Desainer Grafis Helm Balap Indonesia yang Memukau Dunia

Desainer Grafis Helm Balap Indonesia yang Memukau Dunia
info gambar utama

Kawan GNFI, helm bukanlah sekadar pelindung kepala biasa bagi pembalap mobil ataupun motor. Helm juga kerap menjadi identitas mereka di lintasan, ditambah desain yang apik maka bisa menjadi motivasi bagi pembalap.

Desainer grafis helm memang punya andil besar, di kancah dunia ada Starline Designer dan Drudi Performance yang tidak diragukan lagi kiprahnya sebagai designer helm pembalap MotoGP. Namun di Tanah Air juga terdapat banyak desainer grafis helm karya anak bangsa yang tak kalah apik dalam membuat design grafis.

Salah satunya adalah Irengdop Design, desainer grafis khusus helm yang berada di Magelang, Jawa Tengah. Muh.Ropi atau yang akrab disapa Bendhol ini sudah mengawali kiprahnya di tahun 2009. Sampai saat ini di workshop Irengdop Design bisa melayani 450 unit helm setiap tahunnya. Paling banyak untuk helm penghobi dan juga pebalap motor, mulai dari balap lokal sampai balap dunia.

Desain helm tersebut bisa berasal dari hasil diskusi dengan pembalap yang bersangkutan atau pihak desainer membuat beberapa pilihan dulu yang nantinya akan dipresentasikan dengan pembalap yang menjadi konsumennya nantinya dari hasil beberapa design yang telah ditampilkan para konsumen atau pembalap yang akan memilih design yang akan digunakan.

Proses desain grafis

Helm Andy Muhammad Fadly © indozone.id
info gambar

Kawan GNFI, banyak tahapan yang harus dilalui sebelum mengerjakan design, setelah pengerjaan grafis dan pilihan warna sudah ditentukan, maka akan masuk ke proses pengerjaan.

Dua teknik yang cukup populer di kancah balap saat ini adalah airbrush dan water decall. Ronita Digital Helmet (RDH) terkenal dengan teknik water decall.

“Kalau pakai teknik water decall itu bobot helm tidak bertambah banyak, karena kita enggak pakai banyak cat."

"Penggunaan cat hanya untuk pelapis saja atau memberikan detail warna seperti glitterdan pernis di helm," ujar Imam Syahroni pemilik RDH, dikutip dari otomotifnet.com

Sampai saat ini, RDH menangani beberapa pembalap seperti Ahmad Yudhistira dan Andy Muhammad Fadly untuk ajang Asia Road Racing Championship (ARRC).

Namun, semua desain yang dibikin di RDH adalah eksklusif alias tidak menerima replika helm pembalap lain.

Filosofi helm

Desain helm para pembalap biasanya memang mengandung arti atau filosofi tersendiri untuk mengekspresikan diri mereka masing-masing. Begitu juga dengan helm pembalap binaan ASM yang memiliki arti, dari kebiasaan sejak kecil, rasa nasionalisme, hingga harapan.

Ungkapan nasionalisme memang menjadi bagian paling dominan dari motif helm pembalap AHRT. Warna khas merah dan putih, bahkan gambar burung garuda sebagai lambang negara pun kerap muncul.

Seperti terdapat pada helm Irfan Ardiansyah, yang mana lambang Garuda mendominasi bagian atas helm, sebagai lambang kecintaan terhadap bangsa. Sementara warna dominan merah jambu menandakan kecerahan, kegembiraan dan keceriaan, agar balapan senantiasa dinikmati sebagai sesuatu yang menyenangkan, bukan sebuah tekanan.

Helm Rheza Danica © otoblitz.net
info gambar

Rheza Danica yang membela AHRT di ARRC kelas SS600 juga memiliki desain helm dengan warna dominan merah dan putih yang melambangkan kecintaan terhadap Indonesia.

“Selain semangat nasionalisme, warna merah dan putih juga senada dengan livery AHRT. Ada logo huruf ‘R’ sebagai tanda bahwa ini adalah Rheza,” ujar Rheza, dikutif dari otomotif.tempo.com

Sedangkan M. Adenanta Putra mempunyai helm dengan warna dominan putih, namun dibalut dengan aksen merah. Warna putih menurutnya sebagai lambang kesucian atau kebersihan, dan merah sebagai simbol keberanian. Itu memiliki arti bahwa dalam balapan harus selalu menampilkan yang terbaik, namun tetap sportif. Lalu ada warna emas yang melambangkan harapan mencapai era keemasan dalam karier di dunia balap.

sumber: otorace.gridoto.com | zonabikers.com | motorplus.com

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Artikel ini dibuat oleh Kawan GNFI, dengan mematuhi aturan menulis di GNFI. Isi artikel ini sepenuhnya menjadi tanggung jawab penulis. Laporkan tulisan.

YP
MI
Tim Editor arrow

Terima kasih telah membaca sampai di sini