Hari Anak Nasional sudah kita kenal dirayakan pada setiap tanggal 23 Juli.
Hanya saja peringatan ini dulunya digelar pada tanggal yang berbeda-beda.
Sebelumnya Hari Anak Nasional dirayakan dengan nama "Pekan Kanak-Kanak".
Menurut majalah Rona terbitan 1988, usulan yang masuk waktu itu ialah tanggal 3 Juli bertepatan dengan Hari Taman Siswa dan 25 November (Rona menyebut 24 November) sebagai hari Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI).
Kendati tanpa keputusan, tahun berikutnya digelar Pekan Kanak-kanak pada 18 Mei 1952.

Karena berpatokan pada libur sekolah, penyelenggaraan Pekan Kanak-kanak pun berubah-ubah.
Menurut majalah mingguan Star Weekly terbitan 1956, Pekan Kanak-kanak diadakan serentak di Indonesia pada tanggal 1-3 Juli sesuai keputusan Departemen Pendidikan dan Kebudayaan.
"Di Indonesia, yang merayakannya baru mulai tahun 1952 di tahun yang lampau Pekan Kanak-Kanak biasa dirayakan seminggu sebelum bulan Puasa, akan tetapi mulai tahun ini dan seterusnya tiap tahun, panitia perayaan menetapkan tanggal 1, 2, dan 3 Juli,'' tulis StarWeekly dalam laporannya.

Maria Ulfa Santoso selaku panitia pelaksana Pekan Kanak-Kanak tahun 1956 menjelaskan tiga tanggal tersebut dipilih agar anak-anak bisa menikmati liburannya.
"Tanggal-tanggal itu ditetapkan dengan memperhatikan masa liburan besar, yakni masa liburan naik kelas daripada sekolah-sekolah. Di waktu itu sebagian daripada sekolah-sekolah sudah mulai berlibur, akan tetapi entah bagaimana, murid-murid sekolah sudah tidak terlampau ujian-ujian, dsb. menjelang masa naik kelas, sehingga mempunyai waktu senggang untuk hiburan-hiburan,'' terang Maria Ulfa.
Beragam kegiatan dilakukan pada Pekan Kanak-Kanak terutama yang digelar di ibukota Jakarta, mulai dari pameran permainan anak-anak, penyediaan buku bacaan, dan perlombaan.
Salah satu kegiatan yang mencuri hati ialah pertunjukkan seni tari oleh murid-murid Sekolah Rakyat di Stadion Ikada, Jakarta, pada 2 Juli.
Referensi: StarWeekly | Rona
Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News