahun 2020 untuk regional Asia. Mereka memang patut menjadi contoh buat Kawan GNFI yang sedang berjuang untuk mengembangkan bisnis atau bakatnya.

Eits! Bukan berarti kalau sudah lewat usia 30 tahun lalu ada batasan untuk berkarya, ya. Jangan pernah merasa terlambat untuk memulai. Apalah arti usia jika Kawan GNFI menghabiskan waktunya dengan hal yang tidak bermanfaat!

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News