Mengenal Teknologi Hawk-Eye dan Cara Kerjanya dalam Bulu Tangkis

Mengenal Teknologi Hawk-Eye dan Cara Kerjanya dalam Bulu Tangkis
info gambar utama

Pertandingan olahraga di masa sekarang memang tidak bisa terlepas dari teknologi untuk menentukan sah atau tidaknya suatu poin. Kalau di sepak bola, terdapat alat bernama Video Assistant Refree (VAR), olahraga lain termasuk bulu tangkis pun mempunyai alatnya sendiri, yaitu hawk-eye.

Bagi Goodmates penggemar bulu tangkis, tentu sudah tidak asing lagi dengan istilah challenge. Sebuah permintaan pemain yang kurang puas terhadap keputusan wasit tentang masuk atau tidaknya shuttlecock. Nah, hal seperti ini bisa terwujud berkat bantuan teknologi bernama Hawk-Eye.

Lantas, apa itu Hawk-Eye? Bagaimana cara kerjanya sampai bisa digunakan dalam olahraga bulu tangkis? Berikut informasinya.

Mengenal Hawk-Eye lebih dekat

Hasil simulasi Hawk-Eye | Foto: Kompas
info gambar

Hawk-Eye dalam bahasa Indonesia berarti 'mata elang’ merupakan sistem perangkat kamera yang dapat melacak lintasan bola, atau shuttlecock dalam permainan bulu tangkis. Teknologi ini digunakan untuk merekonstruksi dan melakukan pengamatan akurat terhadap titik jatuh shuttlecock di lapangan.

Sebagai alat yang disebut paling canggih di dunia olahraga, Hawk-Eye mempunyai tingkat akurasi sampai 3,6 milimeter. Biasanya, alat ini juga dipercaya sebagai pendapat kedua yang tidak memihak dalam olahraga.

Keberadaan Hawk-Eye dinilai sangat membantu pekerjaan wasit dalam membuat keputusan dan memungkinkan terciptanya permainan yang lebih sportif bagi pemain karena keputusannya cenderung lebih akurat daripada manual.

Tidak hanya bagi pemain dan wasit bulu tangkis, Hawk-Eye juga memberikan pengalaman menonton yang berbeda bagi mereka yang menyaksikan pertandingan dari rumah.

Awal mula berkembangnya Hawk-Eye

Teknologi hawk eye | Foto: Hikvisionindonesia
info gambar

Jika melihat ke belakang, teknologi Hawk-Eye rupanya bukanlah sesuatu yang baru. Terobosan ini mulai dikembangkan oleh Paul Hawkins dan David Sherry pada tahun 2001 dalam perusahaan bernama Hawk-Eye Innovations Ltd. yang bermarkas di Winchester, Inggris.

Hawk-Eye awalnya digunakan untuk tujuan televisi pada pertandingan kriket di tahun yang sama dengan tahun pembuatannya. Teknologi ini mulai mendapat pamornya ketika diterapkan dalam olahraga tenis lapangan oleh International Tennis Federation (ITF) pada tahun 2006.

Dalam ranah bulu tangkis sendiri, Hawk-Eye resmi diperkenalkan pertama kali pada turnamen India Super Series tahun 2014. Sejak saat itu, Federasi Bulu Tangkis Dunia atau BWF pun meresmikan penggunaan teknologi tersebut dalam rangka mendukung efektivitas pertandingan.

Hingga sekarang, sistem Hawk-Eye tidak hanya digunakan dalam bulu tangkis, tetapi juga dalam olahraga lain, misalnya voli, rugby, tenis, serta hoki es. Bahkan, dilansir dari AsiaQuest Indonesia, dalam setahun Hawk-Eye sudah membantu lebih dari 7200 pertandingan olahraga, lo!

Cara kerja teknologi Hawk-Eye

Dalam olahraga bulu tangkis, sistem Hawk-Eye bekerja dengan prinsip triangulas,i dari serangkaian kamera beresolusi dan berkecepatan tinggi yang saling terhubung menuju sistem komputer pusat melalui kabel serat optik. 

Sejumlah kamera tersebut dipasang di sudut dan lokasi yang berbeda sekitar area pertandingan. Posisi kamera pun sudah diatur sedemikian rupa supaya bisa menjangkau seluruh wilayah lapangan, khususnya titik-titik yang sulit dijangkau oleh penglihatan wasit.

Gambar visual dari kejadian di lapangan akan ditangkap oleh kamera-kamera yang terpasang, biasanya sekitar 6 sampai 7 buah di berbagai tempat. Hasil tangkapan itu dikombinasikan dengan data time-series, kemudian diteruskan ke komputer pusat untuk proses analisis.

Sistem Hawk-Eye akan memproses setiap piksel dari frame yang dikumpulkan oleh setiap kamera untuk mendeteksi keberadaan shuttlecock. Apabila kumpulan piksel yang sesuai dengan pola shuttlecock sudah ditemukan, sistem akan meninjau posisi objek dan membandingkannya dengan kamera lain pada saat yang bersamaan.

Prinsip inilah yang disebut dengan triangulasi. Pada akhirnya, hasil triangulasi dari lintasan shuttlecock pun bisa dimodelkan ke dalam bentuk grafis yang ditunjukkan pada layar. Tampilan inilah yang menjadi informasi bagi wasit, pemain, penonton, serta pemirsa televisi.

Adapun selama pertandingan bulu tangkis berlangsung, istilah challenge menjadi sinyal yang diucapkan pemain untuk meminta review dari Hawk-Eye. Teknis inilah yang akan membantu wasit dalam menentukan titik jatuhnya shuttlecock, apakah masuk atau tidak.

Nah, itulah Hawk-Eye, si teknologi canggih dalam dunia bulu tangkis. Seiring berjalannya waktu, bukan tidak mungkin pula jika perangkat-perangkat yang lebih canggih akan muncul menghiasi dunia olahraga.

Referensi: Warstek | Anak Teknik Indonesia | Tempo

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Artikel ini dibuat oleh Kawan GNFI, dengan mematuhi aturan menulis di GNFI. Isi artikel ini sepenuhnya menjadi tanggung jawab penulis. Laporkan tulisan.

Terima kasih telah membaca sampai di sini