Rawon Jawa Timur Terpilih Sebagai Sup Terenak Se-Asia Tahun 2020 Versi TasteAtlas

Rawon Jawa Timur Terpilih Sebagai Sup Terenak Se-Asia Tahun 2020 Versi TasteAtlas
info gambar utama

Provinsi Jawa Timur identik dengan kulinernya yang memiliki cita rasa asin dan pedas. Dari sekian banyak, olahan masakan berkuah menjadi andalannya.

Salah satunya rawon. Masakan berkuah dengan campuran utama daging sapi yang dikenal dengan nama lain sup hitam atau black soup ini sudah ada sejak zaman Hindia Belanda. Tidak jelas tepatnya di mana rawon mulai populer. Ada yang menyebut Surabaya, ada juga daerah sekitarnya. Majalah Adiluhung Edisi 11 menyinggung mengenai masakan satu ini lewat artikelnya di mana disebutkan rawon dijual sejak 1921 di Mojokerto, Jawa Timur.

Warna hitam pekat menjadi ciri khas rawon. Hitamnya rawon karena adanya campuran biji keluak/kluwak (Pangium edule) yang dicampurkan ke dalam rebusannya. Biji keluak sendiri bisa didapati di pohonnya yang biasa tumbuh di rawa-rawa atau tepi sungai.

Biji keluak.
info gambar

Campuran keluak membuat rawon menghasilkan rasa unik dan gurih. Baunya khas, sehingga penikmat rawon disebut-sebut bisa mabuk kepayang ketika menciumnya. Tak ayal dari situ keluak juga disebut dengan nama kepayang dalam bahasa Melayu.

Nutrisi yang terdapat dalam kluwek di antaranya zat besi, vitamin C, vitamin B1, fosfor, kalium dan kalsium. Konon katanya kluwek mempunyai segudang khasiat salah satunya meredam penyakit gatal pada kulit. Jadi penikmat rawon dapat manfaat ekstra ketika menyantapnya, bisa kenyang juga bisa menyehatkan tubuh.

Masuk Daftar Sup Terenak Se-Asia

TaseteAtlas adalah situs terkemuka dalam merangkum segala kuliner di penjuru dunia yang diluncurkan oleh jurnalis Kroasia, Matija Babic, sejak 2018. Mulai dari masakan tradisional, lokal, hingga otentik bisa dicari informasinya di situs ini. Keberadaan mereka tentu memudahkan traveler yang hendak melancong ke suatu negara dan ingin mencicipi masakan khasnya.

Menurut laman resmi TasteAtlas, sudah ada lebih 10 ribu makanan dan minuman serta lusinan hingga ribuan yang sudah dipetakan oleh mereka. Kuliner yang terpopuler biasanya akan muncul dalam tampilan peta yang disediakan.

Tampilan peta di TasteAtlas.
info gambar

Sebagai situs yang berfokus pada kuliner, TasteAtlas telah memilih sejumlah masakan terbaik pada 2020. Rawon khas Jawa Timur pun masuk dalam predikat terbaik di kategori sup paling enak se-Asia (Best Rated Soups in Asia).

TasteAtlas jelas tidak sembarangan dalam memilih predikat sup terenak di Asia tersebut. Hasil tersebut didapatkan dari kritikus restoran dan survei dari 63.402 pembaca TasteAtlas. Mereka kemudian mengurutkan 12 menu sup paling enak se-Asia di mana rawon menjadi salah satunya.

Selain rawon, ada dua makanan berkuah dari Indonesia yang masuk dalam daftar tersebut. Rawon dari Jawa Timur di urutan pertama lalu gulai cincang dari Sumatra Barat berada di urutan ketiga. Sementara itu sayur asem, yang digolongkan masakan khas bumi Parahyangan alias Jawa Barat, duduk di peringkat ke-12. Dalam kategori sup paling enak sedunia berdasarkan penilaian, rawon berada pada posisi empat, gulai pada urutan delapan, sayur asem urutan ke-44.

Berikut urutan sup paling enak se-Asia versi TasteAtlas pada 2020:

1. Rawon, Indonesia
2. Bulalo, Filipina
3. Gulai cincang, Indonesia
4. Penang laksa, Malaysia
5. Asam laksa, Malaysia
6. Tinola manok, Filipina
7. Bak Kut Teh, Malaysia
8. Sinigang, Filipina
9. Khao Soi, Thailand
10. Shoyu rame, Jepang
11. Ash Resteh, Iran
12. Sayur asem, Indonesia

Rawon dengan tambahan telor asin dan kecambah.
info gambar

Rawon dalam situs TasteAtlas dijelaskan sebagai makanan khas Indonesia yang berasal dari Jawa Timur. Sup hitam ini dibuat dari daging sapi yang direbus dengan lama dan bahan tradisional Indonesia lainnya seperti daun jeruk, serai, jahe, dan cabai.

Namun, seperti yang disebutkan sebelumnya kunci pembuatan sup ini ialah biji keluak. "Bumbu khas Indonesia ini sangat beracun jika mentah, dan selalu perlu difermentasi sebelum dikonsumsi," terang TasteAtlas dalam laman penjelasan mengenai rawon. "(Keluak) Itu digiling dengan bahan dan rempah-rempah lain, memberikan hidangan rasa asam dan bersahaja serta warna hitam gelap yang unik," lanjutannya.

---

Referensi: Kompas | TasteAtlas | Majalah Adiluhung

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Artikel ini dibuat oleh Kawan GNFI, dengan mematuhi aturan menulis di GNFI. Isi artikel ini sepenuhnya menjadi tanggung jawab penulis. Laporkan tulisan. Artikel ini dilengkapi fitur Wikipedia Preview, kerjasama Wikimedia Foundation dan Good News From Indonesia.

Terima kasih telah membaca sampai di sini